KIEV (RIAUPOS) – Fakta tragis muncul terkait pembantaian warga sipil Ukraina selama invasi oleh Rusia. Para dokter forensik yang memeriksa jenazah warga sipil di Bucha, Irpin, dan Borodyanka mengungkapkan data tragis.
Beberapa perempuan yang dibunuh tentara Rusia menunjukkan tanda-tanda diperkosa sebelum ditembak mati. Rata-rata mereka ditembak dari belakang. Rincian dugaan pemerkosaan itu telah diteruskan ke kantor kejaksaan Kiev.
Vladyslav Pirovskyi, dokter forensik Ukraina, menuturkan bahwa timnya memiliki ratusan jenazah yang harus diperiksa. Mereka memeriksa sekitar 15 jenazah per hari. Banyak korban yang telah dimutilasi, terbakar, maupun luka berat sehingga sulit diidentifikasi.
”Wajah mereka bisa hancur berkeping-keping. Anda tidak bisa menyatukannya kembali. Kadang tidak ada kepala sama sekali,” ungkapnya.
Para saksi di kota itu telah menceritakan apa yang mereka sebut sebagai pembunuhan ekstra yudisial oleh tangan-tangan Rusia. Pemerintah Ukraina telah menuduh Rusia melakukan genosida dan kejahatan perang.
Kremlin – sebutan pemerintah Rusia– menolak tuduhan itu dengan menyebutnya sebagai propaganda. Mereka mengatakan pasukan Rusia tidak mengincar warga sipil. Duta besar Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (5/4) bahwa tuduhan tentang kekejaman itu bohong. (sha/c18/bay)
Sumber: Jawa Pos
Editor: Edwar Yaman
KIEV (RIAUPOS) – Fakta tragis muncul terkait pembantaian warga sipil Ukraina selama invasi oleh Rusia. Para dokter forensik yang memeriksa jenazah warga sipil di Bucha, Irpin, dan Borodyanka mengungkapkan data tragis.
Beberapa perempuan yang dibunuh tentara Rusia menunjukkan tanda-tanda diperkosa sebelum ditembak mati. Rata-rata mereka ditembak dari belakang. Rincian dugaan pemerkosaan itu telah diteruskan ke kantor kejaksaan Kiev.
- Advertisement -
Vladyslav Pirovskyi, dokter forensik Ukraina, menuturkan bahwa timnya memiliki ratusan jenazah yang harus diperiksa. Mereka memeriksa sekitar 15 jenazah per hari. Banyak korban yang telah dimutilasi, terbakar, maupun luka berat sehingga sulit diidentifikasi.
”Wajah mereka bisa hancur berkeping-keping. Anda tidak bisa menyatukannya kembali. Kadang tidak ada kepala sama sekali,” ungkapnya.
- Advertisement -
Para saksi di kota itu telah menceritakan apa yang mereka sebut sebagai pembunuhan ekstra yudisial oleh tangan-tangan Rusia. Pemerintah Ukraina telah menuduh Rusia melakukan genosida dan kejahatan perang.
Kremlin – sebutan pemerintah Rusia– menolak tuduhan itu dengan menyebutnya sebagai propaganda. Mereka mengatakan pasukan Rusia tidak mengincar warga sipil. Duta besar Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa (5/4) bahwa tuduhan tentang kekejaman itu bohong. (sha/c18/bay)
Sumber: Jawa Pos
Editor: Edwar Yaman