DUMAI (RIAUPOS.CO) – MENJELANG perayaan Idul Adha yang identik dengan kegiatan keagamaan yakni berkurban membuat kebutuhan akan hewan kurban seperti sapi, kerbau, kambing dan domba mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Tingginya angka permintaan hewan kurban ini membuat lalu lintas masuk hewan kurban di Kota Dumai akan mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Selama ini untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban di Kota Dumai, dipasok melalui daerah lain dan bahkan dari provinsi tetangga, mengingat hewan ternak di kalangan petani Dumai yang bisa dijadikan hewan kurban hanya bisa memenuhi kebutuhan maksimal 20 persen.
Di tengah masih merebaknya wabah penyakit mulut dan kulit (PMK) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) akan memperketat lalu lintas masuk hewan ternak ke Kota Dumai.
"Setiap hewan yang masuk di Kota Dumai harus dibekali surat resmi tentang kesehatan hewan dan jika tidak dapat menunjuk surat resmi maka hewan tersebut tidak akan kita bolehkan masuk ke Kota Dumai," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Dumai, Nuzirwan melalui Kasi Kesehatan Hewan, drh Rizqi Munarok.
Ditambahkan Rizqi, pihaknya akan melakukan pengawasan di pintu-pintu masuk ke Kota Dumai dan akan meminta pemilik hewan ternak menunjukkan dokumen resmi hewan mereka ketika hendak masuk ke Dumai.
Selain itu pihaknya juga akan terus melakukan monitoring terhadap hewan ternak yang ada di Kota Dumai dan bekerjasama dengan instansi terkait dan pengurus masjid untuk memastikan apakah hewan kurban yang akan dikurbankan memiliki dokumen kesehatan resmi dan dalam keadaan sehat.
"Untuk tahun lalu kebutuhan hewan kurban di Kota Dumai yakni 1.500 ekor sapi dan 500 ekor kambing dan domba. Diprediksi kebutuhan hewan kurban tahun ini akan meningkat sebanyak 10 persen dari pada tahun sebelumnya. Hal itu karena dari data yang kita miliki setiap tahun kebutuhan hewan kurban di Dumai meningkat 10 persen meski beberapa tahun belakangan ekonomi sedang tidak baik namun tidak mengurangi masyarakat untuk beribadah kurban," urai Rizqi.
Lebih lanjut diterangkan Rizki, sampai saat ini petani Dumai hanya bisa memenuhi 10 persen sampai 20 persen kebutuhan hewan ternak untuk kebutuhan kurban di Kota Dumai dan 80-90 persen lagi harus dipasok dari daerah lainnya.
"Ini merupakan tantangan kita dalam memastikan wabah PMK tidak menyebar di Kota Dumai sehingga hewan ternak di Dumai tetap sehat dan kebutuhan daging di Kota Dumai tetap dapat terpenuhi," pungkasnya.(mx12/hen)
Laporan RPG, Dumai