PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Hari pertama ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) diwarnai banyaknya pelamar yang absen. Otomatis mereka langsung gugur. Di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, ada 43 pelamar yang tidak hadir pada hari pertama tes di gedung UPT Penilaian Kompetensi Riau, Senin (27/1). Sedangkan di di Rokan Hulu (Rohul) ada 33 orang. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhwan Ridwan mengatakan 43 pelamar CPNS yang tidak hadir tersebut berasal dari lima sesi. Di mana setiap sesinya diisi 90 peserta ujian.
"Sesi pertama ujian dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB, dan peserta ujian yang tidak hadir sebanyak 16 orang. Sesi kedua yang tidak hadir tujuh orang, sesi ketiga enam orang, sesi keempat sembilan orang dan sesi kelima lima orang," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan tidak ikut ujiannya 43 peserta tersebut, maka total peserta yang sebelumnya dinyatakan lulus seleksi administrasi dan mengikuti ujian sebanyak 407 orang. Karena setiap harinya, dijadwalkan 450 orang mengikuti ujian.
"Kecuali hari Jumat, peserta ujian hanya 360 orang. Karena ujian hanya dilaksanakan sebanyak empat sesi. Bagi yang tidak hadir ujian, maka otomatis langsung gugur," sebutnya.
Saat ditanyakan terkait alasan ketidakhadiran 43 peserta ujian tersebut, Ikhwan mengaku tidak mengetahuinya. Karena, jadwal pelaksanaan ujian berikut pembagian sesinya sudah di-upload pada website BKD Riau.
"Jadi yang belum tahu jadwalnya, bisa segera cek di website," jelasnya.
Pada pelaksanaan ujian hari pertama, Ikhwan menyebut tidak ada kendala yang dihadapi panitia. Semua proses ujian berjalan lancar dan tidak ada gangguan pada server, karena ujian SKD menggunakan sistem online.
"Kami berharap situasi seperti ini bisa terus terjadi hingga hari terakhir pelaksanaan ujian," ujarnya.
Sementara itu Asisten 1 Sekretariat Daerah Riau, Ahmad Syah Harrofie yang melakukan peninjauan pelaksanaan ujian pada hari pertama mengingatkan peserta agar tidak percaya kepada oknum-oknum yang mengaku bisa membantu meluluskan menjadi CPNS. Karena seleksi CPNS dilakukan secara online, dan hasilnya juga langsung diketahui pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN).]
Di Rohul, pada hari pertama tes SKD, dari 600 peserta yang mengikuti ujian diketahui 33 peserta terlambat. Di samping tidak membawa kartu ujian, dan identitas KTP serta tidak hadir mengikuti ujian. Otomatis mereka langsung gugur.
Sekda Rohul H Abdul Haris SSos MSi yang meninjau langsung pelaksanaan ujian memastikan seluruh tahapan sudah berjalan dengan baik dan lancar. Diakuinya, hasil ujian CAT SKD CPNS Rohul dapat dilihat langsung melalui monitor yang disediakan khusus di pelataran Selatan Masjid Agung.
"Saya sudah monitor dan melihat langsung pelaksanaan ujian CAT SKD ini tidak ada kendala. Hanya saja kami sesalkan adanya peserta yang tidak cermat dan teliti dalam membaca pengumuman, sehingga di hari pertama sudah gagal karena tak bisa mengikuti ujian CAT SKD," ujarnya.
Sekda mengaku, dari pelaksanaan ujian SKD CPNS Rohul dari sesi I, di layar monitor tampil peserta yang memenuhi passing grade yang ditetapkan.
Bagi peserta yang memenuhi passing grade mereka dapat melanjutkan pelaksanaan ujian SKB dengan waktu yang ditetapkan oleh BKN.
Sementara itu, Kepala BKPP Kabupaten Rohul H Fhatanalia Putra SSos didampingi Kabid Perencanaan Kepegawaian Heni Widiastuti mengakui 33 peserta yang dianggap gugur itu dikarenakan tidak hadir, telat hadir, tidak membawa identitas dan kartu ujian. Dan bahkan ada peserta yang salah melihat sesi ujian SKD, yang seharusnya di sesi pertam, mereka datang ujian SKD di sesi kedua.
Bisa Lihat Hasil Ujian
Di Gedung Daerah Sultan Syarief Kasim II Siak Sri Indrapura, salah seorang peserta dari Kabupaten Bengkalis, Fitriani mengaku tidak lolos SKD meski saat ujian dirinya bisa mengerjakan soal- soal.
"Soal-soal ujian tidak begitu sulit. Saat dilihat hasilnya ternyata tidak mencapai target, hanya selisih sedikit untuk bisa lolos," ungkap Fitriani yang mengaku baru pertama mengikuti CPNS .
Peserta lain Yanti dari Kabupaten Pelalawan mengaku dirinya lolos saat melihat hasil tes di monitor mengikuti formasi guru.
"In sya Allah lolos, tadi lihat di layar monitor," katanya.
Pihak penyelenggara melakukan pengamanan yang begitu ketat. Sebelum peserta ujian masuk ke dalam ruangan tunggu, satu persatu mereka diperiksa petugas jaga. Bagi peserta dilarang menggunakan bros, ikat pinggang, jam tangan dan membawa hp. Kemudian peserta menunggu bagian pendaftaran untuk registrasi ulang.
Moh Abrar Kabid Informasi Kepegawaian Kantor Regional XII BKN Pekanbaru mengatakan pemeriksaan dilakukan agar peserta ujian CPNS tidak bisa melakukan kecurangan. Zaman ini semua serba canggih, semua bisa dilakukan. Selain itu lanjutnya hal ini untuk mencegah semua kejadian di ruang seleksi tidak terekpos keluar termasuk soal ujian.
"Karena, soal-soal ujian tersebut dibuat oleh konsorsium. Kemudian peserta diperiksa kelengkapan kartu ujian dan tidak membolehkan membawa lainnya selain kartu ujian ke dalam ruangan seleksi," jelasnya.
Kepala BKPSDMD Wan Abdul Razak menambahkan peserta ikut tes SKD sebanyak 4.681 yang sebelumya telah lolos seleksi adminitrasi. Ujian hari pertama ini lanjutnya di ikuti lima sesi dan masing- masing sesi di isi 200 peserta.
Digelar Februari
Sementara di lingkungan Pemkab Kuantan Singingi (Kuansing) tes SKD dijadwalkan pada 19-25 Februari di aula SMAN Pintar Provinsi Riau di Telukkuantan. Adapun jumlah pelamar CPNS di yang lulus administrasi sebanyak 6.504 orang. Jumlah inilah yang akan mengikuti tes SKD nantinya.
Plt kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kuansing, Hendri Siswanto mengatakan pihaknya diberi waktu 7 hari oleh BKN untuk melaksanakan ujian SKD ini.
"Untuk tempat kami siapkan di aula SMA Pintar. Aula ini kapasitasnya bisa menampung 200 orang untuk ujian," terang Hendri.
Di lingkungan Pemkab Rokan Hilir (Rohil) pelaksanaan tes SKD dilaksanakan 22-27 Februari.
"Tempat pelaksanaan di kampus STIA Lancang Kuning di Kota Dumai," kata Plt Kepala BKPSDM Rohil Roy Azlan AP MSi, Senin (27/1).
Roy Azlan menjelaskan untuk peserta yang ikut tes berjumlah 2.516 peserta yang pelaksanaannya akan dibagi per sesi. Dalam pelaksanaannya nanti, kata Roy, akan melibatkan aparat keamanan, tenaga kesehatan, unsur inspektorat sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan panselnas.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya peserta akan menjawab soal dengan tiga kategori. Yakni tes wawasan kebangsaan, tes intelegensia umum dan tes kepribadian. Di mana nantinya hasil nilai tes sudah bisa langsung dilihat pada hari itu juga," jelasnya.(sol/epp/wik/jps/fad)