Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Simanjapadu Jadi Daya Tarik Pengunjung

(RIAUPOS.CO) — Simanjapadu Bengkalis me­rupakan inovasi untuk daerah yang diusung Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis Bustami HY membuat penasaran pada ajang Festival Inovasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat I angkatan XLII 2019 di Jakarta, Selasa (1/10).

Apa gerangan Simanjapadu Bengkalis. Ternyata sebuah akronim dari Sistem Manajemen Aplikasi Pajak Terpadu (Simanjapadu) Bengkalis merupakan sebuah inovasi yang dipersembahkan oleh Bustami HY sebagai peserta PKN tingkat I angkatan XLII 2019.

Aplikasi yang sengaja dibuat oleh Bustami HY bersama tim yang tergabung dalam tim efektif untuk memudahkan pelayanan pajak di Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau pada umumnya.

Pada ajang pameran festival inovasi itu, tulisan Simanjapadu Bengkalis yang dipampang pada banner maupun dinding depan stan membuat penasaran setiap orang yang datang. Untuk menghilangkan rasa penasaran itu, ada seorang pengunjung dari LAN RI bertanya kepada pramustan perihal apa gerangan Simanjapadu tersebut.

Meskipun empunya gagasan alias inovasi tidak ada di stan pameran, yakni Sekda Bengkalis Bustami. Beliau mendadak pulang ke kampung halaman, karena ibunda tercinta meninggal dunia. Namun si pengunjung stan memperoleh jawaban yang memuaskan.

Adalah, sosok Imam Hakim segala Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dengan gamblang dan lancar menjelaskan tentang Simanjapadu. Yakni sebuah aplikasi yang digagas oleh Sekda Bengkalis untuk memperlancar aparatur dalam pelayanan pajak online.

Sekda Bustami HY selaku peserta PKN tingkat I angkatan XLII 2019 menyelesaikan tugas akhir dengan tema optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) dengan implementasi sistem online perpajakan. Output dari tugas akhir ini, maka lahirnya sebuah aplikasi berbasis web untuk memudahkan pelayanan pajak di Kabupaten Bengkalis. 

Baca Juga:  Bertemu Wamenkeu, Gubri Syamsuar Kembali Perjuangkan DBH Sawit

Menurut Imam Hakim, setelah peluncuran Simanjapadu ini, pihaknya dalam waktu dekat akan segera menerapkan untuk pelayanan pajak. Hal ini merupakan salah satu upaya reformasi birokrasi untuk memudahkan pelayanan pajak di Negeri Junjungan Bengkalis.

Setelah mendapat penjelasan panjang lebar, mengenai apa itu Simanjapadu, lantas si pengunjung stan langsung paham. Namun tak sampai di situ, ternyata para pengunjung juga penasaran dengan beberapa potensi seni karya yang dipamerkan pada ajang itu.

Salah satunya, tanjak, dengan polos pengunjung bertanya, apa sebenarnya barang tersebut. Lantas pramustan menjelaskan makna sebenar dari tanjak ini, merupakan salah satu tanda kebesaran Melayu yang dikenakan di kepala.(kom)

Simanjapadu Jadi Daya Tarik Pengunjung
Laporan ERWAN SANI, Jakarta
Simanjapadu Bengkalis me­rupakan inovasi untuk daerah yang diusung Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis Bustami HY membuat penasaran pada ajang Festival Inovasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat I angkatan XLII 2019 di Jakarta, Selasa (1/10).

Apa gerangan Simanjapadu Bengkalis. Ternyata sebuah akronim dari Sistem Manajemen Aplikasi Pajak Terpadu (Simanjapadu) Bengkalis merupakan sebuah inovasi yang dipersembahkan oleh Bustami HY sebagai peserta PKN tingkat I angkatan XLII 2019.

Aplikasi yang sengaja dibuat oleh Bustami HY bersama tim yang tergabung dalam tim efektif untuk memudahkan pelayanan pajak di Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau pada umumnya.

Pada ajang pameran festival inovasi itu, tulisan Simanjapadu Bengkalis yang dipampang pada banner maupun dinding depan stan membuat penasaran setiap orang yang datang. Untuk menghilangkan rasa penasaran itu, ada seorang pengunjung dari LAN RI bertanya kepada pramustan perihal apa gerangan Simanjapadu tersebut.

Baca Juga:  Penambahan Pasien Positif Hari Ini Dari Siak dan Pekanbaru

Meskipun empunya gagasan alias inovasi tidak ada di stan pameran, yakni Sekda Bengkalis Bustami. Beliau mendadak pulang ke kampung halaman, karena ibunda tercinta meninggal dunia. Namun si pengunjung stan memperoleh jawaban yang memuaskan.

Adalah, sosok Imam Hakim segala Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dengan gamblang dan lancar menjelaskan tentang Simanjapadu. Yakni sebuah aplikasi yang digagas oleh Sekda Bengkalis untuk memperlancar aparatur dalam pelayanan pajak online.

Sekda Bustami HY selaku peserta PKN tingkat I angkatan XLII 2019 menyelesaikan tugas akhir dengan tema optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) dengan implementasi sistem online perpajakan. Output dari tugas akhir ini, maka lahirnya sebuah aplikasi berbasis web untuk memudahkan pelayanan pajak di Kabupaten Bengkalis. 

Menurut Imam Hakim, setelah peluncuran Simanjapadu ini, pihaknya dalam waktu dekat akan segera menerapkan untuk pelayanan pajak. Hal ini merupakan salah satu upaya reformasi birokrasi untuk memudahkan pelayanan pajak di Negeri Junjungan Bengkalis.

Setelah mendapat penjelasan panjang lebar, mengenai apa itu Simanjapadu, lantas si pengunjung stan langsung paham. Namun tak sampai di situ, ternyata para pengunjung juga penasaran dengan beberapa potensi seni karya yang dipamerkan pada ajang itu.

Salah satunya, tanjak, dengan polos pengunjung bertanya, apa sebenarnya barang tersebut. Lantas pramustan menjelaskan makna sebenar dari tanjak ini, merupakan salah satu tanda kebesaran Melayu yang dikenakan di kepala.(kom)

 

Laporan ERWAN SANI, Jakarta

(RIAUPOS.CO) — Simanjapadu Bengkalis me­rupakan inovasi untuk daerah yang diusung Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis Bustami HY membuat penasaran pada ajang Festival Inovasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat I angkatan XLII 2019 di Jakarta, Selasa (1/10).

Apa gerangan Simanjapadu Bengkalis. Ternyata sebuah akronim dari Sistem Manajemen Aplikasi Pajak Terpadu (Simanjapadu) Bengkalis merupakan sebuah inovasi yang dipersembahkan oleh Bustami HY sebagai peserta PKN tingkat I angkatan XLII 2019.

- Advertisement -

Aplikasi yang sengaja dibuat oleh Bustami HY bersama tim yang tergabung dalam tim efektif untuk memudahkan pelayanan pajak di Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau pada umumnya.

Pada ajang pameran festival inovasi itu, tulisan Simanjapadu Bengkalis yang dipampang pada banner maupun dinding depan stan membuat penasaran setiap orang yang datang. Untuk menghilangkan rasa penasaran itu, ada seorang pengunjung dari LAN RI bertanya kepada pramustan perihal apa gerangan Simanjapadu tersebut.

- Advertisement -

Meskipun empunya gagasan alias inovasi tidak ada di stan pameran, yakni Sekda Bengkalis Bustami. Beliau mendadak pulang ke kampung halaman, karena ibunda tercinta meninggal dunia. Namun si pengunjung stan memperoleh jawaban yang memuaskan.

Adalah, sosok Imam Hakim segala Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dengan gamblang dan lancar menjelaskan tentang Simanjapadu. Yakni sebuah aplikasi yang digagas oleh Sekda Bengkalis untuk memperlancar aparatur dalam pelayanan pajak online.

Sekda Bustami HY selaku peserta PKN tingkat I angkatan XLII 2019 menyelesaikan tugas akhir dengan tema optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) dengan implementasi sistem online perpajakan. Output dari tugas akhir ini, maka lahirnya sebuah aplikasi berbasis web untuk memudahkan pelayanan pajak di Kabupaten Bengkalis. 

Baca Juga:  Akhir 2020, Roro Dumai-Melaka Beroperasi

Menurut Imam Hakim, setelah peluncuran Simanjapadu ini, pihaknya dalam waktu dekat akan segera menerapkan untuk pelayanan pajak. Hal ini merupakan salah satu upaya reformasi birokrasi untuk memudahkan pelayanan pajak di Negeri Junjungan Bengkalis.

Setelah mendapat penjelasan panjang lebar, mengenai apa itu Simanjapadu, lantas si pengunjung stan langsung paham. Namun tak sampai di situ, ternyata para pengunjung juga penasaran dengan beberapa potensi seni karya yang dipamerkan pada ajang itu.

Salah satunya, tanjak, dengan polos pengunjung bertanya, apa sebenarnya barang tersebut. Lantas pramustan menjelaskan makna sebenar dari tanjak ini, merupakan salah satu tanda kebesaran Melayu yang dikenakan di kepala.(kom)

Simanjapadu Jadi Daya Tarik Pengunjung
Laporan ERWAN SANI, Jakarta
Simanjapadu Bengkalis me­rupakan inovasi untuk daerah yang diusung Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkalis Bustami HY membuat penasaran pada ajang Festival Inovasi Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat I angkatan XLII 2019 di Jakarta, Selasa (1/10).

Apa gerangan Simanjapadu Bengkalis. Ternyata sebuah akronim dari Sistem Manajemen Aplikasi Pajak Terpadu (Simanjapadu) Bengkalis merupakan sebuah inovasi yang dipersembahkan oleh Bustami HY sebagai peserta PKN tingkat I angkatan XLII 2019.

Aplikasi yang sengaja dibuat oleh Bustami HY bersama tim yang tergabung dalam tim efektif untuk memudahkan pelayanan pajak di Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau pada umumnya.

Pada ajang pameran festival inovasi itu, tulisan Simanjapadu Bengkalis yang dipampang pada banner maupun dinding depan stan membuat penasaran setiap orang yang datang. Untuk menghilangkan rasa penasaran itu, ada seorang pengunjung dari LAN RI bertanya kepada pramustan perihal apa gerangan Simanjapadu tersebut.

Baca Juga:  Dermaga Pebuhan Roro Buton Berusia 23 Tahun

Meskipun empunya gagasan alias inovasi tidak ada di stan pameran, yakni Sekda Bengkalis Bustami. Beliau mendadak pulang ke kampung halaman, karena ibunda tercinta meninggal dunia. Namun si pengunjung stan memperoleh jawaban yang memuaskan.

Adalah, sosok Imam Hakim segala Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dengan gamblang dan lancar menjelaskan tentang Simanjapadu. Yakni sebuah aplikasi yang digagas oleh Sekda Bengkalis untuk memperlancar aparatur dalam pelayanan pajak online.

Sekda Bustami HY selaku peserta PKN tingkat I angkatan XLII 2019 menyelesaikan tugas akhir dengan tema optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) dengan implementasi sistem online perpajakan. Output dari tugas akhir ini, maka lahirnya sebuah aplikasi berbasis web untuk memudahkan pelayanan pajak di Kabupaten Bengkalis. 

Menurut Imam Hakim, setelah peluncuran Simanjapadu ini, pihaknya dalam waktu dekat akan segera menerapkan untuk pelayanan pajak. Hal ini merupakan salah satu upaya reformasi birokrasi untuk memudahkan pelayanan pajak di Negeri Junjungan Bengkalis.

Setelah mendapat penjelasan panjang lebar, mengenai apa itu Simanjapadu, lantas si pengunjung stan langsung paham. Namun tak sampai di situ, ternyata para pengunjung juga penasaran dengan beberapa potensi seni karya yang dipamerkan pada ajang itu.

Salah satunya, tanjak, dengan polos pengunjung bertanya, apa sebenarnya barang tersebut. Lantas pramustan menjelaskan makna sebenar dari tanjak ini, merupakan salah satu tanda kebesaran Melayu yang dikenakan di kepala.(kom)

 

Laporan ERWAN SANI, Jakarta

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari