Jumat, 20 September 2024

Ajax Amsterdam, Regenerasi Posisi Setiap Musim

AMSTERDAM (RIAUPOS.CO) – Devyne Rensch sukses menarik minat Juventus musim lalu. Padahal, Rensch masih 18 tahun dan baru semusim menembus tim utama AFC Ajax. Pemain berdarah Belanda-Suriname itu sejatinya dipersiapkan sebagai pelapis Noussair Mazraoui, bek kanan asal Maroko.

Setelah dua musim atau musim depan, Rensch bukan lagi pelapis, melainkan pemegang posisi utama di bek kanan Ajax. De Godenzonen berani melepas Mazraoui. Tentu salah satunya, karena yakin bahwa Rensch bisa diandalkan.

Tak hanya mencatat total 56 penampilan dalam dua musim, Rensch menjadi kompetitor bek kanan Inter Milan Denzel Dumfries di timnas Belanda. Dia menorehkan debut dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Turki tahun lalu. Ajax selalu punya visi ketika melepas pemain. Sebagai pemilik salah satu akademi sepak bola terbaik dunia, Ajax telah menyiapkan regenerasi tiap posisi di setiap musim,’’ tulis Voetbal International.

CEO Ajax Edwin van der Sar pernah berkata pada Sportskeeda bahwa akademi memegang kunci sukses klub. Akademi membuat Ajax tak ingin dikenal sebagai klub bertabur bintang, melainkan klub pencetak bintang.

- Advertisement -
Baca Juga:  Mancini Bukan Pemimpi

’’Ketika ada pemain berusia 27 atau 28 tahun dan masih bermain untuk Ajax, kami harus memastikan telah memiliki pemain yang lebih cepat, lebih kuat, dan lebih baik untuk dipersiapkan masuk tim utama dan bertahan setidaknya lima tahun. Tujuan kami adalah selalu memiliki skuad muda terbaik di dunia,’’ papar Van der Sar.

Bagi fans Ajax, mereka pun dituntut membiasakan untuk melihat klub kesayangannya mempertahankan pemain terbaik.

- Advertisement -

’’Karena yang terpenting, akademi Ajax masih konsisten menghasilkan pemain muda yang berkualitas,’’ imbuh Van der Sar yang mantan kiper. (io/c18/dns/jpg)

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

AMSTERDAM (RIAUPOS.CO) – Devyne Rensch sukses menarik minat Juventus musim lalu. Padahal, Rensch masih 18 tahun dan baru semusim menembus tim utama AFC Ajax. Pemain berdarah Belanda-Suriname itu sejatinya dipersiapkan sebagai pelapis Noussair Mazraoui, bek kanan asal Maroko.

Setelah dua musim atau musim depan, Rensch bukan lagi pelapis, melainkan pemegang posisi utama di bek kanan Ajax. De Godenzonen berani melepas Mazraoui. Tentu salah satunya, karena yakin bahwa Rensch bisa diandalkan.

Tak hanya mencatat total 56 penampilan dalam dua musim, Rensch menjadi kompetitor bek kanan Inter Milan Denzel Dumfries di timnas Belanda. Dia menorehkan debut dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Turki tahun lalu. Ajax selalu punya visi ketika melepas pemain. Sebagai pemilik salah satu akademi sepak bola terbaik dunia, Ajax telah menyiapkan regenerasi tiap posisi di setiap musim,’’ tulis Voetbal International.

CEO Ajax Edwin van der Sar pernah berkata pada Sportskeeda bahwa akademi memegang kunci sukses klub. Akademi membuat Ajax tak ingin dikenal sebagai klub bertabur bintang, melainkan klub pencetak bintang.

Baca Juga:  IPhone Pro Max Jadi Kado Natal

’’Ketika ada pemain berusia 27 atau 28 tahun dan masih bermain untuk Ajax, kami harus memastikan telah memiliki pemain yang lebih cepat, lebih kuat, dan lebih baik untuk dipersiapkan masuk tim utama dan bertahan setidaknya lima tahun. Tujuan kami adalah selalu memiliki skuad muda terbaik di dunia,’’ papar Van der Sar.

Bagi fans Ajax, mereka pun dituntut membiasakan untuk melihat klub kesayangannya mempertahankan pemain terbaik.

’’Karena yang terpenting, akademi Ajax masih konsisten menghasilkan pemain muda yang berkualitas,’’ imbuh Van der Sar yang mantan kiper. (io/c18/dns/jpg)

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari