Masih Ada Hot Spot di 3 Kabupaten

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Riau masih terus terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi masih ada lima hot spot (titik panas) di Riau pada level kepercayaan di atas 50 persen. Kabid Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Marzuki mengatakan hot spot itu tersebar di kabupaten Bengkalis, Pelalawan, dan Siak.

"Dua titik panas berada di Bengkalis, dua di Pelalawan, dan satu di Siak," ujar Marzuki, Ahad (19/1).

- Advertisement -

Sementara itu titik panas yang berada pada level kepercayaan di atas 70 persen terdapat di Siak, 1 titik. Untuk visibility update pukul 16.00 WIB Pekanbaru 9 km, Rengat, 8 km, Dumai  10 km, Pelalawan 10 km dan Tambang 8 km. Sementara Sumatera  level kepercayaan di atas 50 persen Aceh  1, Jambi  2, Sumsel  1 dan Sumut  2.

Dalam pada itu di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis api baru bisa dipadamkan pada hari kelima. Hingga kemarin, Tim Gabu­ngan Karhutla Bengkalis masih berusaha melakukan pendinginan di Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara.

- Advertisement -

Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto kepada awak media mengatakan, luas lahan terbakar diperkirakan mencapai 10 hektare (ha). Dikatakan Sigit, upaya pemadaman selama lima hari itu mulai membuahkan hasil, api sudah berhasil dipadamkan. Saat ini petugas sedang melakukan upaya pendinginan agar kebakaran tidak meluas lagi. Upaya pemadaman dan pendinginan dilakukan tim dari Polres Bengkalis, Koramil, Polsek, Manggala Agni dan RPK PT SRL serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis.

"Untuk pemadaman selain dari darat, kami juga dibantu pemadaman melalui udara atau water bombing menggunakan helikopter," ungkap Sigit, Ahad (19/1).

Dikatakan Sigit, ketersediaan air di lokasi cukup banyak sehingga mempermudah upaya pemadaman. Kapolres juga meminta masyarakat mendoakan agar wilayah Bengkalis khususnya tempat terjadi karhutla bisa segera dituruni hujan. Sehingga membantu mempercepat upaya pemadaman.

Dalam pada itu karhutla di Desa Tasik Serai Kecamatan Tualang Mandau berbatasan langsung dengan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Ahad (19/1) berhasil dipadamkan. Petugas Gabungan Karhutla masih bertahan di lokasi tinggal melakukan pendinginan agar api tidak kembali muncul. Hal ini diungkap Dandim Bengkalis Letkol Inf Timmy Prasetya Harmianto, Ahad (19/1) siang. Menurut Dandim selain petugas pemadaman, di lapangan juga masih ada alat berat yang bekerja untuk membuat sekat kanal.

"Alat berat masih di lapangan untuk membuat sekat kanal. Untuk memastikan api tidak menyebar lagi sampai ke lahan yang tidak terbakar," terangnya.

Menurut Dandim, luasan lahan yang terbakar sekitar 10 ha dari data yang diterima anggota di lapangan. Kondisi yang sama juga terjadi pada karhutla yang sempat muncul di Rupat Utara. Di mana sejak petang kemarin lahan sudah berhasil dipadamkan.

"Hari ini (kemarin, red) personel juga masih di lapangan, tinggal melakukan pendinginan lahan yang terbakar. Api sudah berhasil dipadamkan kemarin," terang Timmy.

Sampai siang ini Dandim Bengkalis memastikan belum ada temuan titik karhutla baru di wilayah Bengkalis. Namun petugas masih terus melakukan patroli rutin untuk memastikan wilayah Bengkalis aman dari karhutla.

Di Indragiri Hulu (Inhu) sedikitnya 52 personel dari berbagai unsur masih berjibaku memadamkan karhutla di Kelurahan Sekip Hilir Kecamatan Rengat, Ahad (19/1). Upaya pemadaman ini memasuki hari ke-10. Lahan yang terbakar merupakan gambut dan saat ini api membakar di bagian dalam gambut. Sehingga upaya pemadaman perlu waktu lama.

"Api dan asap masih muncul dan personel terus melakukan pemadaman," ujar Kapolres Inhu AKBP Efrizal Sik melalui Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran, Ahad (19/1).

Tindakan yang dilakukan yakni pendinginan di titik-titik yang masih mengeluarkan asap. Hingga kemarin sore, lokasi karhutla masih mengeluarkan asap tipis, walaupun pada siang sempat hujan ringan. Personel yang diturunkan juga mengalami berbagai kendala seperti akses jalan menuju lokasi sangat jauh dan sulit ditempuh kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua.

"Personel harus jalan kaki menuju lokasi karhutla," ungkapnya.

Karhutla juga terjadi di Pekanbaru, Sabtu (18/1). Tim Gabungan TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni serta MPA masih berjibaku melakukan pendinginan. Di mana area lahan gambut yang sudah tertanami tumbuhan buah ludes terbakar seluas dua hektare. Pukul 08.30 kemarin, air mengucur dari selang ke tanah gambut di Jalan Suro, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru.

Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Budhia Dianda mengatakan, lahan terbakar itu diduga ada unsur kesengajaan.

"Kini masih dilakukan penyelidikan," ucapnya.

Kapolsek Payung Sekaki Iptu Akhmad Rivandy menambahkan, karhutla di wilayah hukumnya sudah padam.

"Alhamdulillah api sudah padam. Semoga tidak ada lagi karhutla dan Riau tidak terkena asap seperti tahun sebelumnya," ucapnya.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Riau masih terus terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi masih ada lima hot spot (titik panas) di Riau pada level kepercayaan di atas 50 persen. Kabid Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Marzuki mengatakan hot spot itu tersebar di kabupaten Bengkalis, Pelalawan, dan Siak.

"Dua titik panas berada di Bengkalis, dua di Pelalawan, dan satu di Siak," ujar Marzuki, Ahad (19/1).

Sementara itu titik panas yang berada pada level kepercayaan di atas 70 persen terdapat di Siak, 1 titik. Untuk visibility update pukul 16.00 WIB Pekanbaru 9 km, Rengat, 8 km, Dumai  10 km, Pelalawan 10 km dan Tambang 8 km. Sementara Sumatera  level kepercayaan di atas 50 persen Aceh  1, Jambi  2, Sumsel  1 dan Sumut  2.

Dalam pada itu di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis api baru bisa dipadamkan pada hari kelima. Hingga kemarin, Tim Gabu­ngan Karhutla Bengkalis masih berusaha melakukan pendinginan di Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara.

Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto kepada awak media mengatakan, luas lahan terbakar diperkirakan mencapai 10 hektare (ha). Dikatakan Sigit, upaya pemadaman selama lima hari itu mulai membuahkan hasil, api sudah berhasil dipadamkan. Saat ini petugas sedang melakukan upaya pendinginan agar kebakaran tidak meluas lagi. Upaya pemadaman dan pendinginan dilakukan tim dari Polres Bengkalis, Koramil, Polsek, Manggala Agni dan RPK PT SRL serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis.

"Untuk pemadaman selain dari darat, kami juga dibantu pemadaman melalui udara atau water bombing menggunakan helikopter," ungkap Sigit, Ahad (19/1).

Dikatakan Sigit, ketersediaan air di lokasi cukup banyak sehingga mempermudah upaya pemadaman. Kapolres juga meminta masyarakat mendoakan agar wilayah Bengkalis khususnya tempat terjadi karhutla bisa segera dituruni hujan. Sehingga membantu mempercepat upaya pemadaman.

Dalam pada itu karhutla di Desa Tasik Serai Kecamatan Tualang Mandau berbatasan langsung dengan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Ahad (19/1) berhasil dipadamkan. Petugas Gabungan Karhutla masih bertahan di lokasi tinggal melakukan pendinginan agar api tidak kembali muncul. Hal ini diungkap Dandim Bengkalis Letkol Inf Timmy Prasetya Harmianto, Ahad (19/1) siang. Menurut Dandim selain petugas pemadaman, di lapangan juga masih ada alat berat yang bekerja untuk membuat sekat kanal.

"Alat berat masih di lapangan untuk membuat sekat kanal. Untuk memastikan api tidak menyebar lagi sampai ke lahan yang tidak terbakar," terangnya.

Menurut Dandim, luasan lahan yang terbakar sekitar 10 ha dari data yang diterima anggota di lapangan. Kondisi yang sama juga terjadi pada karhutla yang sempat muncul di Rupat Utara. Di mana sejak petang kemarin lahan sudah berhasil dipadamkan.

"Hari ini (kemarin, red) personel juga masih di lapangan, tinggal melakukan pendinginan lahan yang terbakar. Api sudah berhasil dipadamkan kemarin," terang Timmy.

Sampai siang ini Dandim Bengkalis memastikan belum ada temuan titik karhutla baru di wilayah Bengkalis. Namun petugas masih terus melakukan patroli rutin untuk memastikan wilayah Bengkalis aman dari karhutla.

Di Indragiri Hulu (Inhu) sedikitnya 52 personel dari berbagai unsur masih berjibaku memadamkan karhutla di Kelurahan Sekip Hilir Kecamatan Rengat, Ahad (19/1). Upaya pemadaman ini memasuki hari ke-10. Lahan yang terbakar merupakan gambut dan saat ini api membakar di bagian dalam gambut. Sehingga upaya pemadaman perlu waktu lama.

"Api dan asap masih muncul dan personel terus melakukan pemadaman," ujar Kapolres Inhu AKBP Efrizal Sik melalui Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran, Ahad (19/1).

Tindakan yang dilakukan yakni pendinginan di titik-titik yang masih mengeluarkan asap. Hingga kemarin sore, lokasi karhutla masih mengeluarkan asap tipis, walaupun pada siang sempat hujan ringan. Personel yang diturunkan juga mengalami berbagai kendala seperti akses jalan menuju lokasi sangat jauh dan sulit ditempuh kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua.

"Personel harus jalan kaki menuju lokasi karhutla," ungkapnya.

Karhutla juga terjadi di Pekanbaru, Sabtu (18/1). Tim Gabungan TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni serta MPA masih berjibaku melakukan pendinginan. Di mana area lahan gambut yang sudah tertanami tumbuhan buah ludes terbakar seluas dua hektare. Pukul 08.30 kemarin, air mengucur dari selang ke tanah gambut di Jalan Suro, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru.

Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Budhia Dianda mengatakan, lahan terbakar itu diduga ada unsur kesengajaan.

"Kini masih dilakukan penyelidikan," ucapnya.

Kapolsek Payung Sekaki Iptu Akhmad Rivandy menambahkan, karhutla di wilayah hukumnya sudah padam.

"Alhamdulillah api sudah padam. Semoga tidak ada lagi karhutla dan Riau tidak terkena asap seperti tahun sebelumnya," ucapnya.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya