Senin, 23 Juni 2025

Demo Pendukung Politikus Anti-Islam di Swedia Rusuh 

MALMO (RIAUPOS.CO) – Demonstrasi yang dilakukan para pendukung politikus anti-Islam berujung rusuh di Swedia, Jumat (28/8/20) malam. Sekitar 300 pengunjuk rasa menyemut di sepanjang jalan di Malmo sembari melempari batu ke arah polisi.

Mengutip AFP, kerusuhan terjadi setelah seorang politikus anti-Islam Denmark, Rasmus Paludan, dilarang menghadiri demonstrasi tersebut. Akibatnya para demonstran marah dan mulai beraksi membakar ban.

Juru bicara polisi Swedia, Rickard Lundqvist, menjelaskan, Paludan berangkat ke Malmo sehari sebelumnya untuk mengikuti aksi. Namun pihak berwenang mencegah Paludan masuk ke Swedia.

Ia mengatakan politikus tersebut sudah dilarang memasuki Swedia sejak dua tahun lalu. Dan, ketika didapati tengah dalam perjalanan di dekat Malmo, Paludan pun diadang.

Baca Juga:  Minum Kopi Bikin Umur Panjang

"Kami menduga dia akan melanggar hukum di Swedia," kata juru bicara polisi di Malmo, Calle Persson, kepada AFP.

Persson mengatakan pihaknya khawatir Paludan berisiko melakukan aksi yang mengancam masyarakat. Langkah ini direspons Paludan melalui tulisan di akun Facebook.

"Diusir kembali dan dilarang dari Swedia selama dua tahun. Namun pemerkosa dan pembunuh selalu diterima," tulisnya di akun medsos tersebut.

Meskipun Paludan tak boleh memasuki Swedia, para pendukungnya masih melakukan pertemuan untuk membahas aksi mereka. Buntutnya tiga orang ditangkap dengan tudingan menghasut kebencian rasial.

Paludan sendiri sempat membuat geger ketika tahun lalu membakar Alquran yang dibungkus dengan daging. Ia juga menjadi pemimpin kelompok garis keras antiimigran di Denmark.

Baca Juga:  Realisasi PEN 55,1 Persen

Sumber: AFP/CNN/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun

MALMO (RIAUPOS.CO) – Demonstrasi yang dilakukan para pendukung politikus anti-Islam berujung rusuh di Swedia, Jumat (28/8/20) malam. Sekitar 300 pengunjuk rasa menyemut di sepanjang jalan di Malmo sembari melempari batu ke arah polisi.

Mengutip AFP, kerusuhan terjadi setelah seorang politikus anti-Islam Denmark, Rasmus Paludan, dilarang menghadiri demonstrasi tersebut. Akibatnya para demonstran marah dan mulai beraksi membakar ban.

Juru bicara polisi Swedia, Rickard Lundqvist, menjelaskan, Paludan berangkat ke Malmo sehari sebelumnya untuk mengikuti aksi. Namun pihak berwenang mencegah Paludan masuk ke Swedia.

Ia mengatakan politikus tersebut sudah dilarang memasuki Swedia sejak dua tahun lalu. Dan, ketika didapati tengah dalam perjalanan di dekat Malmo, Paludan pun diadang.

Baca Juga:  Pemkab Usulkan Anggaran Turap Desa Muara Dilam

"Kami menduga dia akan melanggar hukum di Swedia," kata juru bicara polisi di Malmo, Calle Persson, kepada AFP.

- Advertisement -

Persson mengatakan pihaknya khawatir Paludan berisiko melakukan aksi yang mengancam masyarakat. Langkah ini direspons Paludan melalui tulisan di akun Facebook.

"Diusir kembali dan dilarang dari Swedia selama dua tahun. Namun pemerkosa dan pembunuh selalu diterima," tulisnya di akun medsos tersebut.

- Advertisement -

Meskipun Paludan tak boleh memasuki Swedia, para pendukungnya masih melakukan pertemuan untuk membahas aksi mereka. Buntutnya tiga orang ditangkap dengan tudingan menghasut kebencian rasial.

Paludan sendiri sempat membuat geger ketika tahun lalu membakar Alquran yang dibungkus dengan daging. Ia juga menjadi pemimpin kelompok garis keras antiimigran di Denmark.

Baca Juga:  Temui Raja Salman, Ketua MPR Minta Tambahan Kuota Haji

Sumber: AFP/CNN/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

MALMO (RIAUPOS.CO) – Demonstrasi yang dilakukan para pendukung politikus anti-Islam berujung rusuh di Swedia, Jumat (28/8/20) malam. Sekitar 300 pengunjuk rasa menyemut di sepanjang jalan di Malmo sembari melempari batu ke arah polisi.

Mengutip AFP, kerusuhan terjadi setelah seorang politikus anti-Islam Denmark, Rasmus Paludan, dilarang menghadiri demonstrasi tersebut. Akibatnya para demonstran marah dan mulai beraksi membakar ban.

Juru bicara polisi Swedia, Rickard Lundqvist, menjelaskan, Paludan berangkat ke Malmo sehari sebelumnya untuk mengikuti aksi. Namun pihak berwenang mencegah Paludan masuk ke Swedia.

Ia mengatakan politikus tersebut sudah dilarang memasuki Swedia sejak dua tahun lalu. Dan, ketika didapati tengah dalam perjalanan di dekat Malmo, Paludan pun diadang.

Baca Juga:  Temui Raja Salman, Ketua MPR Minta Tambahan Kuota Haji

"Kami menduga dia akan melanggar hukum di Swedia," kata juru bicara polisi di Malmo, Calle Persson, kepada AFP.

Persson mengatakan pihaknya khawatir Paludan berisiko melakukan aksi yang mengancam masyarakat. Langkah ini direspons Paludan melalui tulisan di akun Facebook.

"Diusir kembali dan dilarang dari Swedia selama dua tahun. Namun pemerkosa dan pembunuh selalu diterima," tulisnya di akun medsos tersebut.

Meskipun Paludan tak boleh memasuki Swedia, para pendukungnya masih melakukan pertemuan untuk membahas aksi mereka. Buntutnya tiga orang ditangkap dengan tudingan menghasut kebencian rasial.

Paludan sendiri sempat membuat geger ketika tahun lalu membakar Alquran yang dibungkus dengan daging. Ia juga menjadi pemimpin kelompok garis keras antiimigran di Denmark.

Baca Juga:  Tinjau Vaksinasi Anak, Menko Airlangga: Untuk Akselerasi Sekolah Tatap Muka

Sumber: AFP/CNN/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari