JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Mayoritas masyarakat Indonesia disebut tidak merasa memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu. Kesimpulan itu muncul dari hasil survei Politika Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI). Keduanya berkolaborasi menggelar survei proyeksi politik 2024.
Ternyata mayoritas responden yang berjumlah 2.197 orang dari target 2.200 responden di 161 kabupaten/kota di 34 provinsi yang diwawancara tatap muka menyatakan, tidak merasa memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu.
"Terdapat 85,9 persen masyarakat menjawab tidak merasa dekat dengan partai politik. Sementara, 14,1 persen menjawab ya, sewaktu ditanyakan apakah merasa memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu," kata Direktur Eksekutif PPI Adi Prayitno, dalam keterangan tertulisnya.
Kedua lembaga survei itu mencoba menggali lebih dalam informasi dari 14,1 persen responden yang merasa memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu.
"Kami lacak perasaan orang terhadap partai politik tertentu atau merasa dekat dengan partai apakah kira-kira masyarakat saat ini, kami tanyakan kepada responden," kata Adi.
Hasilnya, kata dia, PDI Perjuangan meraih persentase tertinggi (25,5 persen) dalam hal tingkat keterkenalan publik dengan partai politik tertentu.
Disusul kemudian responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab dekat dengan partai apa (18,2 persen), kemudian yang menjawab dekat dengan Partai Golkar (13,3 persen), Partai Gerindra (11,3 persen), Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB (7,7 persen), Partai Keadilan Sejahtera atau PKS (7,3 persen), Partai Demokrat (5,3 persen), PPP (3,4 persen), Partai NasDem (2,6 persen), PAN (2,0 persen), Partai Aceh (2,0 persen), dan Partai Hanura (1,4 persen).
Hal itu dikarenakan partai politik itu memiliki keuntungan dalam hal sosialisasi dengan pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif secara langsung, di mana kemenangan pada kedua pemilihan yang dilaksanakan secara sekaligus itu memiliki sumbangsih terhadap pengenalan publik terhadap partai-partai politik.
"Mungkin karena PDI Perjuangan adalah partai politik yang memenangkan Pileg dan Pilpres secara sekaligus, jadi banyak responden dan masyarakat kita merasa dekat dengan partai politik yang nomor satu itu PDI Perjuangan," kata Prayitno.
Survei nasional itu dilaksanakan pada rentang waktu 25 Januari 2020 sampai 10 Februari 2020 menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling dan memiliki margin of error sebesar 2,13 persen.
Seluruh responden diwawancara menggunakan kuesioner, dengan syarat responden WNI yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi