- Advertisement -
KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) — Selasa (30/7) menjadi hari bersejarah bagi Abdullah Ri’ayatuddin Al Mustafa Billah Shah. Sultan Pahang itu resmi diangkat sebagai raja Malaysia ke-16 yang bertepatan dengan ulang tahunnya ke-60. Dia menjabat kepala negara selama 5 tahun ke depan.
Dalam pidatonya, Abdullah menyatakan bakal menjunjung tinggi kepentingan rakyat. Presiden Asian Hockey Federation itu menyerukan agar penduduk bersatu dan menghindarkan diri dari memicu kesalahpahaman yang bisa merusak keharmonisan negara. Menurut Abdullah, persatuan dan harmoni adalah pilar dan kekuatan negara. "Bermain api tidak hanya membakar diri sendiri, tapi juga seluruh desa," tegasnya sebagaimana dikutip Associated Press. Yang Di-Pertuan Agong Malaysia itu berjanji mengampanyekan persatuan dan toleransi antar-ras dan agama tanpa pandang bulu.
- Advertisement -
Sang istri, Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah, menemaninya selama prosesi. Ada sekitar 700 tamu undangan yang hadir dalam pelantikan tersebut. Mulai para pemimpin Malaysia, menteri-menteri kabinet, hingga para pejabat asing. Dua tamu undangan di antaranya adalah Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.
Jabatan sebagai raja digilir lima tahun sekali di antara sembilan pemimpin kerajaan di Malaysia. Abdullah diangkat sebagai raja setelah Sultan Muhammad V dari Kelantan mengundurkan diri pada 6 Januari lalu pascapernikahannya dengan mantan Miss Moskow, Rusia, Oksana Voevodina terkuak. Muhammad V menceraikan istrinya beberapa bulan setelah melahirkan. Beredar kabar bahwa dia tidak mengakui anak yang dilahirkan Oksana sebagai darah dagingnya.(sha/c14/dos/jpg)
KUALA LUMPUR (RIAUPOS.CO) — Selasa (30/7) menjadi hari bersejarah bagi Abdullah Ri’ayatuddin Al Mustafa Billah Shah. Sultan Pahang itu resmi diangkat sebagai raja Malaysia ke-16 yang bertepatan dengan ulang tahunnya ke-60. Dia menjabat kepala negara selama 5 tahun ke depan.
Dalam pidatonya, Abdullah menyatakan bakal menjunjung tinggi kepentingan rakyat. Presiden Asian Hockey Federation itu menyerukan agar penduduk bersatu dan menghindarkan diri dari memicu kesalahpahaman yang bisa merusak keharmonisan negara. Menurut Abdullah, persatuan dan harmoni adalah pilar dan kekuatan negara. "Bermain api tidak hanya membakar diri sendiri, tapi juga seluruh desa," tegasnya sebagaimana dikutip Associated Press. Yang Di-Pertuan Agong Malaysia itu berjanji mengampanyekan persatuan dan toleransi antar-ras dan agama tanpa pandang bulu.
- Advertisement -
Sang istri, Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah, menemaninya selama prosesi. Ada sekitar 700 tamu undangan yang hadir dalam pelantikan tersebut. Mulai para pemimpin Malaysia, menteri-menteri kabinet, hingga para pejabat asing. Dua tamu undangan di antaranya adalah Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.
Jabatan sebagai raja digilir lima tahun sekali di antara sembilan pemimpin kerajaan di Malaysia. Abdullah diangkat sebagai raja setelah Sultan Muhammad V dari Kelantan mengundurkan diri pada 6 Januari lalu pascapernikahannya dengan mantan Miss Moskow, Rusia, Oksana Voevodina terkuak. Muhammad V menceraikan istrinya beberapa bulan setelah melahirkan. Beredar kabar bahwa dia tidak mengakui anak yang dilahirkan Oksana sebagai darah dagingnya.(sha/c14/dos/jpg)