Masyarakat kembali dihebohkan dengan penemuan mayat yang mengapung di parit kebun sawit miliknya, di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Selasa (28/9) lalu sekitar pukul 10.09 WIB.
Laporan Muhammad Amin Amran, Pangkalankerinci
Belum diketahui penyebab pasti kematian pria yang diketahui bernama Daniel Putra Gulo (19) ini. Kuat dugaan kematian warga Sektor Pelalawan RT 011, RW 004, Kelurahan Pelalawan, akibat aksi nekat bunuh diri yang dilakukannya.
Pasalnya, sebelum ditemukan meregang nyawa, korban meninggalkan sebuah coretan bertuliskan game over serta buku tabungan BRI Simpedes dan nomor pin ATM yang berada di dalam kamar kediamannya. Namun demikian, hingga saat ini aparat Polres Pelalawan, masih terus melakukan penyelidikan sembari menunggu hasil visum dan otopsi tim medis RS Bhayangkara Polda Riau.
Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Narsy Naldi Marbun ketika dikonformasi, Rabu (29/9) membenarkan adanya penemuan mayat berjenis kelamin pria tersebut.
"Ya, saat ini kami masih menunggu hasil otopsi jenazah korban yang telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau. Hal ini untuk memastikan penyebab kematian korban. Sedangkan hasil visum et repertum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," terang Kasat Reskrim.
Diungkapkan Narsy bahwa, berdasarkan pengakuan keluarganya, korban sudah dua hari tidak pulang atau meninggalkan rumah tepatnya, Ahad (26/9), tanpa tujuan yang diketahui keluarga. Sehingga pihak keluarga yang merasa khawatir, berusaha mencari keberadaan korban hingga membuat laporan kepada pihak kepolisian (Polsek Pelalawan).
Namun, alangkah terkejutnya orangtua korban ketika mendapat laporan dari pihak keluarga, ternyata Daniel ditemukan mengapung dalam kondisi tidak bernyawa di parit kebun kelapa sawit miliknya, Selasa (28/9) siang," paparnya.
Dijelaskan Kasat Reskrim, saat ditemukan berada di dalam air, kondisi korban dalam keadaan telungkup. Dimana terdapat dodos ukuran 2 meter yang mengikat kaki sebelah kanan korban. Selain itu, di telapak kaki sebelah kanan, juga ditemukan tulisan DPG yang merupakan singkatan nama korban. "Kemudian, di dalam saku korban, ditemukan HP dan uang Rp5.000 sebanyak 4 lembar," ujarnya.
Disinggung terkait penyebab kematian korban, Kasat Reskrim masih belum dapat memastikannya. Pasalnya, dari hasil pemeriksaan kondisi fisik korban, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun demikian, berdasarkan pengakuan pihak keluarga, korban yang merupakan anak pertama dari 6 bersaudara, menjadi tulang punggung keluarga dikarenakan kedua orangtuanya dalam kondisi sakit.
"Jadi, berdasarkan pengakuan pihak keluarga, korban memiliki permasalahan dengan keluarga. Sehingga korban tidak sanggup untuk menanggung beban keluarga, meski korban memiliki lahan kebun sawit seluas 2 hektare tempat di mana korban ditemukan. Dan orban meninggalkan tulisan di kertas yang bertuliskan game over, buku tabungan beserta ATM dan nomor PIN yang berada di dalam kamar korban," sebutnya.
Untuk itu, lanjut Kasat Reskrim, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, guna mengungkap penyebab pasti kematian korban. Serta menunggu hasil otopsi tim medis RS Bhayangkara Polda Riau.
"Kami belum dapat menyimpulkan penyebab kematian korban, meski dugaan sementara akibat bunuh diri. Pasalnya, kami masih menunggu hasil otopsi RS Bhayangkara Polda Riau untuk mengungkap kematian korban," tutupnya.(ade)