JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman menilai Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel selalu melakukan fitnah terhadap Habib Rizieq Shihab.
Terbaru soal kedatangan Habib Rizieq ke pemakaman Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen. Agus Maftuh sempat menyebut kedatangan Habib Rizieq tanpa izin dan melakukan penyerobotan saat membaca doa.
“Iya tuh. Dia (Agus) memang selalu bikin hoaks dan fitnah terhadap Habib Rizieq,†kata Munarman ketika dihubungi, Senin (12/8).
Padahal, kata Munarman, kedatangan Habib Rizieq bukan ujug-ujug. Melainkan atas permintaan dari keluarga Mbah Moen.
Atas tindakan itu, Munarman menyarankan agar Agus meminta maaf ke Habib Rizieq.
“Mestinya minta maaf tuh kalau punya jiwa besar dan berahklakhul karimah,†sambung Munarman.
Munarman juga meminta agar ke depan Agus bisa teliti lagi dalam memberikan pernyataan ke publik. Apalagi Agus mengatasnamakan Kedubes RI untuk Arab Saudi.
“Standar diplomat biasanya hanya mengeluarkan ucapan setelah semua data dan fakta lengkap,†tandas Munarman. (cuy)
Editor: Deslina
Sumber: JPNN.com
JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman menilai Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel selalu melakukan fitnah terhadap Habib Rizieq Shihab.
Terbaru soal kedatangan Habib Rizieq ke pemakaman Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen. Agus Maftuh sempat menyebut kedatangan Habib Rizieq tanpa izin dan melakukan penyerobotan saat membaca doa.
“Iya tuh. Dia (Agus) memang selalu bikin hoaks dan fitnah terhadap Habib Rizieq,†kata Munarman ketika dihubungi, Senin (12/8).
- Advertisement -
Padahal, kata Munarman, kedatangan Habib Rizieq bukan ujug-ujug. Melainkan atas permintaan dari keluarga Mbah Moen.
Atas tindakan itu, Munarman menyarankan agar Agus meminta maaf ke Habib Rizieq.
- Advertisement -
“Mestinya minta maaf tuh kalau punya jiwa besar dan berahklakhul karimah,†sambung Munarman.
Munarman juga meminta agar ke depan Agus bisa teliti lagi dalam memberikan pernyataan ke publik. Apalagi Agus mengatasnamakan Kedubes RI untuk Arab Saudi.
“Standar diplomat biasanya hanya mengeluarkan ucapan setelah semua data dan fakta lengkap,†tandas Munarman. (cuy)
Editor: Deslina
Sumber: JPNN.com