Selasa, 8 April 2025
spot_img

Apple, Google, dan Microsoft Ketahuan Pakai Emas Ilegal, Benarkah?

BRASILIA (RIAUPOS.CO) – Polisi Brasil mendakwa perusahaan peleburan Italia, Chimet, dengan para pedagang yang membeli emas secara ilegal di hutan hujan Amazon. Menurut penyelidikan, pembeli terbesar emas ilegal justru merupakan perusahaan teknologi terkemuka seperti Amazon, Apple, Microsoft dan perusahaan induk Google Alphabet.

Sebagaimana diketahui, perusahaan teknologi sering menggunakan sejumlah kecil emas pada papan sirkuit produk elektronik mereka. Polisi federal Brasil menuduh Chimet membeli emas senilai jutaan dolar dari pedagang di Brasil yang membeli emas tersebut dari penambang ilegal.

Dari dokumen kepolisian terungkap juga kalau empat perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) tersebut telah mendaftarkan Chimet sebagai salah satu dari lebih dari 100 pemasok penyulingan emas mereka dalam lima tahun terakhir. Karena Chimet membeli emas ilegal, maka raksasa teknologi Amerika ini juga membeli emas ilegal.

Baca Juga:  Penghulu Selingkuh di Kebun Sawit

Apple tidak secara khusus menyebutkan Chimet, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melarang penggunaan mineral yang ditambang secara ilegal. Apple mengklaim bahwa perusahaan yang gagal memenuhi standarnya dikeluarkan dari rantai pasokannya.

Sementara itu, terkait dengan aktivitas penambangan emas ilegal, hal ini muncul setelah Presiden sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro, yang menjabat pada 2019, menganjurkan legalisasi pertambangan di tanah adat. Hal ini menyebabkan lonjakan kegiatan penambangan ilegal di Brasil.

Tambang ilegal telah merusak tanah di hutan hujan Amazon dan merkuri yang mematikan kemudian mencemari sungai. Para penambang liar itu juga dilaporkan sering bentrok dengan suku asli hutan Amazon.

Dikutip via Gizchina, badan data Brasil memperkirakan bahwa dalam dua tahun pertama Bolsonaro menjabat, negara itu telah memproduksi 84 ton emas ilegal. Angka tersebut merupakan peningkatan 23 persen dari dua tahun sebelumnya dan setara dengan hampir setengah dari total produksi emas keseluruhan di Brasil.

Baca Juga:  KPK Selamatkan Rp28,7 Triliun Uang Negara

Saat ini, penyelidikan terhadap perusahaan alkimia Chimet masih berlangsung. Dan sampai berita ini dibuat juga, belum ada pernyataan resmi dari pabrikan Amerika yang membeli emas ilegal di Brasil ini.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

BRASILIA (RIAUPOS.CO) – Polisi Brasil mendakwa perusahaan peleburan Italia, Chimet, dengan para pedagang yang membeli emas secara ilegal di hutan hujan Amazon. Menurut penyelidikan, pembeli terbesar emas ilegal justru merupakan perusahaan teknologi terkemuka seperti Amazon, Apple, Microsoft dan perusahaan induk Google Alphabet.

Sebagaimana diketahui, perusahaan teknologi sering menggunakan sejumlah kecil emas pada papan sirkuit produk elektronik mereka. Polisi federal Brasil menuduh Chimet membeli emas senilai jutaan dolar dari pedagang di Brasil yang membeli emas tersebut dari penambang ilegal.

Dari dokumen kepolisian terungkap juga kalau empat perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) tersebut telah mendaftarkan Chimet sebagai salah satu dari lebih dari 100 pemasok penyulingan emas mereka dalam lima tahun terakhir. Karena Chimet membeli emas ilegal, maka raksasa teknologi Amerika ini juga membeli emas ilegal.

Baca Juga:  Setelah Muhyiddin Mundur, Siapa yang Pantas Jadi PM Malaysia?

Apple tidak secara khusus menyebutkan Chimet, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melarang penggunaan mineral yang ditambang secara ilegal. Apple mengklaim bahwa perusahaan yang gagal memenuhi standarnya dikeluarkan dari rantai pasokannya.

Sementara itu, terkait dengan aktivitas penambangan emas ilegal, hal ini muncul setelah Presiden sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro, yang menjabat pada 2019, menganjurkan legalisasi pertambangan di tanah adat. Hal ini menyebabkan lonjakan kegiatan penambangan ilegal di Brasil.

Tambang ilegal telah merusak tanah di hutan hujan Amazon dan merkuri yang mematikan kemudian mencemari sungai. Para penambang liar itu juga dilaporkan sering bentrok dengan suku asli hutan Amazon.

Dikutip via Gizchina, badan data Brasil memperkirakan bahwa dalam dua tahun pertama Bolsonaro menjabat, negara itu telah memproduksi 84 ton emas ilegal. Angka tersebut merupakan peningkatan 23 persen dari dua tahun sebelumnya dan setara dengan hampir setengah dari total produksi emas keseluruhan di Brasil.

Baca Juga:  Rasio Tes Covid-19 di Tanah Air Belum Sesuai Standar WHO

Saat ini, penyelidikan terhadap perusahaan alkimia Chimet masih berlangsung. Dan sampai berita ini dibuat juga, belum ada pernyataan resmi dari pabrikan Amerika yang membeli emas ilegal di Brasil ini.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Apple, Google, dan Microsoft Ketahuan Pakai Emas Ilegal, Benarkah?

BRASILIA (RIAUPOS.CO) – Polisi Brasil mendakwa perusahaan peleburan Italia, Chimet, dengan para pedagang yang membeli emas secara ilegal di hutan hujan Amazon. Menurut penyelidikan, pembeli terbesar emas ilegal justru merupakan perusahaan teknologi terkemuka seperti Amazon, Apple, Microsoft dan perusahaan induk Google Alphabet.

Sebagaimana diketahui, perusahaan teknologi sering menggunakan sejumlah kecil emas pada papan sirkuit produk elektronik mereka. Polisi federal Brasil menuduh Chimet membeli emas senilai jutaan dolar dari pedagang di Brasil yang membeli emas tersebut dari penambang ilegal.

Dari dokumen kepolisian terungkap juga kalau empat perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) tersebut telah mendaftarkan Chimet sebagai salah satu dari lebih dari 100 pemasok penyulingan emas mereka dalam lima tahun terakhir. Karena Chimet membeli emas ilegal, maka raksasa teknologi Amerika ini juga membeli emas ilegal.

Baca Juga:  Bupati Serahkan Sapi Bunting

Apple tidak secara khusus menyebutkan Chimet, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melarang penggunaan mineral yang ditambang secara ilegal. Apple mengklaim bahwa perusahaan yang gagal memenuhi standarnya dikeluarkan dari rantai pasokannya.

Sementara itu, terkait dengan aktivitas penambangan emas ilegal, hal ini muncul setelah Presiden sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro, yang menjabat pada 2019, menganjurkan legalisasi pertambangan di tanah adat. Hal ini menyebabkan lonjakan kegiatan penambangan ilegal di Brasil.

Tambang ilegal telah merusak tanah di hutan hujan Amazon dan merkuri yang mematikan kemudian mencemari sungai. Para penambang liar itu juga dilaporkan sering bentrok dengan suku asli hutan Amazon.

Dikutip via Gizchina, badan data Brasil memperkirakan bahwa dalam dua tahun pertama Bolsonaro menjabat, negara itu telah memproduksi 84 ton emas ilegal. Angka tersebut merupakan peningkatan 23 persen dari dua tahun sebelumnya dan setara dengan hampir setengah dari total produksi emas keseluruhan di Brasil.

Baca Juga:  Rasio Tes Covid-19 di Tanah Air Belum Sesuai Standar WHO

Saat ini, penyelidikan terhadap perusahaan alkimia Chimet masih berlangsung. Dan sampai berita ini dibuat juga, belum ada pernyataan resmi dari pabrikan Amerika yang membeli emas ilegal di Brasil ini.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

BRASILIA (RIAUPOS.CO) – Polisi Brasil mendakwa perusahaan peleburan Italia, Chimet, dengan para pedagang yang membeli emas secara ilegal di hutan hujan Amazon. Menurut penyelidikan, pembeli terbesar emas ilegal justru merupakan perusahaan teknologi terkemuka seperti Amazon, Apple, Microsoft dan perusahaan induk Google Alphabet.

Sebagaimana diketahui, perusahaan teknologi sering menggunakan sejumlah kecil emas pada papan sirkuit produk elektronik mereka. Polisi federal Brasil menuduh Chimet membeli emas senilai jutaan dolar dari pedagang di Brasil yang membeli emas tersebut dari penambang ilegal.

Dari dokumen kepolisian terungkap juga kalau empat perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) tersebut telah mendaftarkan Chimet sebagai salah satu dari lebih dari 100 pemasok penyulingan emas mereka dalam lima tahun terakhir. Karena Chimet membeli emas ilegal, maka raksasa teknologi Amerika ini juga membeli emas ilegal.

Baca Juga:  Mohamed Salah Pastikan Bertahan di Liverpool Musim Depan

Apple tidak secara khusus menyebutkan Chimet, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melarang penggunaan mineral yang ditambang secara ilegal. Apple mengklaim bahwa perusahaan yang gagal memenuhi standarnya dikeluarkan dari rantai pasokannya.

Sementara itu, terkait dengan aktivitas penambangan emas ilegal, hal ini muncul setelah Presiden sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro, yang menjabat pada 2019, menganjurkan legalisasi pertambangan di tanah adat. Hal ini menyebabkan lonjakan kegiatan penambangan ilegal di Brasil.

Tambang ilegal telah merusak tanah di hutan hujan Amazon dan merkuri yang mematikan kemudian mencemari sungai. Para penambang liar itu juga dilaporkan sering bentrok dengan suku asli hutan Amazon.

Dikutip via Gizchina, badan data Brasil memperkirakan bahwa dalam dua tahun pertama Bolsonaro menjabat, negara itu telah memproduksi 84 ton emas ilegal. Angka tersebut merupakan peningkatan 23 persen dari dua tahun sebelumnya dan setara dengan hampir setengah dari total produksi emas keseluruhan di Brasil.

Baca Juga:  Penghulu Selingkuh di Kebun Sawit

Saat ini, penyelidikan terhadap perusahaan alkimia Chimet masih berlangsung. Dan sampai berita ini dibuat juga, belum ada pernyataan resmi dari pabrikan Amerika yang membeli emas ilegal di Brasil ini.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari