Minggu, 30 Juni 2024

Taliban Serukan Rusia-Ukraina Tempuh Jalan Damai Tanpa Kekerasan

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Mengomentari konflik yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina, kelompok Taliban turut buka suara. Melalui sebuah pernyataan, Jubir Kementerian Luar Negeri Taliban menyerukan Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan krisis dengan jalan damai, tanpa kekerasan.

Seruan untuk menyelesaikan konflik dengan jalan damai melalui diskusi dan tanpa kekerasan berbanding terbalik dengan sikap mereka atas pemerintah dan warga Afghanistan. Taliban diketahui dalam kurun waktu lama berupaya merebut Afghanistan dari pemerintahan yang sah secara paksa justru dengan cara-cara kekerasan. Taliban diketahui berhasil merebut Afghanistan pada Agustus tahun lalu, mengakhiri 20 tahun pemerintahan yang terpilih secara demokratis dalam proses tersebut.

- Advertisement -

"Imarah Islam Afghanistan memantau dengan cermat situasi di Ukraina dan menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan nyata korban sipil," kata seorang juru bicara Taliban dalam sebuah pernyataan dikutip dari ArabNews.

Baca Juga:  Tiga Bocah Tewas Diseret Arus Sungai

Taliban meminta baik pihak Rusia dan Ukraina untuk saling menahan diri. "Imarah Islam menyerukan pengekangan oleh kedua belah pihak. Semua pihak harus berhenti mengambil posisi yang dapat mengintensifkan kekerasan," tambah pernyataan tersebut.

Terkait sikap geopolitiknya, Taliban menyebut bahwa mereka berada di pihak yang netral. "Imarah Islam Afghanistan, sejalan dengan kebijakan luar negerinya yang netral, menyerukan kedua belah pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan krisis melalui dialog dan cara-cara damai," imbuh pernyataan tersebut.

- Advertisement -

Taliban juga mendesak semua aktor untuk melindungi kehidupan mahasiswa dan migran Afghanistan yang saat ini berada di Ukraina.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Mengomentari konflik yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina, kelompok Taliban turut buka suara. Melalui sebuah pernyataan, Jubir Kementerian Luar Negeri Taliban menyerukan Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan krisis dengan jalan damai, tanpa kekerasan.

Seruan untuk menyelesaikan konflik dengan jalan damai melalui diskusi dan tanpa kekerasan berbanding terbalik dengan sikap mereka atas pemerintah dan warga Afghanistan. Taliban diketahui dalam kurun waktu lama berupaya merebut Afghanistan dari pemerintahan yang sah secara paksa justru dengan cara-cara kekerasan. Taliban diketahui berhasil merebut Afghanistan pada Agustus tahun lalu, mengakhiri 20 tahun pemerintahan yang terpilih secara demokratis dalam proses tersebut.

"Imarah Islam Afghanistan memantau dengan cermat situasi di Ukraina dan menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan nyata korban sipil," kata seorang juru bicara Taliban dalam sebuah pernyataan dikutip dari ArabNews.

Baca Juga:  Gubernur Sulsel Sebut Ada Kemiripan dengan Produk Cina

Taliban meminta baik pihak Rusia dan Ukraina untuk saling menahan diri. "Imarah Islam menyerukan pengekangan oleh kedua belah pihak. Semua pihak harus berhenti mengambil posisi yang dapat mengintensifkan kekerasan," tambah pernyataan tersebut.

Terkait sikap geopolitiknya, Taliban menyebut bahwa mereka berada di pihak yang netral. "Imarah Islam Afghanistan, sejalan dengan kebijakan luar negerinya yang netral, menyerukan kedua belah pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan krisis melalui dialog dan cara-cara damai," imbuh pernyataan tersebut.

Taliban juga mendesak semua aktor untuk melindungi kehidupan mahasiswa dan migran Afghanistan yang saat ini berada di Ukraina.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari