(RIAUPOS.CO) — Halimah (21) seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang ada di Pekanbaru baru saja selesai siap berkuliah dan memutuskan untuk kembali ke kos untuk beristirahat.
Sesampainya di rumah, ia lalu mulai memainkan telepon seluler untuk bermain media sosial. Alangkah terkejutnya ia ketika tidak bisa menerima pesan maupun mengirim dan mengupload foto serta video di plastform medsosnya.
“Apa habis paketnya, ya? Perasaan baru beli,” ujar Halimah.
Tanpa pikir panjang, Halimah langsung pergi untuk membeli kuota internet karena sebagai koordinator buka bersama di jurusannya, ia akan kesulitan memberikan informasi kepada teman-temannya kalau kuota internetnya habis.
- Advertisement -
Usai membeli kuota, Halimah terkejut karena tetap tidak bisa menggunakan aplikasi kirim pesannya. Kemudian, ia bertanya kepada penjual mengenai hal tersebut.
‘’Kok nggak bisa, Bang?
- Advertisement -
“Lagi ada pembatasan, Kak. Ada di TV beritanya tadi. Download VPN saja, Lak,” ujar si penjual.
“Alamak… Sudah terlanjur beli kuota pula,” sahutnya.(*1)
(RIAUPOS.CO) — Halimah (21) seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang ada di Pekanbaru baru saja selesai siap berkuliah dan memutuskan untuk kembali ke kos untuk beristirahat.
Sesampainya di rumah, ia lalu mulai memainkan telepon seluler untuk bermain media sosial. Alangkah terkejutnya ia ketika tidak bisa menerima pesan maupun mengirim dan mengupload foto serta video di plastform medsosnya.
“Apa habis paketnya, ya? Perasaan baru beli,” ujar Halimah.
Tanpa pikir panjang, Halimah langsung pergi untuk membeli kuota internet karena sebagai koordinator buka bersama di jurusannya, ia akan kesulitan memberikan informasi kepada teman-temannya kalau kuota internetnya habis.
Usai membeli kuota, Halimah terkejut karena tetap tidak bisa menggunakan aplikasi kirim pesannya. Kemudian, ia bertanya kepada penjual mengenai hal tersebut.
‘’Kok nggak bisa, Bang?
“Lagi ada pembatasan, Kak. Ada di TV beritanya tadi. Download VPN saja, Lak,” ujar si penjual.
“Alamak… Sudah terlanjur beli kuota pula,” sahutnya.(*1)
