Minggu, 10 November 2024

Menlu Belum Tahu Kondisi WNI yang Disandera Abu Sayyaf

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Luar Negeri atau Menlu Retno LP Marsudi menyebut pemerintah Indonesia terus bekerja keras untuk mengembalikan satu WNI yang disandera Abu Sayyaf. Pemerintah terus berkoordinasi dengan pihak Filipina demi menemukan satu sandera tersebut.

"Kami masih terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas Filipina mengenai keberadaannya dahulu," kata Retno usai rapat di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (27/12).

- Advertisement -

Terutama, kata Retno, pemerintah ingin memastikan lokasi WNI yang disandera. Dari situ, pemerintah Indonesia bisa mengetahui kondisi kesehatan WNI tersebut.

"Jadi, yang penting sebelum tau kondisinya, keberadaannya ada di mana karena mereka kan seperti biasa berpindah-pindah terus," pungkas dia singkat.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Filipina berhasil membebaskan dua dari tiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Mindanao, Minggu (22/12).

- Advertisement -
Baca Juga:  Telepon, SMS dan Kualitas Akses Data Telkom Group Lumpuh

Pembebasan sandera melalui operasi khusus itu merupakan buah pembicaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Operasi pembebasan itu diwarnai kontak senjata itu berhasil membebaskan dua sandera, yakni Maharudin Lunani (48) dan Samiun Maneu (27). Namun, satu sandera lagi atas nama Muhammad Farhan (27) masih berada di tangan kelompok Abu Sayyaf, sedangkan satu anggota militer Filipina meninggal dunia. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Luar Negeri atau Menlu Retno LP Marsudi menyebut pemerintah Indonesia terus bekerja keras untuk mengembalikan satu WNI yang disandera Abu Sayyaf. Pemerintah terus berkoordinasi dengan pihak Filipina demi menemukan satu sandera tersebut.

"Kami masih terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas Filipina mengenai keberadaannya dahulu," kata Retno usai rapat di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (27/12).

- Advertisement -

Terutama, kata Retno, pemerintah ingin memastikan lokasi WNI yang disandera. Dari situ, pemerintah Indonesia bisa mengetahui kondisi kesehatan WNI tersebut.

"Jadi, yang penting sebelum tau kondisinya, keberadaannya ada di mana karena mereka kan seperti biasa berpindah-pindah terus," pungkas dia singkat.

- Advertisement -

Sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Filipina berhasil membebaskan dua dari tiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Mindanao, Minggu (22/12).

Baca Juga:  Youtuber asal Aceh Ketahuan Mesum di Mobil Dengan ABG

Pembebasan sandera melalui operasi khusus itu merupakan buah pembicaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Operasi pembebasan itu diwarnai kontak senjata itu berhasil membebaskan dua sandera, yakni Maharudin Lunani (48) dan Samiun Maneu (27). Namun, satu sandera lagi atas nama Muhammad Farhan (27) masih berada di tangan kelompok Abu Sayyaf, sedangkan satu anggota militer Filipina meninggal dunia. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari