JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Presiden Jokowi buka-bukan soal alasannya menunjuk mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Sementara tugasnya mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan belum tuntas.
Pertanyaan soal alasan menunjuk Jenderal Tito ini disampaikan jurnalis saat berdialog dengan Presiden Jokowi, soal Kabinet Indonesia Maju, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10).
"Ya kita tahu Pak Mendagri ini memiliki pengalaman di daerah, memiliki pengalaman yang baik di lapangan," kata Jokowi.
Menurutnya, mantan Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya itu memiliki hubungan yang baik dengan para kepala daerah pada saat menjadi Kapolri.
"Oleh sebab itu saya tugaskan untuk mengawal cipta lapangan kerja, agar investasi-investasi yang ada di daerah bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Kepada Tito, suami Iriana ini juga menyampaikan agar pelayanan publik yang menjadi tugas utamanya bisa dikoordinasikan dengan para kepala daerah. Dengan begitu, tata kelola pemerintahan, pelayanan pada dunia usaha dan investasi juga berjalan baik.
"Sehingga tata kelola (pelayanan) pada dunia usaha, tata kelola pelayanan dalam dunia bisnis, dalam investasi itu betul-betul bisa ramah, cepat dan kita harapkan penciptaan lapangan kerja itu bisa dilakukan. Dalam lima tahun kemarin memang pengalaman kita ada di situ," katanya.
Mantan wali kota Solo itu menceritakan bahwa banyak dunia usaha yang ingin berinvestasi baik dari lokal, nasional maupun global. Akan tetapi mereka sering terhambat pelayanannya.
"Itu tugas berat yang saya berikan di situ (pelayanan), tapi juga yang berkaitan dengan keamanan, dan tertib sosial ini juga menjadi tanggung jawab mendagri. Pak Tito memiliki pengalaman yang baik," tutup Jokowi. (fat/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal