Kader Gagal Duduki Posisi Ketua MPR, Ini Reaksi Prabowo

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dikabarkan agak kecewa setelah kadernya gagal mendapatkan kursi Ketua MPR.

Hal itu seperti dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Dia mengatakan kekecewaan Prabowo karena banyak yang ingin melakukan rekonsiliasi politik. Namun, untuk posisi Ketua MPR, ternyata Gerindra belum diberikan kepercayaan.

“Agak kecewa karena katanya kita mau reunifikasi, katanya kita mau rekonsiliasi tapi diminta untuk kita minta hanya sekadar Ketua MPR enggak ada yang setuju,” ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/10).

- Advertisement -

Muzani mengakui memang ada pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu sebelum pemilihan Ketua MPR. Namun, Muzani tidak mengetahui apakah ada deal-deal tertentu antara dua ketua umum partai politik tersebut. Sebab dia belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

“Saya tidak tahu, tapi saya ambil kesimpulan bisa terkait bisa tidak terkait tapi yang pasti beliau ambil keputusan dan saya nurut saja‎,” imbuh Muzani.

- Advertisement -

Setelah ada keputusan Prabowo tersebut dan tidak adanya dukungan dari fraksi-fraksi di DPR yang mendukung Gerindra menjadi Ketua MPR, Gerindra legawa untuk tidak lagi ‘ngotot’ mengincar jatah Ketua MPR. Hal itu salah satunya karena tidak mendapatkan dukungan dari partai politik di DPR.

‎”Akhirnya beliau ambil kesimpulan ‘sudah kita jangan meneruskan’,” pungkasnya.

Seperti diketahui, delapan fraksi di parlemen sekaligus satu perwakilan DPD mendukung Bambang Soesatyo menjabat Ketua MPR periode 2019-2024. Sedangkan Ahmad Muzani hanya didukung oleh fraksinya, Partai Gerindra.

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dikabarkan agak kecewa setelah kadernya gagal mendapatkan kursi Ketua MPR.

Hal itu seperti dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Dia mengatakan kekecewaan Prabowo karena banyak yang ingin melakukan rekonsiliasi politik. Namun, untuk posisi Ketua MPR, ternyata Gerindra belum diberikan kepercayaan.

“Agak kecewa karena katanya kita mau reunifikasi, katanya kita mau rekonsiliasi tapi diminta untuk kita minta hanya sekadar Ketua MPR enggak ada yang setuju,” ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/10).

Muzani mengakui memang ada pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu sebelum pemilihan Ketua MPR. Namun, Muzani tidak mengetahui apakah ada deal-deal tertentu antara dua ketua umum partai politik tersebut. Sebab dia belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

“Saya tidak tahu, tapi saya ambil kesimpulan bisa terkait bisa tidak terkait tapi yang pasti beliau ambil keputusan dan saya nurut saja‎,” imbuh Muzani.

Setelah ada keputusan Prabowo tersebut dan tidak adanya dukungan dari fraksi-fraksi di DPR yang mendukung Gerindra menjadi Ketua MPR, Gerindra legawa untuk tidak lagi ‘ngotot’ mengincar jatah Ketua MPR. Hal itu salah satunya karena tidak mendapatkan dukungan dari partai politik di DPR.

‎”Akhirnya beliau ambil kesimpulan ‘sudah kita jangan meneruskan’,” pungkasnya.

Seperti diketahui, delapan fraksi di parlemen sekaligus satu perwakilan DPD mendukung Bambang Soesatyo menjabat Ketua MPR periode 2019-2024. Sedangkan Ahmad Muzani hanya didukung oleh fraksinya, Partai Gerindra.

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya