Rabu, 18 September 2024

Polisi Didesak Ungkap Dalang Penyiraman Novel Baswedan

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Pelaku penyiraman cairan kimia terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akhirnya terungkap. Kini polisi didesak untuk mengungkap siapa dalang di balik penyerangan tersebut.

Pengacara Novel Baswedan, Muhammad Isnur menduga ditangkapnya dua anggota kepolisian itu belum mengungkap siapa dalang di balik penyerangan tersebut. Karenanya aparat Polri perlu mengungkap ‎otak pelakunya.

“Mendorong polisi mengungkap sampai otaknya. Tentu seorang anggota Polri aktif tidak mungkin bergerak sendiri. Jadi penting untuk diketahui siapa otak pelakunya,” ujar Isnur kepada wartawan, Sabtu (28/12).

Menurut Isnur, pentingnya polisi mengungkap otak pelaku guna mengetahui motif pelaku. Apalagi, pelaku penyerangan Novel Baswedan baru terungkap setelah dua tahun berjalan.

- Advertisement -
Baca Juga:  PKS Anggap Rencana Jokowi Pindahkan Ibu Kota Kurang Serius

“Maka penting diungkap motif tindakan seperti apa. Kedua, siapa otaknya. Kalau dia Polri aktif, kenapa sekian lama baru terungkap. Kenapa harus menunggu sekian lama,” tegasnya.

Insnur menginginkan supaya penyerangan Novel Baswedan dibuka secara transparan. Jangan sampai ada persepsi buruk yang muncul, misalnya Novel Baswedang diserang cairan kimia karena sedang menangani kasus di KPK.

- Advertisement -

“Jangan hanya berhenti di pelaku lapangan. Kalau hanya sampai di situ, kecurigaan kami makin kuat penyerangan adanya kasus yang Novel,” ungkapnya.

Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan, dua tersangka penyiraman cairan kimia kepada penyidik KPK Novel Baswedan adalah anggota Polri aktif berinisial RM dan RB.

Baca Juga:  46 Petugas Medis RSUP Kariadi Terpapar Covid-19 dari Dokter Spesialis

Menurut Argo, dua pelaku itu ditangkap dan bukan menyerahkan diri. Mereka ditangkap di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Setelah ditangkap pelaku langsung dibawa ke Polda Metro Jaya.

Adapun ‎penyiraman air keras kepada Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017 silam. Novel Baswedan disiram air keras ketika hendak pulang ke rumahnya usai menunaikan salat Subuh di masjid dekat rumahnya, kawasan Kelapa Gading Jakarta.

Editor :Deslina
Sumber: Jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Pelaku penyiraman cairan kimia terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akhirnya terungkap. Kini polisi didesak untuk mengungkap siapa dalang di balik penyerangan tersebut.

Pengacara Novel Baswedan, Muhammad Isnur menduga ditangkapnya dua anggota kepolisian itu belum mengungkap siapa dalang di balik penyerangan tersebut. Karenanya aparat Polri perlu mengungkap ‎otak pelakunya.

“Mendorong polisi mengungkap sampai otaknya. Tentu seorang anggota Polri aktif tidak mungkin bergerak sendiri. Jadi penting untuk diketahui siapa otak pelakunya,” ujar Isnur kepada wartawan, Sabtu (28/12).

Menurut Isnur, pentingnya polisi mengungkap otak pelaku guna mengetahui motif pelaku. Apalagi, pelaku penyerangan Novel Baswedan baru terungkap setelah dua tahun berjalan.

Baca Juga:  TNI AD Luncurkan Program ATM Beras

“Maka penting diungkap motif tindakan seperti apa. Kedua, siapa otaknya. Kalau dia Polri aktif, kenapa sekian lama baru terungkap. Kenapa harus menunggu sekian lama,” tegasnya.

Insnur menginginkan supaya penyerangan Novel Baswedan dibuka secara transparan. Jangan sampai ada persepsi buruk yang muncul, misalnya Novel Baswedang diserang cairan kimia karena sedang menangani kasus di KPK.

“Jangan hanya berhenti di pelaku lapangan. Kalau hanya sampai di situ, kecurigaan kami makin kuat penyerangan adanya kasus yang Novel,” ungkapnya.

Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan, dua tersangka penyiraman cairan kimia kepada penyidik KPK Novel Baswedan adalah anggota Polri aktif berinisial RM dan RB.

Baca Juga:  Sambut Natal dan Tahun Baru

Menurut Argo, dua pelaku itu ditangkap dan bukan menyerahkan diri. Mereka ditangkap di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Setelah ditangkap pelaku langsung dibawa ke Polda Metro Jaya.

Adapun ‎penyiraman air keras kepada Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017 silam. Novel Baswedan disiram air keras ketika hendak pulang ke rumahnya usai menunaikan salat Subuh di masjid dekat rumahnya, kawasan Kelapa Gading Jakarta.

Editor :Deslina
Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari