Jumat, 22 November 2024

Ganda Tanpa Ranking Dunia Bisa Tembus Final

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow gagal menjadi juara di Mola TV PBSI Home Tournament. Mereka dikandaskan unggulan pertama Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dalam dua game langsung 9-21, 17-21 di lapangan pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (3/7).

Walau kalah relatif mudah dalam tempo 37 menit, namun penampilan Akbar/Winny dalam ajang internal ini sangat luar biasa. Hanya berstatus sebagai unggulan kelima, mereka berhasil menembus final.

- Advertisement -

Akbar/Winny sukses menyapu bersih semua kemenangan sejak fase grup sampai semifinal. Bahkan, dalam laga Grup D, mereka mengalahkan ganda nomor delapan dunia dan unggulan kedua turnamen Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Padahal, Akbar/Winny yang baru dipasangkan lagi itu belum punya peringkat dunia. Jadi, di atas kertas, level mereka dengan Hafiz/Gloria memang jauh. Namun, Akbar/Winny tampil solid dan menang dalam straight game dengan skor 22-20, 21-16.

"Hasil ini di luar target sih," kata Akbar lantas tersenyum. "Target awalnya juara grup, lalu delapan besar, dan masuk semifinal udah senang. Jadi nggak nyangka bisa ke final," timpal Winny dalam wawancara pinggir lapangan dengan Mola TV.

- Advertisement -
Baca Juga:  Suarez Merasa Masih Pantas di Barcelona

Melawan Praveen/Melati, Akbar/Winny mengaku bahwa itu adalah pertandingan yang sulit. Apalagi, performa ganda nomor empat dunia itu sedang sangat baik. Indikasinya, mereka adalah juara All England 2020.

"Aku sih secara pribadi masih ragu-ragu buat mancing dan motong. Karena bola yang datang dari mereka itu susah. Nyerangnya mereka itu bagus banget. Susah sekali keluar dari tekanan," kata Winny mengomentari performa mereka di game pertama.

"Di game kedua nekat saja. Sebab ngambang dikit bolanya, sudah pasti hilang," kata Akbar mengomentari penampilan mereka yang membaik di game kedua.

Praveen mengatakan, mereka bisa menang mudah karena Akbar/Winny bermain ketat pada semifinal. Jadi, tenaga mereka sudah terkuras hebat.

Pada semifinal di pagi hari (3/7), Akbar/Winny mengalahkan unggulan ketiga Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dalam pertarungan keras sampai rubber game yang berakhir dengan skor 15-21, 21-18, 21-11.

Baca Juga:  The Daddies Singkirkan Runner-up Olimpiade

Kemenangan ini menunjukkan Akbar/Winny memiliki kualitas yang baik. Sempat berpasangan sejak 2017 atau ketika Winny berusia 19 tahun, mereka lantas dipisah. Winny berpartner dengan Tontowi Ahmad pada awal 2019. Itu terjadi karena Tontowi baru saja kehilangan pasangannya, Liliyana Natsir yang pensiun.

Di sisi lain, Akbar terjun di ganda putra bersama Moh Reza Pahlevi Isfahani. Mulai tahun ini, mereka bergabung kembali dalam umur yang mulai matang. Winny berusia 21 tahun, sedangkan Akbar berumur 24 tahun. Dan ternyata, walau belum punya ranking dunia, perkembangan ini membuat permainan mereka bertumbuh.

Winny bermain lebih berani. Dia tidak takut beradu di area depan. Sementara itu, permainan Akbar lebih taktis, agresif, dan cepat. Akbar juga mampu mengcover area belakang lapangan dengan baik.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow gagal menjadi juara di Mola TV PBSI Home Tournament. Mereka dikandaskan unggulan pertama Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dalam dua game langsung 9-21, 17-21 di lapangan pelatnas PP PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (3/7).

Walau kalah relatif mudah dalam tempo 37 menit, namun penampilan Akbar/Winny dalam ajang internal ini sangat luar biasa. Hanya berstatus sebagai unggulan kelima, mereka berhasil menembus final.

- Advertisement -

Akbar/Winny sukses menyapu bersih semua kemenangan sejak fase grup sampai semifinal. Bahkan, dalam laga Grup D, mereka mengalahkan ganda nomor delapan dunia dan unggulan kedua turnamen Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Padahal, Akbar/Winny yang baru dipasangkan lagi itu belum punya peringkat dunia. Jadi, di atas kertas, level mereka dengan Hafiz/Gloria memang jauh. Namun, Akbar/Winny tampil solid dan menang dalam straight game dengan skor 22-20, 21-16.

- Advertisement -

"Hasil ini di luar target sih," kata Akbar lantas tersenyum. "Target awalnya juara grup, lalu delapan besar, dan masuk semifinal udah senang. Jadi nggak nyangka bisa ke final," timpal Winny dalam wawancara pinggir lapangan dengan Mola TV.

Baca Juga:  2 Indonesia v Australia 3: Harus Lebih Percaya Diri

Melawan Praveen/Melati, Akbar/Winny mengaku bahwa itu adalah pertandingan yang sulit. Apalagi, performa ganda nomor empat dunia itu sedang sangat baik. Indikasinya, mereka adalah juara All England 2020.

"Aku sih secara pribadi masih ragu-ragu buat mancing dan motong. Karena bola yang datang dari mereka itu susah. Nyerangnya mereka itu bagus banget. Susah sekali keluar dari tekanan," kata Winny mengomentari performa mereka di game pertama.

"Di game kedua nekat saja. Sebab ngambang dikit bolanya, sudah pasti hilang," kata Akbar mengomentari penampilan mereka yang membaik di game kedua.

Praveen mengatakan, mereka bisa menang mudah karena Akbar/Winny bermain ketat pada semifinal. Jadi, tenaga mereka sudah terkuras hebat.

Pada semifinal di pagi hari (3/7), Akbar/Winny mengalahkan unggulan ketiga Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dalam pertarungan keras sampai rubber game yang berakhir dengan skor 15-21, 21-18, 21-11.

Baca Juga:  Suarez Merasa Masih Pantas di Barcelona

Kemenangan ini menunjukkan Akbar/Winny memiliki kualitas yang baik. Sempat berpasangan sejak 2017 atau ketika Winny berusia 19 tahun, mereka lantas dipisah. Winny berpartner dengan Tontowi Ahmad pada awal 2019. Itu terjadi karena Tontowi baru saja kehilangan pasangannya, Liliyana Natsir yang pensiun.

Di sisi lain, Akbar terjun di ganda putra bersama Moh Reza Pahlevi Isfahani. Mulai tahun ini, mereka bergabung kembali dalam umur yang mulai matang. Winny berusia 21 tahun, sedangkan Akbar berumur 24 tahun. Dan ternyata, walau belum punya ranking dunia, perkembangan ini membuat permainan mereka bertumbuh.

Winny bermain lebih berani. Dia tidak takut beradu di area depan. Sementara itu, permainan Akbar lebih taktis, agresif, dan cepat. Akbar juga mampu mengcover area belakang lapangan dengan baik.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari