Jumat, 20 September 2024

Cak Imin Sebut PKI Itu Masa Lalu

JAKARTA (RIAUPOS.CO) —  Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) turut mengomentari polemik mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang kembali menyinggung isu upaya penghapusan sejarah oleh pemerintah terkait dengan G30S/PKI.

Tudingan itu kali ini diarahkan Gatot ke tubuh institusi TNI usai dirinya menemukan patung Jenderal Soeharto, Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie, dan Jenderal AH Nasution menghilang dari Markas Kostrad tepatnya di Museum Darma Bhakti Kostrad.

Menurut Cak Imin sapaan akrabnya, polemik tersebut seharusnya tidak terjadi karena PKI adalah masa lalu. Meski demikian, sejarah PKI tidak bisa dilupakan begitu saja dari Indonesia dan di sisi lain juga harus dicegah agar tidak terulang.

Baca Juga:  Kondisi Syekh Ali Jaber Membaik

"Sudahlah, PKI ini sudah masa lalu, dan kita cenderung lebih baik saling memaafkan, tapi tidak boleh dilupakan menjadi sejarah pahit yang tidak boleh terjadi lagi," ujar Cak Imin kepada wartawan, Kamis (30/9).

- Advertisement -

Wakil Ketua DPR ini meminta jajaran TNI untuk fokus mengawal NKRI, sekaligus turut serta sukseskan penanganan Covid-19 dibanding riuh membahas isu komunisme. Menurutnya rakyat Indonesia butuh kehadiran TNI yang teduh dan damai.

"Saya kira perdebatan soal komunisme disetop saja. Kita sekarang sangat butuh TNI yang teduh dan damai, banyak masalah bangsa yang memerlukan kehadiran TNI, termasuk soal Covid-19," katanya.
Isu komunisme menyusup dalam tubuh TNI digaungkan Gatot Nurmantyo setelah dia memutar sebuah video pembongkaran beberapa patung atau Diorama tokoh penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti yang terletak di dalam Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di kawasan Gambir Jakarta Pusat.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pengelolaan Dana Haji Naik Rp10 Triliun

Menurut Gatot, pembongkaran ketiga patung tersebut menjadi indikasi upaya penghapusan sejarah pemberantasan gerakan PKI. Dia menduga ada penyusup atau pengkhianat di tubuh TNI yang berupaya melakukan upaya tersebut.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) —  Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) turut mengomentari polemik mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang kembali menyinggung isu upaya penghapusan sejarah oleh pemerintah terkait dengan G30S/PKI.

Tudingan itu kali ini diarahkan Gatot ke tubuh institusi TNI usai dirinya menemukan patung Jenderal Soeharto, Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie, dan Jenderal AH Nasution menghilang dari Markas Kostrad tepatnya di Museum Darma Bhakti Kostrad.

Menurut Cak Imin sapaan akrabnya, polemik tersebut seharusnya tidak terjadi karena PKI adalah masa lalu. Meski demikian, sejarah PKI tidak bisa dilupakan begitu saja dari Indonesia dan di sisi lain juga harus dicegah agar tidak terulang.

Baca Juga:  Legenda, dari Generasi ke Generasi

"Sudahlah, PKI ini sudah masa lalu, dan kita cenderung lebih baik saling memaafkan, tapi tidak boleh dilupakan menjadi sejarah pahit yang tidak boleh terjadi lagi," ujar Cak Imin kepada wartawan, Kamis (30/9).

Wakil Ketua DPR ini meminta jajaran TNI untuk fokus mengawal NKRI, sekaligus turut serta sukseskan penanganan Covid-19 dibanding riuh membahas isu komunisme. Menurutnya rakyat Indonesia butuh kehadiran TNI yang teduh dan damai.

"Saya kira perdebatan soal komunisme disetop saja. Kita sekarang sangat butuh TNI yang teduh dan damai, banyak masalah bangsa yang memerlukan kehadiran TNI, termasuk soal Covid-19," katanya.
Isu komunisme menyusup dalam tubuh TNI digaungkan Gatot Nurmantyo setelah dia memutar sebuah video pembongkaran beberapa patung atau Diorama tokoh penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti yang terletak di dalam Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di kawasan Gambir Jakarta Pusat.

Baca Juga:  Bahas BDT, IKKS dan Pemkab Kuansing Adakan Diskusi

Menurut Gatot, pembongkaran ketiga patung tersebut menjadi indikasi upaya penghapusan sejarah pemberantasan gerakan PKI. Dia menduga ada penyusup atau pengkhianat di tubuh TNI yang berupaya melakukan upaya tersebut.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari