PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Titik api (hot spot) di Riau masih terpantau di beberapa tempat. Namun, Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan Lahan (Satgas Karhulta) di wilayah Sumatera dan Kalimantan Marsekal Pertama TNI Basuki Rahmat mengatakan bahwa hot spot di Riau sudah jauh berkurang karena turunnya hujan dan juga upaya keras semua pihak di lapangan yang melakukan pemadaman dengan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan.
Hal ini diungkapkannya usai penerbangan Satgas Karhutla dalam upaya melakukan penyemaian hujan buatan di wilayah Riau dan perbatasan dengan Jambi di Lanud Roesmin Nurjadin, Sabtu (28/9).
"Saat ini di Riau sekitar 27 hot spot terpantau dan itu tidak dibiarkan, tapi terus dilakukan upaya pemadaman baik lewat Satgas Karhutla darat maupun udara," ujarnya.
Menanggapi apa antisipasi ke depan agar kabut asap jangan sampai terulang lagi pascahujan, Basuki Rahmat mengatakan ke depan akan dilakukan evaluasi dini agar hal yang sama tak terulang.
"Ya mungkin satu atau dua bulan sebelum kemarau sudah berkoordinasi dengan pihak terkait melakukan upaya-upaya prefentif," ujarnya.
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Laporan : Tim Riau Pos
Editor : Rinaldi
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Titik api (hot spot) di Riau masih terpantau di beberapa tempat. Namun, Komandan Satuan Tugas Kebakaran Hutan Lahan (Satgas Karhulta) di wilayah Sumatera dan Kalimantan Marsekal Pertama TNI Basuki Rahmat mengatakan bahwa hot spot di Riau sudah jauh berkurang karena turunnya hujan dan juga upaya keras semua pihak di lapangan yang melakukan pemadaman dengan teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan.
Hal ini diungkapkannya usai penerbangan Satgas Karhutla dalam upaya melakukan penyemaian hujan buatan di wilayah Riau dan perbatasan dengan Jambi di Lanud Roesmin Nurjadin, Sabtu (28/9).
- Advertisement -
"Saat ini di Riau sekitar 27 hot spot terpantau dan itu tidak dibiarkan, tapi terus dilakukan upaya pemadaman baik lewat Satgas Karhutla darat maupun udara," ujarnya.
Menanggapi apa antisipasi ke depan agar kabut asap jangan sampai terulang lagi pascahujan, Basuki Rahmat mengatakan ke depan akan dilakukan evaluasi dini agar hal yang sama tak terulang.
- Advertisement -
"Ya mungkin satu atau dua bulan sebelum kemarau sudah berkoordinasi dengan pihak terkait melakukan upaya-upaya prefentif," ujarnya.
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Laporan : Tim Riau Pos
Editor : Rinaldi