Euforia Harus Terjaga

MANILA (RIAUPOS.CO) — Euforia me­mang tengah menyelimuti pasukan Garuda Muda (julukan timnas Indonesia U-23).  Itu seiring kemenangan 2-0 atas Thailand U-23 di laga perdana Grup B, Selasa lalu (26/11).  Namun, euforia itu harus segera diakhiri.  Sebab, Singapura U-23 sudah menunggu Garuda Muda pada matchday kedua di Rizal Memorial Stadium, Manila malam nanti (live RCTI pukul 20.00 WIB).

Evan Dimas Darmono dkk memang lebih diunggulkan pada laga malam nanti. Sebab, ketika Timnas berhasil mempecundangi Thailand di laga perdana, Singapura justru hanya bermain imbang tanpa gol menghadapi Laos. Pertemuan terakhir di laga uji coba tahun lalu, Timnas juga berhasil menaklukkan Singapura tiga gol tanpa balas. Namun, situasinya sekarang berbeda.  Sebab, pada pertemuan terakhir tahun lalu, timnas masih ditangani Luis Milla.

- Advertisement -

Fakta itu pula yang membuat Indra Sjafri tak mau terlena. Pelatih Timnas U-23 ini tetap menganggap Singapura sebagai ancaman.  Tapi, Indra tak memungkiri kalau kemenangan melawan Thailand cukup ampuh untuk menginjeksi motivasi anak asuhnya. Dia hanya berusaha agar mental pemainnya tetap stabil.  

"Ini anak-anak baik semua kok, saya ndak salah pilih, mereka punya mental bagus," kata Indra setelah memimpin latihan di Rizal Memorial Stadium, Rabu (27/11).

- Advertisement -

Melihat kondisi skuat yang ada, Indra kemungkinan tak akan melakukan banyak rotasi. Apalagi, kondisi Egy Maulana Vikri dan M Rafli yang ditarik keluar saat menghadapi Thailand mulai membaik. Bahkan Egy yang mengalami kesulitan bernapas sudah membaur dengan para pemain utama dalam recovery training kemarin. Begitu pula dengan Rafli.

"Egy sudah oke, nggak ada masalah. Kalau Rafli kemarin hanya kram," sebut Dokter Timnas Indonesia Syarif Alwi.

Singapura juga menyadari kalau mereka berstatus nonunggulan.

"Indonesia tim yang kuat, sangat lengkap secara teknik," terang Fandi Ahmad, pelatih Singapura kepada Jawa Pos (JPG).

Fandi menilai, Indonesia punya keunggulan dalam hal kecepatan.  Keunggulan itulah yang membuat Indonesia mampu mengatasi Thailand.  

"Mereka (Indonesia, red) akan menjadi ancaman buat kami dengan skema serangan balik," lanjut pria yang pernah membela klub Galatama, Niac Mitra itu.

Fandi sangat berharap pada dua pemain senior yang disertakan dalam skuad SEA Games 2019.  Yakni striker Faris Ramli dan bek Tajeli Salamat. Khusus Ramli, dia bakal menjadi tumpuan di lini depan. Bomber 27 tahun itu, tahun ini mendapat gelar individu pemain terbaik Liga Singapura. Faris bahkan sudah membela timnas senior sejak usia 17 tahun. Total, dia sudah melesakkan sembilan gol dalam 56 laga bersama timnas senior Singapura.(nap/bas/jpg)

MANILA (RIAUPOS.CO) — Euforia me­mang tengah menyelimuti pasukan Garuda Muda (julukan timnas Indonesia U-23).  Itu seiring kemenangan 2-0 atas Thailand U-23 di laga perdana Grup B, Selasa lalu (26/11).  Namun, euforia itu harus segera diakhiri.  Sebab, Singapura U-23 sudah menunggu Garuda Muda pada matchday kedua di Rizal Memorial Stadium, Manila malam nanti (live RCTI pukul 20.00 WIB).

Evan Dimas Darmono dkk memang lebih diunggulkan pada laga malam nanti. Sebab, ketika Timnas berhasil mempecundangi Thailand di laga perdana, Singapura justru hanya bermain imbang tanpa gol menghadapi Laos. Pertemuan terakhir di laga uji coba tahun lalu, Timnas juga berhasil menaklukkan Singapura tiga gol tanpa balas. Namun, situasinya sekarang berbeda.  Sebab, pada pertemuan terakhir tahun lalu, timnas masih ditangani Luis Milla.

Fakta itu pula yang membuat Indra Sjafri tak mau terlena. Pelatih Timnas U-23 ini tetap menganggap Singapura sebagai ancaman.  Tapi, Indra tak memungkiri kalau kemenangan melawan Thailand cukup ampuh untuk menginjeksi motivasi anak asuhnya. Dia hanya berusaha agar mental pemainnya tetap stabil.  

"Ini anak-anak baik semua kok, saya ndak salah pilih, mereka punya mental bagus," kata Indra setelah memimpin latihan di Rizal Memorial Stadium, Rabu (27/11).

Melihat kondisi skuat yang ada, Indra kemungkinan tak akan melakukan banyak rotasi. Apalagi, kondisi Egy Maulana Vikri dan M Rafli yang ditarik keluar saat menghadapi Thailand mulai membaik. Bahkan Egy yang mengalami kesulitan bernapas sudah membaur dengan para pemain utama dalam recovery training kemarin. Begitu pula dengan Rafli.

"Egy sudah oke, nggak ada masalah. Kalau Rafli kemarin hanya kram," sebut Dokter Timnas Indonesia Syarif Alwi.

Singapura juga menyadari kalau mereka berstatus nonunggulan.

"Indonesia tim yang kuat, sangat lengkap secara teknik," terang Fandi Ahmad, pelatih Singapura kepada Jawa Pos (JPG).

Fandi menilai, Indonesia punya keunggulan dalam hal kecepatan.  Keunggulan itulah yang membuat Indonesia mampu mengatasi Thailand.  

"Mereka (Indonesia, red) akan menjadi ancaman buat kami dengan skema serangan balik," lanjut pria yang pernah membela klub Galatama, Niac Mitra itu.

Fandi sangat berharap pada dua pemain senior yang disertakan dalam skuad SEA Games 2019.  Yakni striker Faris Ramli dan bek Tajeli Salamat. Khusus Ramli, dia bakal menjadi tumpuan di lini depan. Bomber 27 tahun itu, tahun ini mendapat gelar individu pemain terbaik Liga Singapura. Faris bahkan sudah membela timnas senior sejak usia 17 tahun. Total, dia sudah melesakkan sembilan gol dalam 56 laga bersama timnas senior Singapura.(nap/bas/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya