Selasa, 8 April 2025
spot_img

Dengar Keluhan Masyarakat, DPRD Riau Segera Panggil Manajemen Perusahaan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Masyarakat beberapa desa di Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu mengeluhkan keberadaan PT Inecda. Pasalnya, selama ini perusahaan disebut masyarakat tidak memprioritaskan warga tempatan untuk bekerja. Selain itu, aktivitas perusahaan yang cenderung membuat sejumlah fasilitas umum seperti jalan rusak, juga membuat masyarakat resah.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Riau Ade Agus Hartanto usai melaksanakan reses di beberapa titik di Kecamatan Rengat Barat.

"Jadi kemarin kami mendapat keluhan dari para tokoh masyarakat di sana. Di mana keberadaan PT Inecda membuat masyarakat resah. Minimnya tenaga kerja masyarakat sekitar dan kegiatan di sana lebih banyak melibatkan orang luar dibanding orang tempatan. Dampaknya secara infrastruktur jalan berlubang," sebut Ade Agus kepada Riau Pos, Senin (6/7/2020).

Baca Juga:  Data Kependudukan untuk Pemilu Diretas

Atas aduan masyarakat tersebut, Ade memastikan bahwa pihaknya akan segera memanggil manajemen PT Inecda. Selain keluhan warga di atas, pihaknya juga akan meminta data pemberian corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Karena hal itu juga sempat ditanyakan warga kepada dirinya. Khususnya warga Desa Tani Makmur, Desa Bukit Petaling dan Desa Sibabat.

"Karena ada juga ini keluhan mengenai CSR perusahaan. Karena kalau soal CSR kan wajib. Kemana mereka menyerahkan selama ini? kan jadi tanda tanya karena warga merasa tidak pernah mendapatkan," ujarnya.

Ia menegaskan, bila keberadaan perusahaan di tengah masyarakat harusnya memberikan pengaruh yang positif. Sehingga masyarakat sekitar merasa nyaman dengan operasi bisnis perusahaan.

Baca Juga:  Jika Pilpres Digelar Sekarang, Prabowo-Anies Menang 

"Bukan hanya memikir untung semata. Kalau hanya untung masyarakat rugi, buat apa. Tutup saja," tegas Politisi PKB itu. Sementara itu, Humas PT Inecda Joko saat dikonfirmasi Riau Pos membantah aduan yang disampaikan tokoh masyarakat kepada Ade Agus. Kata dia, seluruh aturan pemerintah telah dijalankan pihaknya. Termasuk perihal CSR, perawatan dan penyiraman jalan. Pihaknya bahkan memiliki bukti dokumentasi.

"Keberadaan PT Inecda di tengah-tengah masyarakat, Pemda dan yang terkait lainnya sudah lebih dari 35 tahunan dan selama ini relatif aman dan dapat bekerja sama," ujarnya.(nda)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Masyarakat beberapa desa di Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu mengeluhkan keberadaan PT Inecda. Pasalnya, selama ini perusahaan disebut masyarakat tidak memprioritaskan warga tempatan untuk bekerja. Selain itu, aktivitas perusahaan yang cenderung membuat sejumlah fasilitas umum seperti jalan rusak, juga membuat masyarakat resah.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Riau Ade Agus Hartanto usai melaksanakan reses di beberapa titik di Kecamatan Rengat Barat.

"Jadi kemarin kami mendapat keluhan dari para tokoh masyarakat di sana. Di mana keberadaan PT Inecda membuat masyarakat resah. Minimnya tenaga kerja masyarakat sekitar dan kegiatan di sana lebih banyak melibatkan orang luar dibanding orang tempatan. Dampaknya secara infrastruktur jalan berlubang," sebut Ade Agus kepada Riau Pos, Senin (6/7/2020).

Baca Juga:  Mensesneg: Pemerintah Tolak Revisi UU Pemilu Bukan karena Masalah Ini

Atas aduan masyarakat tersebut, Ade memastikan bahwa pihaknya akan segera memanggil manajemen PT Inecda. Selain keluhan warga di atas, pihaknya juga akan meminta data pemberian corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Karena hal itu juga sempat ditanyakan warga kepada dirinya. Khususnya warga Desa Tani Makmur, Desa Bukit Petaling dan Desa Sibabat.

"Karena ada juga ini keluhan mengenai CSR perusahaan. Karena kalau soal CSR kan wajib. Kemana mereka menyerahkan selama ini? kan jadi tanda tanya karena warga merasa tidak pernah mendapatkan," ujarnya.

Ia menegaskan, bila keberadaan perusahaan di tengah masyarakat harusnya memberikan pengaruh yang positif. Sehingga masyarakat sekitar merasa nyaman dengan operasi bisnis perusahaan.

Baca Juga:  Anies Beri Sambutan di Reuni 212, Anies Diteriaki Presiden..!

"Bukan hanya memikir untung semata. Kalau hanya untung masyarakat rugi, buat apa. Tutup saja," tegas Politisi PKB itu. Sementara itu, Humas PT Inecda Joko saat dikonfirmasi Riau Pos membantah aduan yang disampaikan tokoh masyarakat kepada Ade Agus. Kata dia, seluruh aturan pemerintah telah dijalankan pihaknya. Termasuk perihal CSR, perawatan dan penyiraman jalan. Pihaknya bahkan memiliki bukti dokumentasi.

"Keberadaan PT Inecda di tengah-tengah masyarakat, Pemda dan yang terkait lainnya sudah lebih dari 35 tahunan dan selama ini relatif aman dan dapat bekerja sama," ujarnya.(nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Dengar Keluhan Masyarakat, DPRD Riau Segera Panggil Manajemen Perusahaan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Masyarakat beberapa desa di Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu mengeluhkan keberadaan PT Inecda. Pasalnya, selama ini perusahaan disebut masyarakat tidak memprioritaskan warga tempatan untuk bekerja. Selain itu, aktivitas perusahaan yang cenderung membuat sejumlah fasilitas umum seperti jalan rusak, juga membuat masyarakat resah.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Riau Ade Agus Hartanto usai melaksanakan reses di beberapa titik di Kecamatan Rengat Barat.

"Jadi kemarin kami mendapat keluhan dari para tokoh masyarakat di sana. Di mana keberadaan PT Inecda membuat masyarakat resah. Minimnya tenaga kerja masyarakat sekitar dan kegiatan di sana lebih banyak melibatkan orang luar dibanding orang tempatan. Dampaknya secara infrastruktur jalan berlubang," sebut Ade Agus kepada Riau Pos, Senin (6/7/2020).

Baca Juga:  Amien Rais Pesimis jika PAN Masuk Koalisi

Atas aduan masyarakat tersebut, Ade memastikan bahwa pihaknya akan segera memanggil manajemen PT Inecda. Selain keluhan warga di atas, pihaknya juga akan meminta data pemberian corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Karena hal itu juga sempat ditanyakan warga kepada dirinya. Khususnya warga Desa Tani Makmur, Desa Bukit Petaling dan Desa Sibabat.

"Karena ada juga ini keluhan mengenai CSR perusahaan. Karena kalau soal CSR kan wajib. Kemana mereka menyerahkan selama ini? kan jadi tanda tanya karena warga merasa tidak pernah mendapatkan," ujarnya.

Ia menegaskan, bila keberadaan perusahaan di tengah masyarakat harusnya memberikan pengaruh yang positif. Sehingga masyarakat sekitar merasa nyaman dengan operasi bisnis perusahaan.

Baca Juga:  Mensesneg: Pemerintah Tolak Revisi UU Pemilu Bukan karena Masalah Ini

"Bukan hanya memikir untung semata. Kalau hanya untung masyarakat rugi, buat apa. Tutup saja," tegas Politisi PKB itu. Sementara itu, Humas PT Inecda Joko saat dikonfirmasi Riau Pos membantah aduan yang disampaikan tokoh masyarakat kepada Ade Agus. Kata dia, seluruh aturan pemerintah telah dijalankan pihaknya. Termasuk perihal CSR, perawatan dan penyiraman jalan. Pihaknya bahkan memiliki bukti dokumentasi.

"Keberadaan PT Inecda di tengah-tengah masyarakat, Pemda dan yang terkait lainnya sudah lebih dari 35 tahunan dan selama ini relatif aman dan dapat bekerja sama," ujarnya.(nda)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Masyarakat beberapa desa di Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu mengeluhkan keberadaan PT Inecda. Pasalnya, selama ini perusahaan disebut masyarakat tidak memprioritaskan warga tempatan untuk bekerja. Selain itu, aktivitas perusahaan yang cenderung membuat sejumlah fasilitas umum seperti jalan rusak, juga membuat masyarakat resah.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Riau Ade Agus Hartanto usai melaksanakan reses di beberapa titik di Kecamatan Rengat Barat.

"Jadi kemarin kami mendapat keluhan dari para tokoh masyarakat di sana. Di mana keberadaan PT Inecda membuat masyarakat resah. Minimnya tenaga kerja masyarakat sekitar dan kegiatan di sana lebih banyak melibatkan orang luar dibanding orang tempatan. Dampaknya secara infrastruktur jalan berlubang," sebut Ade Agus kepada Riau Pos, Senin (6/7/2020).

Baca Juga:  Pendaftaran Paslon Jangan Jadi Klaster Penyebaran Covid-19

Atas aduan masyarakat tersebut, Ade memastikan bahwa pihaknya akan segera memanggil manajemen PT Inecda. Selain keluhan warga di atas, pihaknya juga akan meminta data pemberian corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Karena hal itu juga sempat ditanyakan warga kepada dirinya. Khususnya warga Desa Tani Makmur, Desa Bukit Petaling dan Desa Sibabat.

"Karena ada juga ini keluhan mengenai CSR perusahaan. Karena kalau soal CSR kan wajib. Kemana mereka menyerahkan selama ini? kan jadi tanda tanya karena warga merasa tidak pernah mendapatkan," ujarnya.

Ia menegaskan, bila keberadaan perusahaan di tengah masyarakat harusnya memberikan pengaruh yang positif. Sehingga masyarakat sekitar merasa nyaman dengan operasi bisnis perusahaan.

Baca Juga:  Komnas HAM Minta Tahapan Pilkada Serentak Ditunda

"Bukan hanya memikir untung semata. Kalau hanya untung masyarakat rugi, buat apa. Tutup saja," tegas Politisi PKB itu. Sementara itu, Humas PT Inecda Joko saat dikonfirmasi Riau Pos membantah aduan yang disampaikan tokoh masyarakat kepada Ade Agus. Kata dia, seluruh aturan pemerintah telah dijalankan pihaknya. Termasuk perihal CSR, perawatan dan penyiraman jalan. Pihaknya bahkan memiliki bukti dokumentasi.

"Keberadaan PT Inecda di tengah-tengah masyarakat, Pemda dan yang terkait lainnya sudah lebih dari 35 tahunan dan selama ini relatif aman dan dapat bekerja sama," ujarnya.(nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari