Minggu, 10 November 2024

Rebutan Gelar Hiburan

- Advertisement -
(RIAUPOS.CO) — Tunisia dan Nigeria akan saling berhadapan dalam laga perebutan juara ketiga di Piala Afrika 2019, Kamis (18/7) pukul 02.00 WIB di Stadion Al Salam, Kairo. Baik Tunisia maupun Nigeria sepakat, mereka harus melupakan kekalahan di semifinal dan berharap bisa pulang membawa medali perunggu. 
Di semifinal Piala Afrika 2019, Tunisia harus menyerah dari Senegal dengan cara yang menyesakkan. Kekalahan dipastikan di babak perpanjangan waktu melalui gol bunuh diri Dylan Bronn. Padahal di waktu normal, Tunisia harusnya bisa mengunci kemenangan jika penalti Ferjani Sassi bisa masuk. 
Meski di sisi lain, Tunisia juga beruntung karena Sadio Mane gagal memanfaatkan hadiah penalti dari wasit. Kesedihan terpancar jelas dalam raut wajah para pemain Tunisia. Pasalnya, ambisi untuk mengulang prestasi tahun 2004 ketika menjadi yang terbaik di Afrika sirna sudah. 
“Saya sedih karena perburuan trofi juara kami berhenti sampai di sini. Saya merasa kami sedang tidak beruntung saja. Banyak peluang terbuang percuma meski ini adalah penampilan terbaik kami selama turnamen. Saya meminta maaf pada suporter atas kekalahan ini. Secara khusus, saya minta maaf karena eksekusi penalti saya tidak menjadi gol,” kata Sassi dikutip laman resmi CAF. 
Hal yang sama dirasakan Super Eagles. Tim asuhan Gernot Rohr tersebut malah kalah dengan cara yang lebih menyesakkan. Bermain imbang 1-1 sampai menit terakhir waktu normal, Nigeria harus takluk ketika tendangan bebas Riyad Mahrez di menit 96 membawa Aljazair lolos ke partai puncak. 
Dalam pandangan Rohr, turnamen kali ini bisa menjadi ajang pembelajaran bagi skuadnya. Maklum saja, Nigeria memang berisikan para pemain muda yang kemampuannya masih bisa dikembangkan lagi dalam beberapa tahun ke depan. 
“Kami harus bekerja lebih keras lagi dan belajar dengan para pemain muda ini. Saya rasa faktor minimnya pengalaman bisa menjadi hal penentu dalam sebuah pertandingan. Terutama dua gelandang andalan kami yakni (Peter) Etebo dan (Wilfred) Ndidi yang masih sangat muda. Di sini saya diberi tugas membangun skuad muda ini dan perjalanan kami tak akan mudah,” ujar Rohr.(eca)

Laporan JPG, Kairo
Baca Juga:  Menolak Tottenham, Milan Tak Tawari Kessie Kontrak Baru
(RIAUPOS.CO) — Tunisia dan Nigeria akan saling berhadapan dalam laga perebutan juara ketiga di Piala Afrika 2019, Kamis (18/7) pukul 02.00 WIB di Stadion Al Salam, Kairo. Baik Tunisia maupun Nigeria sepakat, mereka harus melupakan kekalahan di semifinal dan berharap bisa pulang membawa medali perunggu. 
Di semifinal Piala Afrika 2019, Tunisia harus menyerah dari Senegal dengan cara yang menyesakkan. Kekalahan dipastikan di babak perpanjangan waktu melalui gol bunuh diri Dylan Bronn. Padahal di waktu normal, Tunisia harusnya bisa mengunci kemenangan jika penalti Ferjani Sassi bisa masuk. 
Meski di sisi lain, Tunisia juga beruntung karena Sadio Mane gagal memanfaatkan hadiah penalti dari wasit. Kesedihan terpancar jelas dalam raut wajah para pemain Tunisia. Pasalnya, ambisi untuk mengulang prestasi tahun 2004 ketika menjadi yang terbaik di Afrika sirna sudah. 
“Saya sedih karena perburuan trofi juara kami berhenti sampai di sini. Saya merasa kami sedang tidak beruntung saja. Banyak peluang terbuang percuma meski ini adalah penampilan terbaik kami selama turnamen. Saya meminta maaf pada suporter atas kekalahan ini. Secara khusus, saya minta maaf karena eksekusi penalti saya tidak menjadi gol,” kata Sassi dikutip laman resmi CAF. 
Hal yang sama dirasakan Super Eagles. Tim asuhan Gernot Rohr tersebut malah kalah dengan cara yang lebih menyesakkan. Bermain imbang 1-1 sampai menit terakhir waktu normal, Nigeria harus takluk ketika tendangan bebas Riyad Mahrez di menit 96 membawa Aljazair lolos ke partai puncak. 
Dalam pandangan Rohr, turnamen kali ini bisa menjadi ajang pembelajaran bagi skuadnya. Maklum saja, Nigeria memang berisikan para pemain muda yang kemampuannya masih bisa dikembangkan lagi dalam beberapa tahun ke depan. 
“Kami harus bekerja lebih keras lagi dan belajar dengan para pemain muda ini. Saya rasa faktor minimnya pengalaman bisa menjadi hal penentu dalam sebuah pertandingan. Terutama dua gelandang andalan kami yakni (Peter) Etebo dan (Wilfred) Ndidi yang masih sangat muda. Di sini saya diberi tugas membangun skuad muda ini dan perjalanan kami tak akan mudah,” ujar Rohr.(eca)

Laporan JPG, Kairo
Baca Juga:  AS Roma Dekati Empat Besar
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari