Minggu, 6 Juli 2025
spot_img

Demo Mahasiswa di Depan Gedung DPR Mulai Tegang

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Situasi tegang terasa saat demo mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).

Ribuan mahasiswa aksi penolak pengesahan Revisi UU KPK sekaligus penolak RKUHP, terlibat dorong mendorong dengan anggota kepolisian.

Situasi tegang itu bermula saat kepolisian ingin menduduki area depan gerbang utama Gedung DPR berwarna hijau. Saat ingin menduduki area itu, ratusan mahasiswa telah berada di lokasi.

Polisi lantas melakukan aksi dorongan kepada mahasiswa. Anggota Korps Bhayangkara memaksa mahasiswa mundur dari area depan gerbang utama Gedung DPR berwarna hijau.

Lantas, terjadi aksi dorong-dorongan mahasiswa dengan polisi. Kalah tenaga, mahasiswa terpaksa mundur dari area depan gerbang.

Baca Juga:  Barang Mewah dari Tersangka Korupsi Jiwasraya Disita Kejagungร‚ 

Sejumlah mahasiswa lantas tersulut emosinya atas aksi dorongan kepolisian. Lemparan botol plastik lantas melayang dari arah mahasiswa ke anggota kepolisian.

Melihat terdapat oknum yang melempari botol, seorang orator dari mobil komando meminta mahasiswa menahan diri. Kemudian, orator beralmamater hijau meminta polisi untuk tidak berada di area depan gerbang utama Gedung DPR.

"Kepada bapak polisi, tarik dulu pasukan bapak. Tarik mundur pasukan bapak," ucap orator di atas mobil komando, Selasa.

Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan angkat bicara atas permintaan orator tersebut. Dia beralasan polisi perlu menjaga area depan gerbang Gedung DPR. Polisi ingin mengantispasi agar provokator tidak menerobos dan merusak pagar.

Baca Juga:  Air Kedaluwarsa Dibuang ke TPS

"Kenapa kepolisian ada di depan pagar yang menghalangi adik semua? Provokasi ada di tengah semuanya," timpal dia.

Mahasiswa tentu tidak terima dengan alasan kepolisian. Mereka bersikukuh meminta polisi menjauhi area depan gerbang Gedung DPR.

Mereka beralasan, tidak terdapat mahasiswa yang ingin merusak. Sebab, mahasiswa melaksanakan aksi dengan tertib.

Namun, permintaan tidak dipenuhi kepolisian. Anggota Korps Bhayangkara tetap bertahan di area depan gerbang Gedung DPR. Hanya saja, mahasiswa tidak sampai gunakan kekerasan meski polisi tidak mengabulkan permintaannya. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Situasi tegang terasa saat demo mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).

Ribuan mahasiswa aksi penolak pengesahan Revisi UU KPK sekaligus penolak RKUHP, terlibat dorong mendorong dengan anggota kepolisian.

Situasi tegang itu bermula saat kepolisian ingin menduduki area depan gerbang utama Gedung DPR berwarna hijau. Saat ingin menduduki area itu, ratusan mahasiswa telah berada di lokasi.

Polisi lantas melakukan aksi dorongan kepada mahasiswa. Anggota Korps Bhayangkara memaksa mahasiswa mundur dari area depan gerbang utama Gedung DPR berwarna hijau.

Lantas, terjadi aksi dorong-dorongan mahasiswa dengan polisi. Kalah tenaga, mahasiswa terpaksa mundur dari area depan gerbang.

- Advertisement -
Baca Juga:  PPSW Sumatera dan Permampu Gelar Kelas Pendidikan Kritis

Sejumlah mahasiswa lantas tersulut emosinya atas aksi dorongan kepolisian. Lemparan botol plastik lantas melayang dari arah mahasiswa ke anggota kepolisian.

Melihat terdapat oknum yang melempari botol, seorang orator dari mobil komando meminta mahasiswa menahan diri. Kemudian, orator beralmamater hijau meminta polisi untuk tidak berada di area depan gerbang utama Gedung DPR.

- Advertisement -

"Kepada bapak polisi, tarik dulu pasukan bapak. Tarik mundur pasukan bapak," ucap orator di atas mobil komando, Selasa.

Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan angkat bicara atas permintaan orator tersebut. Dia beralasan polisi perlu menjaga area depan gerbang Gedung DPR. Polisi ingin mengantispasi agar provokator tidak menerobos dan merusak pagar.

Baca Juga:  Mulai Besok, Penumpang Pesawat Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin

"Kenapa kepolisian ada di depan pagar yang menghalangi adik semua? Provokasi ada di tengah semuanya," timpal dia.

Mahasiswa tentu tidak terima dengan alasan kepolisian. Mereka bersikukuh meminta polisi menjauhi area depan gerbang Gedung DPR.

Mereka beralasan, tidak terdapat mahasiswa yang ingin merusak. Sebab, mahasiswa melaksanakan aksi dengan tertib.

Namun, permintaan tidak dipenuhi kepolisian. Anggota Korps Bhayangkara tetap bertahan di area depan gerbang Gedung DPR. Hanya saja, mahasiswa tidak sampai gunakan kekerasan meski polisi tidak mengabulkan permintaannya. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Situasi tegang terasa saat demo mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).

Ribuan mahasiswa aksi penolak pengesahan Revisi UU KPK sekaligus penolak RKUHP, terlibat dorong mendorong dengan anggota kepolisian.

Situasi tegang itu bermula saat kepolisian ingin menduduki area depan gerbang utama Gedung DPR berwarna hijau. Saat ingin menduduki area itu, ratusan mahasiswa telah berada di lokasi.

Polisi lantas melakukan aksi dorongan kepada mahasiswa. Anggota Korps Bhayangkara memaksa mahasiswa mundur dari area depan gerbang utama Gedung DPR berwarna hijau.

Lantas, terjadi aksi dorong-dorongan mahasiswa dengan polisi. Kalah tenaga, mahasiswa terpaksa mundur dari area depan gerbang.

Baca Juga:  Air Kedaluwarsa Dibuang ke TPS

Sejumlah mahasiswa lantas tersulut emosinya atas aksi dorongan kepolisian. Lemparan botol plastik lantas melayang dari arah mahasiswa ke anggota kepolisian.

Melihat terdapat oknum yang melempari botol, seorang orator dari mobil komando meminta mahasiswa menahan diri. Kemudian, orator beralmamater hijau meminta polisi untuk tidak berada di area depan gerbang utama Gedung DPR.

"Kepada bapak polisi, tarik dulu pasukan bapak. Tarik mundur pasukan bapak," ucap orator di atas mobil komando, Selasa.

Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan angkat bicara atas permintaan orator tersebut. Dia beralasan polisi perlu menjaga area depan gerbang Gedung DPR. Polisi ingin mengantispasi agar provokator tidak menerobos dan merusak pagar.

Baca Juga:  Warga Kampar Kiri Diamuk Beruang, di Siak Buaya Masuk Kampung

"Kenapa kepolisian ada di depan pagar yang menghalangi adik semua? Provokasi ada di tengah semuanya," timpal dia.

Mahasiswa tentu tidak terima dengan alasan kepolisian. Mereka bersikukuh meminta polisi menjauhi area depan gerbang Gedung DPR.

Mereka beralasan, tidak terdapat mahasiswa yang ingin merusak. Sebab, mahasiswa melaksanakan aksi dengan tertib.

Namun, permintaan tidak dipenuhi kepolisian. Anggota Korps Bhayangkara tetap bertahan di area depan gerbang Gedung DPR. Hanya saja, mahasiswa tidak sampai gunakan kekerasan meski polisi tidak mengabulkan permintaannya. (mg10/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari