JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berfokus mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 2024. PKS menggelar rapat kerja nasional (rakernas) mulai kemarin (1/3) hingga 18 Maret demi menyusun berbagai strategi pemenangan pemilu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy mengatakan, rangkaian rakernas kali ini terbilang panjang. Hal itu merupakan bentuk keseriusan partainya dalam menghadapi agenda politik ke depan. ”Kami ingin menata partai dan merupakan komitmen kami untuk menyusun kemenengan 2024,” terang dia saat konferensi pers rakernas.
Namun, Aboe Bakar tidak memerinci strategi apa saja yang akan disusun untuk memenangkan pemilu. Yang pasti, kata dia, pihaknya akan membahas banyak isu. Di antaranya, UU Pemilu, UU Minol, Perpres Miras, kasus hukum, dan topik lainnya.
Terkait UU Pemilu, kata Aboe Bakar, sikap partainya sudah jelas. PKS ingin adanya revisi UU Pemilu dan normalisasi pilkada pada 2022 dan 2023. Partainya menolak pilkada dilaksanakan pada 2024 berbarengan dengan Pemilu 2024. ”Nah, kami masih menganggap pilkada 2022 dulu aja,” paparnya.
Namun, lanjut dia, semua skenario akan dibahas dalam rakernas. Jika kondisi politik berubah, partainya siap menghadapinya. Target perolehan suara dan kursi di DPR juga akan dibahas. Saat ini PKS mempunyai 50 kursi di DPR. Jika targetnya 100 persen, jumlahnya akan meningkat menjadi 100 kursi. ’’Kami akan genjot terus. Seperti partai lain, kami juga ingin kursi yang terbaik,” tutur dia.
Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, ada dua kunci untuk meraih target yang sudah ditetapkan partai. Pertama adalah inovasi. Pihaknya akan terus mengasah pikiran agar program PKS relevan dengan situasi yang ada. ”Selalu fresh dan menginspirasi,” terangnya saat membuka rakernas secara virtual.
Selain inovasi, kata dia, ada multiplikasi atau mencari cara-cara baru. Menurut dia, partainya akan mencari faktor pengganda agar mampu tumbuh dengan cepat dan masif. ”Kami harus mencari sumber pertumbuhan baru dengan cara yang baru,” tegasnya. (jpg)