Selamat Jalan Asmara, sang Pahlawan Langit Biru

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Berita duka datang dari garis terdepan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Anggota Manggala Agni atas nama Asmara, Daops Muara Bulian, Jambi, gugur dalam menjalankan tugas. Asmara tertimpa pohon sewaktu pemadaman di Tahura Sultan Thaha Syaifuddin Kamis sore (22/8), dan Jumat pagi (23/8) pukul 01.20 WIB telah berpulang ke rahmatullah di RS Siloam Jambi.

Kronologi kejadian, tim satgas melakukan pemadaman dengan menggunakan tanki milik Manggala Agni Daops Muara Bulian. Dikarenakan suplai air di tanki habis, tim bermaksud melakukan pengisian ulang dan diikuti Asmara dan Kuntoro dengan menggunakan sepeda motor. Baru beberapa meter berjalan, tiba-tiba sebatang kayu besar roboh menimpa kepala Asmara. Dikarenakan kondisi korban kritis tim Satgas Karhutla segera membawa korban ke RSUD Abdul Majid Batoe Muara Bulian, namun karena peralatan medis yang terbatas maka korban dirujuk ke RS Siloam Jambi.

- Advertisement -

"Selamat Jalan Pak Asmara… Kami semua menaruh hormat pada segala perjuangan dan dedikasimu," tulis Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di akun media sosialnya.

Pasukan pemadam KLHK Manggala Agni, bersama dengan anggota Satgas Karhutla lainnya, bekerja tanpa henti siang malam berupaya memadamkan titik api karhutla. "Setiap hari saya selalu mengikuti laporan lapangan Manggala Agni dari seluruh Daops di Indonesia. Dedikasi mereka sungguh luar biasa, berjibaku mempertaruhkan nyawa melawan amukan api di lokasi-lokasi yang kadang sulit dijangkau dan sulit dipadamkan," tulis Menteri Siti Nurbaya, yang juga telah mengutus perwakilannya untuk datang ke rumah duka.

- Advertisement -

Asmara bin Rifai meninggalkan 1 istri dan 2 anak, dan jenazah akan dimakamkan Jumat (23/8) di desa kelahirannya di RT 05 Dusun Anggrek, Desa Bathin, Kecamatan Bajubang, Kabupaten, Batanghari, Provinsi Jambi.

Seluruh keluarga besar KLHK turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Asmara bin Rifai sang “Pahlawan Langit Biru”. Pada saat pemakaman, seluruh kegiatan pemadaman di Indonesia dihentikan beberapa saat untuk mengheningkan cipta dan memberikan doa sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum.

"In sya Allah husnul khotimah, diterima semua amal ibadahnya, dihapuskan segala dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan serta kesabaran. Aamiin," tutup Menteri Siti Nurbaya di akun media sosialnya.

Menteri Siti juga telah mengutus perwakilan KLHK untuk takziah ke rumah duka di Jambi dan seusai Salat Jumat lalu, keluarga besar KLHK akan melaksanakan Salat Gaib di Masjid Manggala Wanabakti untuk mendoakan almarhum.(ADV)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Berita duka datang dari garis terdepan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Anggota Manggala Agni atas nama Asmara, Daops Muara Bulian, Jambi, gugur dalam menjalankan tugas. Asmara tertimpa pohon sewaktu pemadaman di Tahura Sultan Thaha Syaifuddin Kamis sore (22/8), dan Jumat pagi (23/8) pukul 01.20 WIB telah berpulang ke rahmatullah di RS Siloam Jambi.

Kronologi kejadian, tim satgas melakukan pemadaman dengan menggunakan tanki milik Manggala Agni Daops Muara Bulian. Dikarenakan suplai air di tanki habis, tim bermaksud melakukan pengisian ulang dan diikuti Asmara dan Kuntoro dengan menggunakan sepeda motor. Baru beberapa meter berjalan, tiba-tiba sebatang kayu besar roboh menimpa kepala Asmara. Dikarenakan kondisi korban kritis tim Satgas Karhutla segera membawa korban ke RSUD Abdul Majid Batoe Muara Bulian, namun karena peralatan medis yang terbatas maka korban dirujuk ke RS Siloam Jambi.

"Selamat Jalan Pak Asmara… Kami semua menaruh hormat pada segala perjuangan dan dedikasimu," tulis Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di akun media sosialnya.

Pasukan pemadam KLHK Manggala Agni, bersama dengan anggota Satgas Karhutla lainnya, bekerja tanpa henti siang malam berupaya memadamkan titik api karhutla. "Setiap hari saya selalu mengikuti laporan lapangan Manggala Agni dari seluruh Daops di Indonesia. Dedikasi mereka sungguh luar biasa, berjibaku mempertaruhkan nyawa melawan amukan api di lokasi-lokasi yang kadang sulit dijangkau dan sulit dipadamkan," tulis Menteri Siti Nurbaya, yang juga telah mengutus perwakilannya untuk datang ke rumah duka.

Asmara bin Rifai meninggalkan 1 istri dan 2 anak, dan jenazah akan dimakamkan Jumat (23/8) di desa kelahirannya di RT 05 Dusun Anggrek, Desa Bathin, Kecamatan Bajubang, Kabupaten, Batanghari, Provinsi Jambi.

Seluruh keluarga besar KLHK turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Asmara bin Rifai sang “Pahlawan Langit Biru”. Pada saat pemakaman, seluruh kegiatan pemadaman di Indonesia dihentikan beberapa saat untuk mengheningkan cipta dan memberikan doa sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum.

"In sya Allah husnul khotimah, diterima semua amal ibadahnya, dihapuskan segala dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan serta kesabaran. Aamiin," tutup Menteri Siti Nurbaya di akun media sosialnya.

Menteri Siti juga telah mengutus perwakilan KLHK untuk takziah ke rumah duka di Jambi dan seusai Salat Jumat lalu, keluarga besar KLHK akan melaksanakan Salat Gaib di Masjid Manggala Wanabakti untuk mendoakan almarhum.(ADV)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya