Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pressing ala Tukang Parkir Bus

LONDON (RIAUPOS.CO) — Jose Mourinho melakoni laga comeback-nya di Premier League malam nanti WIB. Sama seperti saat debut dengan Chelsea dia membuka petualangannya dari London. Kali ini, Mourinho memulai tugasnya di Tottenham Hotspur dari London Stadium, kontra West Ham (siaran langsung Mola App/Mola Matrix/Mola Polytron Streaming pukul 19.30 WIB).

The Special One, julukan Mourinho, tak hanya berhadapan dengan handicap selalu sulit menaklukkan London Stadium dalam dua lawatan terakhir atau head to head seretnya melawan pelatih West Ham Manuel Pellegrini. Terakhir Mourinho unggul adu taktik dengan Pellegrini di Premier League 2013 – 2014, sudah lima musim silam!

Mourinho juga harus mulai menunjukkan seperti apa wajah Spurs dalam racikannya saat ini. "Aku ingin, tim ini bermain dengan cara yang sangat mirip dari sebelumnya di era Mauricio  (Pochettino). Tentu aku akan coba menambahkan beberapa detail, terkadang detail itu yang bisa membuat perbedaan," sebut Mourinho, dalam konferensi persnya kemarin WIB (22/11).

Baca Juga:  Hasil Liga Inggris: MU Dibikin Malu Burnley

Ini yang menarik. Karena gaya counterpressing Spurs sudah melekat dengan Pochettino. Dengan Poche, panggilan akrab Pochettino, Spurs lebih menyerang. Contohnya musim ini. The Lilywhites, julukan Spurs, memang terjerembab ke posisi 14. Tapi, produktivitasnya lebih baik dari klub-klub sepuluh besar di luar top four.

Spurs mengoleksi 18 gol, terbanyak kelima di belakang Manchester City, Leicester City, Liverpool, dan Chelsea yang notebene klub-klub papan atas. Berbanding terbalik dengan setiap klub yang pernah ditangani Mou. Ingat, ketika Mou mengantar Manchester United membuntuti  Manchester City sebagai runner up 2017 – 2018 capaian golnya paling rendah di antara klub di empat besar saat itu. Hanya 68 gol.

Baca Juga:  GM Utut Adianto Lantik Ketua Percasi Riau Kordias Pasaribu

Bahkan, saat membawa Chelsea juara 2014-2015, jumlah golnya masih kalah dari City yang finis sebagai runner up. Ada prediksi, Spurs di tangan Mou akan lebih pragmatis dan akan hilang identitas menyerangnya. "Gaya main harus dapat mengadaptasi kultur klub dan pemain-pemain di sini," klaim Mourinho tentang gaya main Spurs di tangannya nanti.

Laman The Independent menyebut, pada era Mourinho gelandang-gelandang bertahan di Spurs bakal lebih banyak mendapat panggung. Contohnya, Victor Wanyama dan Eric Dier yang hanya maksimal mendapat dua kali kesempatan starter. "Tapi, Daniel Levy tentu sudah berpikir masak-masak sebelum memecat Poche. Dia tentu tahu seperti apa klubnya di tangan Mourinho. Terkadang pelatih baru juga mampu memberikan semangat baru bagi setiap tim," ucap Michael Owen sebagai pandit BT Sport.(ren/jpg)

LONDON (RIAUPOS.CO) — Jose Mourinho melakoni laga comeback-nya di Premier League malam nanti WIB. Sama seperti saat debut dengan Chelsea dia membuka petualangannya dari London. Kali ini, Mourinho memulai tugasnya di Tottenham Hotspur dari London Stadium, kontra West Ham (siaran langsung Mola App/Mola Matrix/Mola Polytron Streaming pukul 19.30 WIB).

The Special One, julukan Mourinho, tak hanya berhadapan dengan handicap selalu sulit menaklukkan London Stadium dalam dua lawatan terakhir atau head to head seretnya melawan pelatih West Ham Manuel Pellegrini. Terakhir Mourinho unggul adu taktik dengan Pellegrini di Premier League 2013 – 2014, sudah lima musim silam!

- Advertisement -

Mourinho juga harus mulai menunjukkan seperti apa wajah Spurs dalam racikannya saat ini. "Aku ingin, tim ini bermain dengan cara yang sangat mirip dari sebelumnya di era Mauricio  (Pochettino). Tentu aku akan coba menambahkan beberapa detail, terkadang detail itu yang bisa membuat perbedaan," sebut Mourinho, dalam konferensi persnya kemarin WIB (22/11).

Baca Juga:  PON XX, Perpaduan Olahraga dan Keindahan Alam serta Budaya Papua

Ini yang menarik. Karena gaya counterpressing Spurs sudah melekat dengan Pochettino. Dengan Poche, panggilan akrab Pochettino, Spurs lebih menyerang. Contohnya musim ini. The Lilywhites, julukan Spurs, memang terjerembab ke posisi 14. Tapi, produktivitasnya lebih baik dari klub-klub sepuluh besar di luar top four.

- Advertisement -

Spurs mengoleksi 18 gol, terbanyak kelima di belakang Manchester City, Leicester City, Liverpool, dan Chelsea yang notebene klub-klub papan atas. Berbanding terbalik dengan setiap klub yang pernah ditangani Mou. Ingat, ketika Mou mengantar Manchester United membuntuti  Manchester City sebagai runner up 2017 – 2018 capaian golnya paling rendah di antara klub di empat besar saat itu. Hanya 68 gol.

Baca Juga:  Hasil Liga Inggris: MU Dibikin Malu Burnley

Bahkan, saat membawa Chelsea juara 2014-2015, jumlah golnya masih kalah dari City yang finis sebagai runner up. Ada prediksi, Spurs di tangan Mou akan lebih pragmatis dan akan hilang identitas menyerangnya. "Gaya main harus dapat mengadaptasi kultur klub dan pemain-pemain di sini," klaim Mourinho tentang gaya main Spurs di tangannya nanti.

Laman The Independent menyebut, pada era Mourinho gelandang-gelandang bertahan di Spurs bakal lebih banyak mendapat panggung. Contohnya, Victor Wanyama dan Eric Dier yang hanya maksimal mendapat dua kali kesempatan starter. "Tapi, Daniel Levy tentu sudah berpikir masak-masak sebelum memecat Poche. Dia tentu tahu seperti apa klubnya di tangan Mourinho. Terkadang pelatih baru juga mampu memberikan semangat baru bagi setiap tim," ucap Michael Owen sebagai pandit BT Sport.(ren/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari