Senin, 13 Oktober 2025
spot_img
spot_img

Tak Ada Opsi Pembatalan Olimpiade 

TOKYO (RIAUPOS.CO) – Obor Olimpiade telah tiba di Pangkalan Udara Matsushima, Jepang Jumat (20/3/2020). Momen tersebut turut menyalakan api semangat agar multiiven olahraga empat tahunan itu berjalan sesuai rencana. International Olympic Committee (IOC) pun juga tidak berhenti memunculkan harapan yang sama.

Presiden IOC Thomas Bach mengatakan pembatalan ajang olahraga multiiven terakbar di kolong jagad itu bukanlah opsi terbaik. Olimpiade 2020 dijadwalkan berlangsung mulai 24 Juli mendatang. Namun, pandemi Covid-19 membuat segalanya menjadi sulit. 

Tidak sedikit atlet yang kesulitan dan terbatas dalam menjalani latihan. Selain itu, kualifikasi sebagian besar cabor juga terganggu. Federasi cabor internasional memilih untuk membatalkan atau menunda kualifikasi karena alasan keselamatan atlet dan offisial.

Baca Juga:  Justin Gaethje Ungkap Cara Kalahkan Conor McGregor

"Kami tidak tahu situasi saat ini akan menjadi seperti apa," papar Bach kepada New York Times sebagaimana dikutip Sky Sports.

Mantan atlet anggar kebanggaan Jerman itu juga mempertimbangkan sejumlah skenario untuk menghadapi situasi terburuk. Tetapi IOC optimistis bisa menggelar Olimpiade tepat waktu, meskipun dikejar masa persiapan mepet dalam 4 bulan menuju penyelenggaraan.

"Aku tidak akan berspekulasi. Tetapi kami punya kewajiban kepada para atlet, dan seluruh dunia yang akan menyaksikan olimpiade, bahwa kami tidak akan menempatkan pembatalan Olimpiade dalam agenda," papar Bach. 

"Jadi, kami tidak tahu seberapa jauh lorong (gelap) ini terjadi. Tetapi kami berharap api Olimpiade ini akan menjadi cahaya di ujung lorong ini," lanjutnya.

Baca Juga:  Messi Kembali Buat Rekor Baru

Api Olimpiade sebelumnya diambil dari kota kuno Olimpia, Yunani, 12 Maret lalu. Selanjutnya, kirab obor akan mengunjungi 47 prefektur di Jepang.

Sementara itu, untuk kali pertama nada pesimistis datang dari anggota Badan Eksekutif Komite Olimpiade Jepang, Kaori Yamaguchi.

"Seharusnya itu bisa ditunda dengan situasi saat ini.  Para atlet tidak bisa menjalani persiapan dengan baik," sebut peraih medali perunggu judo Olimpiade 1988 sebagaimana dikutip Daily Mail. (nap/tom)

Sumber: Daily Mail/Jawa Pos
Editor: Hary B Koriun

TOKYO (RIAUPOS.CO) – Obor Olimpiade telah tiba di Pangkalan Udara Matsushima, Jepang Jumat (20/3/2020). Momen tersebut turut menyalakan api semangat agar multiiven olahraga empat tahunan itu berjalan sesuai rencana. International Olympic Committee (IOC) pun juga tidak berhenti memunculkan harapan yang sama.

Presiden IOC Thomas Bach mengatakan pembatalan ajang olahraga multiiven terakbar di kolong jagad itu bukanlah opsi terbaik. Olimpiade 2020 dijadwalkan berlangsung mulai 24 Juli mendatang. Namun, pandemi Covid-19 membuat segalanya menjadi sulit. 

Tidak sedikit atlet yang kesulitan dan terbatas dalam menjalani latihan. Selain itu, kualifikasi sebagian besar cabor juga terganggu. Federasi cabor internasional memilih untuk membatalkan atau menunda kualifikasi karena alasan keselamatan atlet dan offisial.

Baca Juga:  FIBA: Aturannya sudah Jelas, Indonesia tidak Bisa Lolos ke Piala Dunia

"Kami tidak tahu situasi saat ini akan menjadi seperti apa," papar Bach kepada New York Times sebagaimana dikutip Sky Sports.

Mantan atlet anggar kebanggaan Jerman itu juga mempertimbangkan sejumlah skenario untuk menghadapi situasi terburuk. Tetapi IOC optimistis bisa menggelar Olimpiade tepat waktu, meskipun dikejar masa persiapan mepet dalam 4 bulan menuju penyelenggaraan.

- Advertisement -

"Aku tidak akan berspekulasi. Tetapi kami punya kewajiban kepada para atlet, dan seluruh dunia yang akan menyaksikan olimpiade, bahwa kami tidak akan menempatkan pembatalan Olimpiade dalam agenda," papar Bach. 

"Jadi, kami tidak tahu seberapa jauh lorong (gelap) ini terjadi. Tetapi kami berharap api Olimpiade ini akan menjadi cahaya di ujung lorong ini," lanjutnya.

- Advertisement -
Baca Juga:  Klasemen Akhir SEA Games, Kontingen Indonesia Penuhi Target Presiden

Api Olimpiade sebelumnya diambil dari kota kuno Olimpia, Yunani, 12 Maret lalu. Selanjutnya, kirab obor akan mengunjungi 47 prefektur di Jepang.

Sementara itu, untuk kali pertama nada pesimistis datang dari anggota Badan Eksekutif Komite Olimpiade Jepang, Kaori Yamaguchi.

"Seharusnya itu bisa ditunda dengan situasi saat ini.  Para atlet tidak bisa menjalani persiapan dengan baik," sebut peraih medali perunggu judo Olimpiade 1988 sebagaimana dikutip Daily Mail. (nap/tom)

Sumber: Daily Mail/Jawa Pos
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

TOKYO (RIAUPOS.CO) – Obor Olimpiade telah tiba di Pangkalan Udara Matsushima, Jepang Jumat (20/3/2020). Momen tersebut turut menyalakan api semangat agar multiiven olahraga empat tahunan itu berjalan sesuai rencana. International Olympic Committee (IOC) pun juga tidak berhenti memunculkan harapan yang sama.

Presiden IOC Thomas Bach mengatakan pembatalan ajang olahraga multiiven terakbar di kolong jagad itu bukanlah opsi terbaik. Olimpiade 2020 dijadwalkan berlangsung mulai 24 Juli mendatang. Namun, pandemi Covid-19 membuat segalanya menjadi sulit. 

Tidak sedikit atlet yang kesulitan dan terbatas dalam menjalani latihan. Selain itu, kualifikasi sebagian besar cabor juga terganggu. Federasi cabor internasional memilih untuk membatalkan atau menunda kualifikasi karena alasan keselamatan atlet dan offisial.

Baca Juga:  Justin Gaethje Ungkap Cara Kalahkan Conor McGregor

"Kami tidak tahu situasi saat ini akan menjadi seperti apa," papar Bach kepada New York Times sebagaimana dikutip Sky Sports.

Mantan atlet anggar kebanggaan Jerman itu juga mempertimbangkan sejumlah skenario untuk menghadapi situasi terburuk. Tetapi IOC optimistis bisa menggelar Olimpiade tepat waktu, meskipun dikejar masa persiapan mepet dalam 4 bulan menuju penyelenggaraan.

"Aku tidak akan berspekulasi. Tetapi kami punya kewajiban kepada para atlet, dan seluruh dunia yang akan menyaksikan olimpiade, bahwa kami tidak akan menempatkan pembatalan Olimpiade dalam agenda," papar Bach. 

"Jadi, kami tidak tahu seberapa jauh lorong (gelap) ini terjadi. Tetapi kami berharap api Olimpiade ini akan menjadi cahaya di ujung lorong ini," lanjutnya.

Baca Juga:  Burnley vs Manchester City: Kinerja Lini Belakang Masih Jadi Problem

Api Olimpiade sebelumnya diambil dari kota kuno Olimpia, Yunani, 12 Maret lalu. Selanjutnya, kirab obor akan mengunjungi 47 prefektur di Jepang.

Sementara itu, untuk kali pertama nada pesimistis datang dari anggota Badan Eksekutif Komite Olimpiade Jepang, Kaori Yamaguchi.

"Seharusnya itu bisa ditunda dengan situasi saat ini.  Para atlet tidak bisa menjalani persiapan dengan baik," sebut peraih medali perunggu judo Olimpiade 1988 sebagaimana dikutip Daily Mail. (nap/tom)

Sumber: Daily Mail/Jawa Pos
Editor: Hary B Koriun

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari