- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jaksa penuntut umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan saksi bernama Khasan Effendy pada persidangan terhadap Haris Hasanuddin dan Muafaq Wirahadi yang menjadi terdakwa perkara suap jabatan di Kementerian Agama (Kemenag).
Khasan merupakan anggota panitia seleksi jabatan tinggi di kementerian pimpinan Lukman Hakim Saifuddin itu.
Pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (26/6), Khasan yang duduk di kursi saksi mengungkapkan keluhan Sekretaris Jenderal Kemenag M Nur Kholis Setiawan terkait pengisian jabatan tinggi di kementerian yang sebelumnya bernama Departemen Agama itu. Sebab, ada intervensi Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim.
“Sekjen mengeluh. Ada keinginan pimpinan (Menag, red) tetapi namanya tidak disebut,†ujar Khasan.
- Advertisement -
Lebih lanjut Khasan mengatakan, ada intervensi untuk jabatan-jabatan di lingkungan Kemenag. Misalnya, meloloskan nama dalam proses seleksi.
“Misalnya bilang nama ini yang masuk, nama ini tidak. Ada permintaan nama ini ada, itu keinginan pimpinan,†katanya.
Meski demikian, Khasan tidak menyebut nama pesanan Menang Lukman. Sebab, Nur Kholis juga tidak membeberkan namanya.
“Jadi keluh kesahnya pas menjelang rapat pleno. Sekjen bicara ada kepentingan pimpinan, menyebut namanya tidak vulgar,†ungkapnya.(jpg)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jaksa penuntut umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan saksi bernama Khasan Effendy pada persidangan terhadap Haris Hasanuddin dan Muafaq Wirahadi yang menjadi terdakwa perkara suap jabatan di Kementerian Agama (Kemenag).
Khasan merupakan anggota panitia seleksi jabatan tinggi di kementerian pimpinan Lukman Hakim Saifuddin itu.
Pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (26/6), Khasan yang duduk di kursi saksi mengungkapkan keluhan Sekretaris Jenderal Kemenag M Nur Kholis Setiawan terkait pengisian jabatan tinggi di kementerian yang sebelumnya bernama Departemen Agama itu. Sebab, ada intervensi Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim.
“Sekjen mengeluh. Ada keinginan pimpinan (Menag, red) tetapi namanya tidak disebut,†ujar Khasan.
Lebih lanjut Khasan mengatakan, ada intervensi untuk jabatan-jabatan di lingkungan Kemenag. Misalnya, meloloskan nama dalam proses seleksi.
- Advertisement -
“Misalnya bilang nama ini yang masuk, nama ini tidak. Ada permintaan nama ini ada, itu keinginan pimpinan,†katanya.
Meski demikian, Khasan tidak menyebut nama pesanan Menang Lukman. Sebab, Nur Kholis juga tidak membeberkan namanya.
“Jadi keluh kesahnya pas menjelang rapat pleno. Sekjen bicara ada kepentingan pimpinan, menyebut namanya tidak vulgar,†ungkapnya.(jpg)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina