JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Pemain Timnas Indonesia U-23 Witan Sulaeman telah resmi berkostum FK Radnik Surdulica. Dia rencananya bertolak ke Serbia, negara yang menjadi tempat klub Witan berkompetisi pada Selasa (11/2) malam tadi. Bagaimana profil calon klub Witan Sulaeman ini?
Radnik Surdulica bukan sembarang tim. Mereka menjadi salah satu peserta kompetisi kasta tertinggi di Serbia atau Serbian SuperLiga. Bermarkas di Surdulica City Stadium, mereka bukanlah tim besar. Ini bisa dilihat dari kapasitas stadion yang tak sampai 4.000 tempat duduk.
Meski demikian, Witan berada di tim yang mampu bertahan di kompetisi tertinggi selama lima musim terakhir. Tetapi, posisi Radnik di klasemen saat ini masih belum aman dari zona degradasi. Pasalnya, dari 16 tim yang berkompetisi, tim dengan kostum kebesaran biru itu duduk di posisi ke-13.
Klub Witan ini memang bukan tim yang besar, tapi menurut sang agen, Dusan Bogdanovic, dengan berada di tim yang tak besar di Serbia, peluang Witan untuk bersaing dan tampil semakin besar.
"Witan dikontrak 3,5 tahun untuk di tim senior atau tim utama. Dia main di tim utama, bukan yang lain," katanya meyakinkan saat berjumpa Menpora Zainudin Amali.
Melihat Liga Serbia, mungkin banyak klub yang lebih familiar di telinga para pembaca saat memantau hasil-hasil di Liga Eropa. Sebut saja klub seperti Partizan Belgrade, Crvena Zvezda, ataupun Vojvodina. Namun, Radnik juga klub yang konsisten berada di papan tengah, posisi terbaik di akhir musim ada di ranking delapan, kemudian terburuk di 12.
Sebelumnya, Radnik merupakan tim First League Serbia, atau Divisi I. Mereka pernah juara Serbian First League sehingga kini bisa merumput di kompetisi kasta tertinggi. Surdulicki Sportski Klub (SSK) merupakan nama klub ini ketika awal berdiri. Kemudian, vakum karena Perang Dunia II, Surdulica kembali tampil di sepakbola dengan nama FK Polet.
Nama Radnik Surdulica sendiri terbentuk, setelah FK Polet berubah nama menjadi FK Hidrovlasina pada 1950. Kemudian, Hidrovlasina melakukan merger dengan klub FK Molidben hingga akhirnya membentuk nama FK Radnik dan terus bertahan sampai sekarang.(zed)
Laporan JPG, Jakarta