Selasa, 8 April 2025
spot_img

PTDI Ekspor Pesawat CN235-220 ke Nepal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah situasi global yang tak menentu, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) berhasil mengekspor pesawat terbang CN235-220 ke Nepal. Satu unit CN235-220 Military Transport pesanan Nepalese Army (AD Nepal) itu merupakan realisasi kontrak yang telah ditandatangani pada 16 Juni 2017.

Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro mengatakan, kontrak pembelian pesawat CN235-200 tersebut mencapai USD 30 juta, bergantung material, spare part, dan lain-lain. Dia mengatakan, Nepalese Army memesan CN235-200 dengan spesifikasi khusus mengusung 6 misi.

“Sesuai pesanan, ada 6 fungsi yang diminta Nepalese Army. Baik untuk VIP, paratroops, troops, medical evacuation, transport, maupun satu lagi untuk kargo,” kata dia, Rabu (30/10). Hingga akhir tahun ini, nilai ekspor PT DI untuk sejumlah negara hampir USD 60 juta.

Baca Juga:  Trump Akhirnya Beri Akses kepada Joe Biden untuk Transisi Kekuasaan

Produksi CN235-220 Military Transport untuk Nepalese Army sepenuhnya dibiayai Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan menggunakan skema National Interest Account (NIA) atau Penugasan Khusus Ekspor (PKE). “Dukungan LPEI kepada PT DI merupakan salah satu bentuk strategi untuk menunjukkan bahwa produk pesawat buatan Indonesia mampu bersaing di pasar internasional,” ujar Senior Executive Vice President LPEI Yadi J. Ruchandi.

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly menjelaskan, kinerja ekspor industri nasional sangat penting bagi peningkatan nilai neraca perdagangan. Untuk itu, diperlukan upaya dalam meningkatkan nilai ekspor, baik dari sisi volume ekspor maupun pasar tujuan ekspor.

Proyek produksi satu unit pesawat terbang CN235-220 mampu menyerap lebih dari 4.000 tenaga kerja dan melibatkan berbagai industri penunjang, terutama usaha kecil dan menengah. “Ke depan, pesawat jenis itu diharapkan dapat menjadi salah satu flag carrier Indonesia dalam penetrasi ekspor ke pasar-pasar di kawasan Asia Selatan,” tuturnya.

Baca Juga:  Citra Kirana Ingin Beri ASI Ekslusif untuk Keene Atharrazka Adhitya

Sumber: Jpnn.com
Editor : E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah situasi global yang tak menentu, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) berhasil mengekspor pesawat terbang CN235-220 ke Nepal. Satu unit CN235-220 Military Transport pesanan Nepalese Army (AD Nepal) itu merupakan realisasi kontrak yang telah ditandatangani pada 16 Juni 2017.

Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro mengatakan, kontrak pembelian pesawat CN235-200 tersebut mencapai USD 30 juta, bergantung material, spare part, dan lain-lain. Dia mengatakan, Nepalese Army memesan CN235-200 dengan spesifikasi khusus mengusung 6 misi.

“Sesuai pesanan, ada 6 fungsi yang diminta Nepalese Army. Baik untuk VIP, paratroops, troops, medical evacuation, transport, maupun satu lagi untuk kargo,” kata dia, Rabu (30/10). Hingga akhir tahun ini, nilai ekspor PT DI untuk sejumlah negara hampir USD 60 juta.

Baca Juga:  Dua Kapalnya Masuki Perairan Jepang, Cina Dianggap Memprovokasi

Produksi CN235-220 Military Transport untuk Nepalese Army sepenuhnya dibiayai Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan menggunakan skema National Interest Account (NIA) atau Penugasan Khusus Ekspor (PKE). “Dukungan LPEI kepada PT DI merupakan salah satu bentuk strategi untuk menunjukkan bahwa produk pesawat buatan Indonesia mampu bersaing di pasar internasional,” ujar Senior Executive Vice President LPEI Yadi J. Ruchandi.

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly menjelaskan, kinerja ekspor industri nasional sangat penting bagi peningkatan nilai neraca perdagangan. Untuk itu, diperlukan upaya dalam meningkatkan nilai ekspor, baik dari sisi volume ekspor maupun pasar tujuan ekspor.

Proyek produksi satu unit pesawat terbang CN235-220 mampu menyerap lebih dari 4.000 tenaga kerja dan melibatkan berbagai industri penunjang, terutama usaha kecil dan menengah. “Ke depan, pesawat jenis itu diharapkan dapat menjadi salah satu flag carrier Indonesia dalam penetrasi ekspor ke pasar-pasar di kawasan Asia Selatan,” tuturnya.

Baca Juga:  Menko Airlangga Dampingi Presiden Serahkan Bantuan Tunai Warung dan PKL

Sumber: Jpnn.com
Editor : E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

PTDI Ekspor Pesawat CN235-220 ke Nepal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah situasi global yang tak menentu, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) berhasil mengekspor pesawat terbang CN235-220 ke Nepal. Satu unit CN235-220 Military Transport pesanan Nepalese Army (AD Nepal) itu merupakan realisasi kontrak yang telah ditandatangani pada 16 Juni 2017.

Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro mengatakan, kontrak pembelian pesawat CN235-200 tersebut mencapai USD 30 juta, bergantung material, spare part, dan lain-lain. Dia mengatakan, Nepalese Army memesan CN235-200 dengan spesifikasi khusus mengusung 6 misi.

“Sesuai pesanan, ada 6 fungsi yang diminta Nepalese Army. Baik untuk VIP, paratroops, troops, medical evacuation, transport, maupun satu lagi untuk kargo,” kata dia, Rabu (30/10). Hingga akhir tahun ini, nilai ekspor PT DI untuk sejumlah negara hampir USD 60 juta.

Baca Juga:  Trump Akhirnya Beri Akses kepada Joe Biden untuk Transisi Kekuasaan

Produksi CN235-220 Military Transport untuk Nepalese Army sepenuhnya dibiayai Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan menggunakan skema National Interest Account (NIA) atau Penugasan Khusus Ekspor (PKE). “Dukungan LPEI kepada PT DI merupakan salah satu bentuk strategi untuk menunjukkan bahwa produk pesawat buatan Indonesia mampu bersaing di pasar internasional,” ujar Senior Executive Vice President LPEI Yadi J. Ruchandi.

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly menjelaskan, kinerja ekspor industri nasional sangat penting bagi peningkatan nilai neraca perdagangan. Untuk itu, diperlukan upaya dalam meningkatkan nilai ekspor, baik dari sisi volume ekspor maupun pasar tujuan ekspor.

Proyek produksi satu unit pesawat terbang CN235-220 mampu menyerap lebih dari 4.000 tenaga kerja dan melibatkan berbagai industri penunjang, terutama usaha kecil dan menengah. “Ke depan, pesawat jenis itu diharapkan dapat menjadi salah satu flag carrier Indonesia dalam penetrasi ekspor ke pasar-pasar di kawasan Asia Selatan,” tuturnya.

Baca Juga:  Kajian Hukum dari Kemenkumham Diserahkan ke Presiden

Sumber: Jpnn.com
Editor : E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di tengah situasi global yang tak menentu, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) berhasil mengekspor pesawat terbang CN235-220 ke Nepal. Satu unit CN235-220 Military Transport pesanan Nepalese Army (AD Nepal) itu merupakan realisasi kontrak yang telah ditandatangani pada 16 Juni 2017.

Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro mengatakan, kontrak pembelian pesawat CN235-200 tersebut mencapai USD 30 juta, bergantung material, spare part, dan lain-lain. Dia mengatakan, Nepalese Army memesan CN235-200 dengan spesifikasi khusus mengusung 6 misi.

“Sesuai pesanan, ada 6 fungsi yang diminta Nepalese Army. Baik untuk VIP, paratroops, troops, medical evacuation, transport, maupun satu lagi untuk kargo,” kata dia, Rabu (30/10). Hingga akhir tahun ini, nilai ekspor PT DI untuk sejumlah negara hampir USD 60 juta.

Baca Juga:  Kajian Hukum dari Kemenkumham Diserahkan ke Presiden

Produksi CN235-220 Military Transport untuk Nepalese Army sepenuhnya dibiayai Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan menggunakan skema National Interest Account (NIA) atau Penugasan Khusus Ekspor (PKE). “Dukungan LPEI kepada PT DI merupakan salah satu bentuk strategi untuk menunjukkan bahwa produk pesawat buatan Indonesia mampu bersaing di pasar internasional,” ujar Senior Executive Vice President LPEI Yadi J. Ruchandi.

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly menjelaskan, kinerja ekspor industri nasional sangat penting bagi peningkatan nilai neraca perdagangan. Untuk itu, diperlukan upaya dalam meningkatkan nilai ekspor, baik dari sisi volume ekspor maupun pasar tujuan ekspor.

Proyek produksi satu unit pesawat terbang CN235-220 mampu menyerap lebih dari 4.000 tenaga kerja dan melibatkan berbagai industri penunjang, terutama usaha kecil dan menengah. “Ke depan, pesawat jenis itu diharapkan dapat menjadi salah satu flag carrier Indonesia dalam penetrasi ekspor ke pasar-pasar di kawasan Asia Selatan,” tuturnya.

Baca Juga:  Hanyut Sampai ke Malaysia, Nelayan Karimun Ditemukan Selamat

Sumber: Jpnn.com
Editor : E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari