- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dari survei yang dilakukan kepada ratusan anak-anak di dunia, anak Indonesia menempati posisi 162 dari 163 negara yang disurvei. Ini menunjukkan potret generasi muda Indonesia berada di barisan terbawah.
Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT. Ia juga mengatakan, jika hal tersebut didasari oleh rendahnya minat baca dan rendahnya minat generasi muda Indonesia terhadap matematika dan sains.
“Ini menunjukkan potret anak Indonesia masih rendah, dilihat dari rendahnya minat baca, matematika dan sains,” ujar Firdaus beberapa waktu lalu.
- Advertisement -
Untuk itu, Firdaus menyampaikan jika sekolah berperan penting dalam menentukan kualitas pemikiran anak bangsa. Dibutuhkan pemimpin untuk dapat membawa generasi muda dalam meningkatkan minat baca, matematika, sains serta pemahaman literasi yang komprehensif.
“Kepala sekolah diseleksi. Memilih kepsek yang betul-betul mampu agar dapat meningkatkan minat baca, matematika, sains dan literasi,” ucap Firdaus. Firdaus juga menyarankan kepad para pelajar agar rajin membaca, kemudian menuliskan apa yang dibaca, kemudia mengerjakan apa yang dituliskan. “Apa yang kita baca, tulis dan kerjakan,” tutupnya.(*2)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Dari survei yang dilakukan kepada ratusan anak-anak di dunia, anak Indonesia menempati posisi 162 dari 163 negara yang disurvei. Ini menunjukkan potret generasi muda Indonesia berada di barisan terbawah.
Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT. Ia juga mengatakan, jika hal tersebut didasari oleh rendahnya minat baca dan rendahnya minat generasi muda Indonesia terhadap matematika dan sains.
“Ini menunjukkan potret anak Indonesia masih rendah, dilihat dari rendahnya minat baca, matematika dan sains,” ujar Firdaus beberapa waktu lalu.
- Advertisement -
Untuk itu, Firdaus menyampaikan jika sekolah berperan penting dalam menentukan kualitas pemikiran anak bangsa. Dibutuhkan pemimpin untuk dapat membawa generasi muda dalam meningkatkan minat baca, matematika, sains serta pemahaman literasi yang komprehensif.
“Kepala sekolah diseleksi. Memilih kepsek yang betul-betul mampu agar dapat meningkatkan minat baca, matematika, sains dan literasi,” ucap Firdaus. Firdaus juga menyarankan kepad para pelajar agar rajin membaca, kemudian menuliskan apa yang dibaca, kemudia mengerjakan apa yang dituliskan. “Apa yang kita baca, tulis dan kerjakan,” tutupnya.(*2)