MADRID (RIAUPOS.CO) – Jelang El Clasico melawan Barcelona, kapten Real Madrid, Sergio Ramos, membagikan rahasia suksesnya di Madrid selama bertahun-tahun. Dia mengaku senang bisa membela klub sebesar Los Blancos, meski menjaga level tinggi dari tahun ke tahun jelas tidak mudah.
Bek 33 tahun ini mendarat di Santiago Bernabeu pada tahun 2005 setelah diakuisisi dari Sevilla. Posisi awalnya adalah bek kiri, tetapi sering dicoba sebagai bek tengah bagian kiri. Dia kemudian melakukan transformasi yang yang cukup signifikan. Sejak era Ivan Helguerra, Ivan Campo, Manolo Sanchiz maupun Fernando Hierro pensiun, Madrid tak memiliki bek tengah tangguh lagi. Ramos kemudian dicoba di sana dan mengalami kesuksesan.
Selama 15 tahun berseragam Madrid, ikut menyumbangkan empat gelar juara La Liga, empat trofi Liga Champions, dan tiga Piala Super Eropa. Ramos menjadi salah satu pemain paling sukses dalam sejarah Madrid. Dia salah satu pemain yang paling konsisten dari musim ke musim, yang bisa dibuktikan dengan ban kapten di lengannya.
Menjaga level tinggi yang sama dari musim ke musim tidaklah mudah, khususnya soal menjaga hasrat meraih trofi. Bagi Ramos, rahasianya hanyalah kerja keras, dedikasi, dan ambisi untuk terus menang.
“Rahasianya adalah kerja keras. Ini soal dedikasi dan tidak kehilangan fokus atau ambisi. Itu fundamental,” tutur Ramos kepada situs La Liga.
“Itu sulit, tapi jika Anda bisa mengatur ulang diri Anda setiap musim untuk terus berjuang, meraih trofi, dan menjaga sikap ingin meraih gelar juara, itu sangat penting,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ramos tidak hanya beruntung bisa terus bertahan di level tinggi selama bertahun-tahun. Dia selalu menjaga diri dan selalu berusaha berkembang setiap memasuki musim baru.
“Saya selalu menjaga diri, dan menjaga kondisi fisik terbaik selalu jadi salah satu fokus saya,” sambung Ramos.
“Anda mempelajari hal-hal baru setiap tahun jadi selalu ada ruang untuk berkembang. Itulah yang seharusnya jadi fokus Anda, yakni terus berkembang dan memaksimalkan situasi Anda,” tutupnya.
Ramos tidak hanya dikenal sebagai bek tangguh yang membuat siapa pun kiper di belakangnya nyaman. Di semua kontroversi yang melingkupi dirinya, termasuk permainan kerasnya yang sering berujung kartu kuning atau merah, dia tetap dianggap elemen penting di Madrid, siapa pun pelatihnya.
Bukan itu saja, dalam sejarah sepakbola, dia menjadi satu dari sedikit bek yang punya daya tinggi dalam mencetak gol. Sudah lebih seratus gol yang dicetak melalui kepala atau pun kakinya, baik melalu penalty, tendangan bebas maupun open play.
Ramos bakal menorehkan rekor spesial sebagai pemain yang paling banyak tampil di El Clasico ketika Madrid menjamu Barcelona, Senin (2/3/2020) dini hari ini.
Sumber: La Liga/Bola/Soccernet
Editor: Hary B Koriun
