Selasa, 15 Juli 2025

Ini Alasan Mengapa UEFA Hapus Aturan Gol Tandang 

NYON (RIAUPOS.CO) – Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengungkapkan alasan-alasan di balik penghapusan aturan gol tandang di Liga Champions dan kompetisi Eropa lainnya.

Mulai musim kompetisi 2021/2022, Liga Champions tidak lagi menggunakan aturan agresivitas gol tandang. Tim yang kalah 1-2 di laga tandang kini tak langsung bisa lolos hanya bermodalkan kemenangan 1-0 di leg kedua.

Aturan gol tandang sendiri sudah diperkenalkan sejak 1965 dan jadi salah satu bagian menarik dalam perjalanan kompetisi-kompetisi Eropa.

Ada tiga alasan utama mengapa kemudian Komite Eksekutif UEFA setuju penghapusan gol tandang tersebut. Menurut lelaki asal Slovenia itu, alasan pertama adalah aturan gol tandang menghalangi tim tuan rumah untuk menyerang, terutama di leg pertama. Hal itu dikarenakan mereka takut kebobolan dan membuat tim tamu punya keuntungan penting.

Baca Juga:  Arsenal vs Manchester United: Menguji Sentuhan Pelatih Kiper Anyar

Yang kedua, kata Caferin, aturan gol tandang bakal terasa lebih berat bagi tuan rumah di leg kedua saat pertandingan penentuan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

"Ada kritik tentang ketidakadilan, terutama di perpanjangan waktu, yaitu kewajiban tim tuan rumah untuk mencetak dua gol ketika tim tamu bisa mencetak satu gol (saat masa perpanjangan waktu, red)," ucap Ceferin.

Pasalnya bila kedua tim sama-sama mencetak satu gol di perpanjangan waktu, tim tamu yang bakal unggul lantaran punya agresivitas gol tandang.

Dan yang ketiga, status tuan rumah tak lagi membawa keuntungan signifikan seperti sebelumnya, sebuah hal yang sempat jadi landasan aturan agresivitas gol tandang.

Baca Juga:  The Daddies tanpa Pesaing Berat

"Saya rasa wajar menyatakan bahwa keuntungan tuan rumah saat ini tak lagi signifikan seperti sebelumnya," kata Ceferin.

Ceferin yakin Komite Eksekutif UEFA sudah mengambil keputusan tepat bahwa sebuah gol di laga tandang tidak lagi memilik bobot lebih besar dari gol yang dicetak di kandang.

Sumber: UEFA/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun

NYON (RIAUPOS.CO) – Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengungkapkan alasan-alasan di balik penghapusan aturan gol tandang di Liga Champions dan kompetisi Eropa lainnya.

Mulai musim kompetisi 2021/2022, Liga Champions tidak lagi menggunakan aturan agresivitas gol tandang. Tim yang kalah 1-2 di laga tandang kini tak langsung bisa lolos hanya bermodalkan kemenangan 1-0 di leg kedua.

Aturan gol tandang sendiri sudah diperkenalkan sejak 1965 dan jadi salah satu bagian menarik dalam perjalanan kompetisi-kompetisi Eropa.

Ada tiga alasan utama mengapa kemudian Komite Eksekutif UEFA setuju penghapusan gol tandang tersebut. Menurut lelaki asal Slovenia itu, alasan pertama adalah aturan gol tandang menghalangi tim tuan rumah untuk menyerang, terutama di leg pertama. Hal itu dikarenakan mereka takut kebobolan dan membuat tim tamu punya keuntungan penting.

Baca Juga:  Tak Main, Kiper Juventus Ini Bisa Dapat Kartu Merah Juga

Yang kedua, kata Caferin, aturan gol tandang bakal terasa lebih berat bagi tuan rumah di leg kedua saat pertandingan penentuan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

- Advertisement -

"Ada kritik tentang ketidakadilan, terutama di perpanjangan waktu, yaitu kewajiban tim tuan rumah untuk mencetak dua gol ketika tim tamu bisa mencetak satu gol (saat masa perpanjangan waktu, red)," ucap Ceferin.

Pasalnya bila kedua tim sama-sama mencetak satu gol di perpanjangan waktu, tim tamu yang bakal unggul lantaran punya agresivitas gol tandang.

- Advertisement -

Dan yang ketiga, status tuan rumah tak lagi membawa keuntungan signifikan seperti sebelumnya, sebuah hal yang sempat jadi landasan aturan agresivitas gol tandang.

Baca Juga:  Karena Tertawa Terbahak Bersama Pemain Chelsea, Hazard Akan Dijual?

"Saya rasa wajar menyatakan bahwa keuntungan tuan rumah saat ini tak lagi signifikan seperti sebelumnya," kata Ceferin.

Ceferin yakin Komite Eksekutif UEFA sudah mengambil keputusan tepat bahwa sebuah gol di laga tandang tidak lagi memilik bobot lebih besar dari gol yang dicetak di kandang.

Sumber: UEFA/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

NYON (RIAUPOS.CO) – Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengungkapkan alasan-alasan di balik penghapusan aturan gol tandang di Liga Champions dan kompetisi Eropa lainnya.

Mulai musim kompetisi 2021/2022, Liga Champions tidak lagi menggunakan aturan agresivitas gol tandang. Tim yang kalah 1-2 di laga tandang kini tak langsung bisa lolos hanya bermodalkan kemenangan 1-0 di leg kedua.

Aturan gol tandang sendiri sudah diperkenalkan sejak 1965 dan jadi salah satu bagian menarik dalam perjalanan kompetisi-kompetisi Eropa.

Ada tiga alasan utama mengapa kemudian Komite Eksekutif UEFA setuju penghapusan gol tandang tersebut. Menurut lelaki asal Slovenia itu, alasan pertama adalah aturan gol tandang menghalangi tim tuan rumah untuk menyerang, terutama di leg pertama. Hal itu dikarenakan mereka takut kebobolan dan membuat tim tamu punya keuntungan penting.

Baca Juga:  Tak Main, Kiper Juventus Ini Bisa Dapat Kartu Merah Juga

Yang kedua, kata Caferin, aturan gol tandang bakal terasa lebih berat bagi tuan rumah di leg kedua saat pertandingan penentuan berlanjut ke babak perpanjangan waktu.

"Ada kritik tentang ketidakadilan, terutama di perpanjangan waktu, yaitu kewajiban tim tuan rumah untuk mencetak dua gol ketika tim tamu bisa mencetak satu gol (saat masa perpanjangan waktu, red)," ucap Ceferin.

Pasalnya bila kedua tim sama-sama mencetak satu gol di perpanjangan waktu, tim tamu yang bakal unggul lantaran punya agresivitas gol tandang.

Dan yang ketiga, status tuan rumah tak lagi membawa keuntungan signifikan seperti sebelumnya, sebuah hal yang sempat jadi landasan aturan agresivitas gol tandang.

Baca Juga:  Riau Pos-HSBL Dimulai, Seri Ujungbatu Disambut Antusias

"Saya rasa wajar menyatakan bahwa keuntungan tuan rumah saat ini tak lagi signifikan seperti sebelumnya," kata Ceferin.

Ceferin yakin Komite Eksekutif UEFA sudah mengambil keputusan tepat bahwa sebuah gol di laga tandang tidak lagi memilik bobot lebih besar dari gol yang dicetak di kandang.

Sumber: UEFA/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari