Kamis, 19 September 2024

Erick: Kalau Pertamax Naik Besok Mohon Maaf

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Belum selesai persoalan kelangkaan solar, kini masyarakat harus dipusingkan dengan kabar wacana kenaikan BBM jenis Pertamax. Beredar kabar, harga BBM jenis RON 92 itu akan naik per 1 April besok.

Dikonfirmasi terkait kabar itu, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina Irto Ginting masih belum bisa banyak berkomentar. Irto menjelaskan, Pertamina masih melakukan kajian dan evaluasi seiring dinamika harga minyak yang terjadi.

"Untuk Pertamax masih kami kaji dengan mempertimbangkan perkembangan harga minyak dunia. Kami masih berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk penyesuaian harga Pertamax," ujarnya kepada jpg, kemarin (30/3).

Irto juga belum bisa memastikan kapan pastinya harga Pertamax akan mengalami penyesuaian. "Kita masih review," imbuhnya.  Seperti diketahui, hingga kini harga minyak dunia terus melambung di atas USD 100 per barel. Itu sejalan dengan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP).

- Advertisement -

Tren kenaikan ICP terjadi sejak akhir 2021. Hingga puncaknya pada Maret 2022, ICP tercatat USD 114,55 per barel. Kenaikan itu makin menjadi ketika konflik Rusia – Ukraina memanas. Tingginya harga minyak dunia tentu berpengaruh pada harga BBM RI. Sebab, sewajarnya harga BBM RON 92 dijual sekitar Rp 16.000 per liter. Namun, Pertamina masih mempertahankan harga Pertamax di kisaran Rp 9.000 per liter.

Baca Juga:  Saat Heboh Deportasi UAS, Prabowo Terima Kunjungan Menkeu Singapura

Sebagai pembanding, Shell menjual BBM RON 92 di kisaran Rp12.990 per liter. Sementara, BP-AKR menjual di kisaran Rp12.500 per liter. Dengan kondisi Pertamina yang terus menjual BBM RON 92 di bawah harga keekonomian, tentu Pertamina jugalah yang akan babak belur untuk menanggung kerugian selisih harga. Apalagi, Pertamax bukan BBM subsidi. Peruntukkannya pun bagi masyarakat menengah ke atas.  

- Advertisement -

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi menuturkan, batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 untuk Maret 2022 sebesar Rp14.526 per liter.

Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM RON 92 berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum. Adapun dalam menghitung harga keekonomian atau batas atas bulan Maret tersebut, mempertimbangkan realisasi perkembangan harga bulan sebelumnya, yaitu Februari. Padahal Februari 2022, harga minyak belum setinggi Maret 2022.

Baca Juga:  Cutra Andika dan Afrizal Selisih 1,09 Persen

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa keputusan terkait harga Pertamax disebabkan melonjaknya harga minyak dunia. "Pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi, Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik mohon maaf," ujar Erick. Kenaikan Pertamax karena harganya sudah jauh dari harga keekonomian.(jpg)

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Belum selesai persoalan kelangkaan solar, kini masyarakat harus dipusingkan dengan kabar wacana kenaikan BBM jenis Pertamax. Beredar kabar, harga BBM jenis RON 92 itu akan naik per 1 April besok.

Dikonfirmasi terkait kabar itu, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina Irto Ginting masih belum bisa banyak berkomentar. Irto menjelaskan, Pertamina masih melakukan kajian dan evaluasi seiring dinamika harga minyak yang terjadi.

"Untuk Pertamax masih kami kaji dengan mempertimbangkan perkembangan harga minyak dunia. Kami masih berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk penyesuaian harga Pertamax," ujarnya kepada jpg, kemarin (30/3).

Irto juga belum bisa memastikan kapan pastinya harga Pertamax akan mengalami penyesuaian. "Kita masih review," imbuhnya.  Seperti diketahui, hingga kini harga minyak dunia terus melambung di atas USD 100 per barel. Itu sejalan dengan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP).

Tren kenaikan ICP terjadi sejak akhir 2021. Hingga puncaknya pada Maret 2022, ICP tercatat USD 114,55 per barel. Kenaikan itu makin menjadi ketika konflik Rusia – Ukraina memanas. Tingginya harga minyak dunia tentu berpengaruh pada harga BBM RI. Sebab, sewajarnya harga BBM RON 92 dijual sekitar Rp 16.000 per liter. Namun, Pertamina masih mempertahankan harga Pertamax di kisaran Rp 9.000 per liter.

Baca Juga:  Kapal Imigran Tenggelam di Tunisia, 20 Orang Tewas 

Sebagai pembanding, Shell menjual BBM RON 92 di kisaran Rp12.990 per liter. Sementara, BP-AKR menjual di kisaran Rp12.500 per liter. Dengan kondisi Pertamina yang terus menjual BBM RON 92 di bawah harga keekonomian, tentu Pertamina jugalah yang akan babak belur untuk menanggung kerugian selisih harga. Apalagi, Pertamax bukan BBM subsidi. Peruntukkannya pun bagi masyarakat menengah ke atas.  

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi menuturkan, batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 untuk Maret 2022 sebesar Rp14.526 per liter.

Harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM RON 92 berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum. Adapun dalam menghitung harga keekonomian atau batas atas bulan Maret tersebut, mempertimbangkan realisasi perkembangan harga bulan sebelumnya, yaitu Februari. Padahal Februari 2022, harga minyak belum setinggi Maret 2022.

Baca Juga:  Platform Berbagi Video Pendek Ini Merilis Fitur Parental Controls

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa keputusan terkait harga Pertamax disebabkan melonjaknya harga minyak dunia. "Pemerintah sudah memutuskan Pertalite dijadikan subsidi, Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik mohon maaf," ujar Erick. Kenaikan Pertamax karena harganya sudah jauh dari harga keekonomian.(jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari