Kamis, 19 September 2024

M Noer Pilih Fokus Seleksi Widyaiswara

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Terjawab sudah teka-teki siapa yang akan mengisi jabatan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru. Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menunjuk H Muhammad Jamil MAg MSi sebagai pelaksana tugas (Plt) jabatan itu menggantikan pejabat lama Drs HM Noer MBS SH MSi MH.

Penunjukan Jamil yang saat ini juga merupakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru ini diresmikan dalam pelantikan yang digelar, Jumat (26/6) sore di aula lantai 6 Gedung Utama Perkantoran Wali Kota

Pekanbaru di Tenayan Raya. Usai digantikan Jamil, M Noer digeser mengisi posisi kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pekanbaru.

Jamil di jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Pekanbaru adalah salah seorang kepercayaan Wako Pekanbaru. Dia termasuk memiliki banyak pengalaman karena dalam beberapa tahun terakhir juga pernah memegang dan menjadi Plt di beberapa OPD. Di antaranya Kadis Koperasi dan UMKM serta Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).

- Advertisement -

Dalam mutasi kali ini, penunjukan M Noer MBS sebagai Kadiskes Kota Pekanbaru cukup mengejutkan. Pasalnya, posisi ini sebelumnya sudah dilakukan assessment dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) akhir tahun lalu tidak merekomendasikan satupun calon yang diajukan dalam assessment. Saat itu mereka yang mendaftar untuk jabatan Kadiskes adalah Rafles, Dian Astuti, dan David Oloan.

Baca Juga:  BNN Musnahkan Lima Hektare Ladang Ganja di Gayo Lues, Aceh

Untuk jabatan ini saat seleksi ada syarat khusus diberlakukan yakni memiliki pengalaman dan pernah menduduki jabatan di perangkat daerah kesehatan minimal lima tahun. Dan sarjana kesehatan dengan S 2 bidang kesehatan masyarakat. Terkait penunjukan M Noer menjadi Kadiskes, Asisten I Bidang Pemerintahan Setdako Pekanbaru Azwan menyebut definitif. Artinya bukan pelaksana tugas.

- Advertisement -

Kepadanya Riau Pos kemudian menyampaikan bahwa bukankah ada syarat khusus bagi Kadiskes harus berpengalaman di bidang kesehatan dan S 2 kesehatan, setidaknya itu adalah syarat assessment jabatan tersebut. Azwan tak menjawab. Ia malah menjawab bahwa KASN merekomendasikan untuk menempatkan M Noer pada jabatan yang kosong.

"Rekomendasi KASN tempatkan ke yang kosong," katanya.

M Noer sendiri pada dasarnya pertengahan Juni ini sudah memasuki masa pensiun. Saat ini pula, dia dalam seleksi untuk menjadi widyaiswara di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Untuk menjadi widyaiswara, syaratnya adalah harus masih menjabat.

Karena itu pula dia beberapa waktu lalu sempat menyampaikan permintaan pada Wako Pekanbaru untuk menunda pergantian Sekdako hingga seleksi widyaiswaranya selesai.

"Tapi semua kembali pada Pak Wali sebagai pengambil keputusan," ucap M Noer.

Sebagai ASN, dia mengaku legowo tak lagi menjadi Sekda setelah empat tahun lebih menjabat. "Sebagai ASN, harus siap apapun yang jadi keputusan pimpinan. Saya mengucapkan selamat pada pejabat yang dilantik dan memohon maaf jika selama ini ada kesalahan selama menjabat," ucapnya.

Baca Juga:  Belajar di Rumah Diperpanjang hingga 19 April

Dia menyebut akan menyelesaikan tanggung jawab sebagai Sekdako sebelum serah terima jabatan pada Plt Sekdako. ‘’Setelah itu saya akan melakukan sertijab di Dinas Kesehatan dan selanjutnya di sana ditunjuk Plh (pelaksana harian, red). Karena saya akan cuti untuk mengurus seleksi widyaiswara yang sedang berjalan sekarang,’’ singkatnya.

Disinggung mengenai jabatan yang diterimanya turun dari Sekdako menjadi Kadiskes,  M Noer tak mempermasalahkan. Dia hanya prihatin pergantian terjadi saat kondisi dalam masa fokus penanganan Covid-19. Di Pekanbaru saat ini ada enam orang ASN terkonfirmasi positif Covid-19.

"Namanya putusan dari pimpinan. Kami siap. Yang jelas kami bekerja dan bekerja terus," tegasnya.

Riau Pos sempat menanyakan tentang dirinya yang menjadi pejabat definitif Kadiskes. Sementara dirinya tidak memiliki latar belakang bidang kesehatan.

"Ini sifatnya sementara. karena mereka kan tahu saya sedang (seleksi, red) widyaiswara)," ungkapnya.

Dia melanjutkan, pada seleksi Widyaiswaranya mewajibkan untuk masih memegang jabatan."Kalau tidak dalam memegang jabatan eselon tidak bisa, berarti bukan WI utama, hanya WI biasa. Kalau biasa harus umur di bawah. Kalau WI utama harus pegang eselon II. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan yang terbaik," ujarnya.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Terjawab sudah teka-teki siapa yang akan mengisi jabatan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru. Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menunjuk H Muhammad Jamil MAg MSi sebagai pelaksana tugas (Plt) jabatan itu menggantikan pejabat lama Drs HM Noer MBS SH MSi MH.

Penunjukan Jamil yang saat ini juga merupakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru ini diresmikan dalam pelantikan yang digelar, Jumat (26/6) sore di aula lantai 6 Gedung Utama Perkantoran Wali Kota

Pekanbaru di Tenayan Raya. Usai digantikan Jamil, M Noer digeser mengisi posisi kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pekanbaru.

Jamil di jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Pekanbaru adalah salah seorang kepercayaan Wako Pekanbaru. Dia termasuk memiliki banyak pengalaman karena dalam beberapa tahun terakhir juga pernah memegang dan menjadi Plt di beberapa OPD. Di antaranya Kadis Koperasi dan UMKM serta Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).

Dalam mutasi kali ini, penunjukan M Noer MBS sebagai Kadiskes Kota Pekanbaru cukup mengejutkan. Pasalnya, posisi ini sebelumnya sudah dilakukan assessment dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) akhir tahun lalu tidak merekomendasikan satupun calon yang diajukan dalam assessment. Saat itu mereka yang mendaftar untuk jabatan Kadiskes adalah Rafles, Dian Astuti, dan David Oloan.

Baca Juga:  Menko Airlangga Ajak Calon Investor Berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus

Untuk jabatan ini saat seleksi ada syarat khusus diberlakukan yakni memiliki pengalaman dan pernah menduduki jabatan di perangkat daerah kesehatan minimal lima tahun. Dan sarjana kesehatan dengan S 2 bidang kesehatan masyarakat. Terkait penunjukan M Noer menjadi Kadiskes, Asisten I Bidang Pemerintahan Setdako Pekanbaru Azwan menyebut definitif. Artinya bukan pelaksana tugas.

Kepadanya Riau Pos kemudian menyampaikan bahwa bukankah ada syarat khusus bagi Kadiskes harus berpengalaman di bidang kesehatan dan S 2 kesehatan, setidaknya itu adalah syarat assessment jabatan tersebut. Azwan tak menjawab. Ia malah menjawab bahwa KASN merekomendasikan untuk menempatkan M Noer pada jabatan yang kosong.

"Rekomendasi KASN tempatkan ke yang kosong," katanya.

M Noer sendiri pada dasarnya pertengahan Juni ini sudah memasuki masa pensiun. Saat ini pula, dia dalam seleksi untuk menjadi widyaiswara di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Untuk menjadi widyaiswara, syaratnya adalah harus masih menjabat.

Karena itu pula dia beberapa waktu lalu sempat menyampaikan permintaan pada Wako Pekanbaru untuk menunda pergantian Sekdako hingga seleksi widyaiswaranya selesai.

"Tapi semua kembali pada Pak Wali sebagai pengambil keputusan," ucap M Noer.

Sebagai ASN, dia mengaku legowo tak lagi menjadi Sekda setelah empat tahun lebih menjabat. "Sebagai ASN, harus siap apapun yang jadi keputusan pimpinan. Saya mengucapkan selamat pada pejabat yang dilantik dan memohon maaf jika selama ini ada kesalahan selama menjabat," ucapnya.

Baca Juga:  Kapolri Jenderal Tito Karnavian Diberhentikan, Begini Kata Puan

Dia menyebut akan menyelesaikan tanggung jawab sebagai Sekdako sebelum serah terima jabatan pada Plt Sekdako. ‘’Setelah itu saya akan melakukan sertijab di Dinas Kesehatan dan selanjutnya di sana ditunjuk Plh (pelaksana harian, red). Karena saya akan cuti untuk mengurus seleksi widyaiswara yang sedang berjalan sekarang,’’ singkatnya.

Disinggung mengenai jabatan yang diterimanya turun dari Sekdako menjadi Kadiskes,  M Noer tak mempermasalahkan. Dia hanya prihatin pergantian terjadi saat kondisi dalam masa fokus penanganan Covid-19. Di Pekanbaru saat ini ada enam orang ASN terkonfirmasi positif Covid-19.

"Namanya putusan dari pimpinan. Kami siap. Yang jelas kami bekerja dan bekerja terus," tegasnya.

Riau Pos sempat menanyakan tentang dirinya yang menjadi pejabat definitif Kadiskes. Sementara dirinya tidak memiliki latar belakang bidang kesehatan.

"Ini sifatnya sementara. karena mereka kan tahu saya sedang (seleksi, red) widyaiswara)," ungkapnya.

Dia melanjutkan, pada seleksi Widyaiswaranya mewajibkan untuk masih memegang jabatan."Kalau tidak dalam memegang jabatan eselon tidak bisa, berarti bukan WI utama, hanya WI biasa. Kalau biasa harus umur di bawah. Kalau WI utama harus pegang eselon II. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan yang terbaik," ujarnya.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari