Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Latihan Bebas FP2, Marquez Terpental ke Udara

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Marc Marquez mendesak Honda menemukan solusi untuk masalah kontrol traksi yang menyebabkan dia kecelakaan saat latihan bebas kedua (FP2) MotoGP Belanda di Assen, Jumat (25/6) malam.

Marquez merasa seperti berjalan di udara setelah mengakhiri 19 bulan tanpa podium pertama MotoGP di Sachsenring pekan lalu. Marquez datang ke Assen dengan semangat tinggi, tetapi bersamaan juga dengan sejumlah masalah di motornya, meski RC213V-nya itu kini menggendong sasis baru.

Marquez mendapati dirinya benar-benar terbang di udara saat memacu Kuda Besinya itu pada kecepatan 130 km/jam. Ini merupakan kecelakaan terbesar Marquez, sejak kembali dari patah lengan tahun lalu. Marquez terpelanting dari motornya saat bagian belakang motornya meluncur ke samping di Turn 11.

Saat Marquez terpental keras hingga kandas di gravel, ada kekhawatiran atas penyembuhan lengan kanannya. Marshal segera mempersiapkan tandu untuk si pemilik motor nomor 93 itu. Namun, Marquez akhirnya bangkit dan naik skuter kembali ke garasi. "Pertama-tama beruntung bisa lolos dari kecelakaan itu dengan cara yang baik," kata Marquez, seperti dikutip dari Crash.

Baca Juga:  Ambisi Rossi Hentikan Puasa Kemenangan

"Tentu saja saya bisa merasakan bahwa saya mengalami kecelakaan besar. Saya mengalami beberapa rasa sakit di lutut, beberapa rasa sakit di kaki, beberapa sakit di siku. Namun, semuanya baik-baik saja untuk melanjutkan performa yang sama selama sisa akhir pekan ini," imbuhnya.

Bintang Repsol Honda itu sedang mencoba sasis baru pada saat kecelakaan, tetapi meyakini bahwa penyebab sebenarnya dari kecelakaannya adalah masalah elektronik.

"Di FP2 saya membalap dengan baik. Saya mendorong di beberapa bagian sirkuit, tetapi pada titik itu, di tikungan itu, saya tidak melewati batas, karena ada pembalap lain di depan saya (Joan Mir), dan saya melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan atau bahkan lebih lambat," katanya.

Marquez tidak hanya melihat hubungan antara insiden yang dia alami di FP2 Assen dengan kecelakaan-kecelakaan yang dialami para pembalap Honda lainnya tahun ini. Namun, dia merasa ada kemiripan dengan kecelakaan besar yang dia alami di Jerez 2020 yang membuat lengannya patah. "Masalahnya, hanya pembalap Honda yang seperti ini," kata Marquez.

Baca Juga:  Benzema dan Kroos Antar Madrid Kalahkan Barcelona dalam El Clasico

Pemilik enam gelar juara MotoGP itu bukan asal bicara. "Saya sudah memeriksa data untuk melihat apakah saya melakukan sesuatu yang salah. Saya mengendarai dengan cara yang sama seperti lap sebelumnya," katanya.

"Kami perlu memahami cara kerja elektronik untuk menghindari tabrakan semacam ini. Jika Anda bermasalah karena terlalu cepat masuk ke tikungan, atau karena Anda terlalu banyak menekan rem depan, atau karena terlalu bersandar, maka tentu saja itu kesalahan pengendara."

"Namun, ketika Anda melakukan hal yang sama persis seperti putaran lainnya, dengan sudut yang lebih kecil dan Anda memiliki sisi yang tinggi, maka itu karena ada sesuatu lain yang salah," ujarnya.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Marc Marquez mendesak Honda menemukan solusi untuk masalah kontrol traksi yang menyebabkan dia kecelakaan saat latihan bebas kedua (FP2) MotoGP Belanda di Assen, Jumat (25/6) malam.

Marquez merasa seperti berjalan di udara setelah mengakhiri 19 bulan tanpa podium pertama MotoGP di Sachsenring pekan lalu. Marquez datang ke Assen dengan semangat tinggi, tetapi bersamaan juga dengan sejumlah masalah di motornya, meski RC213V-nya itu kini menggendong sasis baru.

- Advertisement -

Marquez mendapati dirinya benar-benar terbang di udara saat memacu Kuda Besinya itu pada kecepatan 130 km/jam. Ini merupakan kecelakaan terbesar Marquez, sejak kembali dari patah lengan tahun lalu. Marquez terpelanting dari motornya saat bagian belakang motornya meluncur ke samping di Turn 11.

Saat Marquez terpental keras hingga kandas di gravel, ada kekhawatiran atas penyembuhan lengan kanannya. Marshal segera mempersiapkan tandu untuk si pemilik motor nomor 93 itu. Namun, Marquez akhirnya bangkit dan naik skuter kembali ke garasi. "Pertama-tama beruntung bisa lolos dari kecelakaan itu dengan cara yang baik," kata Marquez, seperti dikutip dari Crash.

- Advertisement -
Baca Juga:  Terkam Palace, Liverpool ke Puncak Klasemen

"Tentu saja saya bisa merasakan bahwa saya mengalami kecelakaan besar. Saya mengalami beberapa rasa sakit di lutut, beberapa rasa sakit di kaki, beberapa sakit di siku. Namun, semuanya baik-baik saja untuk melanjutkan performa yang sama selama sisa akhir pekan ini," imbuhnya.

Bintang Repsol Honda itu sedang mencoba sasis baru pada saat kecelakaan, tetapi meyakini bahwa penyebab sebenarnya dari kecelakaannya adalah masalah elektronik.

"Di FP2 saya membalap dengan baik. Saya mendorong di beberapa bagian sirkuit, tetapi pada titik itu, di tikungan itu, saya tidak melewati batas, karena ada pembalap lain di depan saya (Joan Mir), dan saya melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan atau bahkan lebih lambat," katanya.

Marquez tidak hanya melihat hubungan antara insiden yang dia alami di FP2 Assen dengan kecelakaan-kecelakaan yang dialami para pembalap Honda lainnya tahun ini. Namun, dia merasa ada kemiripan dengan kecelakaan besar yang dia alami di Jerez 2020 yang membuat lengannya patah. "Masalahnya, hanya pembalap Honda yang seperti ini," kata Marquez.

Baca Juga:  Sempurna! Indonesia Raih Emas Voli Putra SEA Games 2019

Pemilik enam gelar juara MotoGP itu bukan asal bicara. "Saya sudah memeriksa data untuk melihat apakah saya melakukan sesuatu yang salah. Saya mengendarai dengan cara yang sama seperti lap sebelumnya," katanya.

"Kami perlu memahami cara kerja elektronik untuk menghindari tabrakan semacam ini. Jika Anda bermasalah karena terlalu cepat masuk ke tikungan, atau karena Anda terlalu banyak menekan rem depan, atau karena terlalu bersandar, maka tentu saja itu kesalahan pengendara."

"Namun, ketika Anda melakukan hal yang sama persis seperti putaran lainnya, dengan sudut yang lebih kecil dan Anda memiliki sisi yang tinggi, maka itu karena ada sesuatu lain yang salah," ujarnya.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari