RIAU (RIAUPOS.CO) — Menanggapi parahnya kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Desa Mantiasa, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Ketua Komisi III DPRD, Hafizan Abas, dan jajaran turun ke lapangan.
Kunjungan tersebut berlangsung, Selasa (26/11) sore. Setelah ke sana, ia mengaku khawatir karena kondisi bangunan sekolah benar-benar membahayakan keselamatan murid.
"Iya parah. Ancam keselamatan murid. Bahkan jika tidak diperbaiki 2020 ini, maka saya bisa pastikan sekolah itu bakal ditinggal murid," ungkapnya.
Cerita Hafizan dari keluhan yang ia terima dari pihak sekolah mengaku, jika usulan rehab kepada sekolah tersebut telah diusulkan sejak 2014 lalu. Namun tak digubris atau bisa jadi tercecer.
"Parah memang. Kata pihak sekolah kondisi itu sudah terjadi sejak lama. Malahan, usulan diajukan berlangsung sejak 2014 silam," ungkapnya.
Walupun demikian, ia sudah mendesak Dinas Pendidikan dapat memprioritaskan rehab terhadap bangunan sekolah tersebut. "Kabarnya sudah diakomodir masuk di DAK 2020 Rp655 juta. Namun kita juga tak bisa pastikan itu," ungkapnya.
Dalam mengakomodir semua sekolah yang rusak di Kepulauan Meranti pemerintah pusat berencana akan menyalurkan DAK tidak kurang dari Rp50 miliar.
Selain DAK, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR juga akan menyalurkan bantuannya Rp75 miliar khusus sekolah tertinggal, terluar dan terisolir. Termasuk juga pembangunan sekolah marginal di Desa Tanjung Peranap(KOM)
Laporan WIRA SAPUTRA, Meranti
RIAU (RIAUPOS.CO) — Menanggapi parahnya kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 07 Desa Mantiasa, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Ketua Komisi III DPRD, Hafizan Abas, dan jajaran turun ke lapangan.
Kunjungan tersebut berlangsung, Selasa (26/11) sore. Setelah ke sana, ia mengaku khawatir karena kondisi bangunan sekolah benar-benar membahayakan keselamatan murid.
- Advertisement -
"Iya parah. Ancam keselamatan murid. Bahkan jika tidak diperbaiki 2020 ini, maka saya bisa pastikan sekolah itu bakal ditinggal murid," ungkapnya.
Cerita Hafizan dari keluhan yang ia terima dari pihak sekolah mengaku, jika usulan rehab kepada sekolah tersebut telah diusulkan sejak 2014 lalu. Namun tak digubris atau bisa jadi tercecer.
- Advertisement -
"Parah memang. Kata pihak sekolah kondisi itu sudah terjadi sejak lama. Malahan, usulan diajukan berlangsung sejak 2014 silam," ungkapnya.
Walupun demikian, ia sudah mendesak Dinas Pendidikan dapat memprioritaskan rehab terhadap bangunan sekolah tersebut. "Kabarnya sudah diakomodir masuk di DAK 2020 Rp655 juta. Namun kita juga tak bisa pastikan itu," ungkapnya.
Dalam mengakomodir semua sekolah yang rusak di Kepulauan Meranti pemerintah pusat berencana akan menyalurkan DAK tidak kurang dari Rp50 miliar.
Selain DAK, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR juga akan menyalurkan bantuannya Rp75 miliar khusus sekolah tertinggal, terluar dan terisolir. Termasuk juga pembangunan sekolah marginal di Desa Tanjung Peranap(KOM)
Laporan WIRA SAPUTRA, Meranti