Senin, 14 April 2025

Buntut Data Bocor, Dirut BPJS Kesehatan Diperiksa Polisi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri hari ini menjadwalkan pemanggilan kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Ali akan dimintai keterangan terkait bocornya 279 juta data warga Indonesia.

โ€œ(Dirut BPJS Kesehatan) Rencana hari ini diklarifikasi,โ€ kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto saat dikonfirmasi, Senin (24/5).

Namun, belum diketahui pasti waktu pemeriksaan kepada Ali. โ€œSabtu, Dir Siber sudah rapat koordinasi dengan Pihak BPJS Kesehatan. Silakan koordinasi dengan Dir Siber,โ€ jelas Agus.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga telah dibobol dan dijual di forum online. Data bocor ini diduga berasal dari kebocoran salah satu instansi pemerintah.

Baca Juga:  Setelah Diperiksa KPK, Hasto Masih Sebut Harun Korban

Data-data yang dijual meliputi nama, Nomor Identitas Kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, alamat email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan data pribadi lainnya. Data yang bocor ini diduga berasal dari institusi pemerintah yakni BPJS Kesehatan. Informasi ini berdasarkan sebuah cuitan dari akun Twitter @ndagels dan @nuicemedia yang diunggah Kamis (20/5).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menganalisa sampel data pribadi yang beredar sejak 20 Mei. Investigasi itu menemukan bahwa akun bernama Kotz menjual data pribadi di Raid Forums.

Akun Kotz sendiri merupakan pembeli dan penjual data pribadi (reseller). Disampaikan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi, Jumat (21/5), data sampel yang ditemukan tidak berjumlah satu juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data

Baca Juga:  KPK Lantik 6 Personel Jaksa Baru

โ€œKominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan,โ€ ujar Dedy melalui keterangan resminya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri hari ini menjadwalkan pemanggilan kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Ali akan dimintai keterangan terkait bocornya 279 juta data warga Indonesia.

โ€œ(Dirut BPJS Kesehatan) Rencana hari ini diklarifikasi,โ€ kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto saat dikonfirmasi, Senin (24/5).

Namun, belum diketahui pasti waktu pemeriksaan kepada Ali. โ€œSabtu, Dir Siber sudah rapat koordinasi dengan Pihak BPJS Kesehatan. Silakan koordinasi dengan Dir Siber,โ€ jelas Agus.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga telah dibobol dan dijual di forum online. Data bocor ini diduga berasal dari kebocoran salah satu instansi pemerintah.

Baca Juga:  Erick Targetkan Pendapatan RS BUMN Rp8 Triliun

Data-data yang dijual meliputi nama, Nomor Identitas Kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, alamat email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan data pribadi lainnya. Data yang bocor ini diduga berasal dari institusi pemerintah yakni BPJS Kesehatan. Informasi ini berdasarkan sebuah cuitan dari akun Twitter @ndagels dan @nuicemedia yang diunggah Kamis (20/5).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menganalisa sampel data pribadi yang beredar sejak 20 Mei. Investigasi itu menemukan bahwa akun bernama Kotz menjual data pribadi di Raid Forums.

Akun Kotz sendiri merupakan pembeli dan penjual data pribadi (reseller). Disampaikan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi, Jumat (21/5), data sampel yang ditemukan tidak berjumlah satu juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data

Baca Juga:  Kapal Imigran Tenggelam di Tunisia, 20 Orang Tewasร‚ 

โ€œKominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan,โ€ ujar Dedy melalui keterangan resminya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Buntut Data Bocor, Dirut BPJS Kesehatan Diperiksa Polisi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri hari ini menjadwalkan pemanggilan kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Ali akan dimintai keterangan terkait bocornya 279 juta data warga Indonesia.

โ€œ(Dirut BPJS Kesehatan) Rencana hari ini diklarifikasi,โ€ kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto saat dikonfirmasi, Senin (24/5).

Namun, belum diketahui pasti waktu pemeriksaan kepada Ali. โ€œSabtu, Dir Siber sudah rapat koordinasi dengan Pihak BPJS Kesehatan. Silakan koordinasi dengan Dir Siber,โ€ jelas Agus.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga telah dibobol dan dijual di forum online. Data bocor ini diduga berasal dari kebocoran salah satu instansi pemerintah.

Baca Juga:  Setelah Diperiksa KPK, Hasto Masih Sebut Harun Korban

Data-data yang dijual meliputi nama, Nomor Identitas Kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, alamat email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan data pribadi lainnya. Data yang bocor ini diduga berasal dari institusi pemerintah yakni BPJS Kesehatan. Informasi ini berdasarkan sebuah cuitan dari akun Twitter @ndagels dan @nuicemedia yang diunggah Kamis (20/5).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menganalisa sampel data pribadi yang beredar sejak 20 Mei. Investigasi itu menemukan bahwa akun bernama Kotz menjual data pribadi di Raid Forums.

Akun Kotz sendiri merupakan pembeli dan penjual data pribadi (reseller). Disampaikan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi, Jumat (21/5), data sampel yang ditemukan tidak berjumlah satu juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data

Baca Juga:  Ridho Rhoma Ditangkap Polisi Karena Narkoba

โ€œKominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan,โ€ ujar Dedy melalui keterangan resminya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri hari ini menjadwalkan pemanggilan kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. Ali akan dimintai keterangan terkait bocornya 279 juta data warga Indonesia.

โ€œ(Dirut BPJS Kesehatan) Rencana hari ini diklarifikasi,โ€ kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto saat dikonfirmasi, Senin (24/5).

Namun, belum diketahui pasti waktu pemeriksaan kepada Ali. โ€œSabtu, Dir Siber sudah rapat koordinasi dengan Pihak BPJS Kesehatan. Silakan koordinasi dengan Dir Siber,โ€ jelas Agus.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga telah dibobol dan dijual di forum online. Data bocor ini diduga berasal dari kebocoran salah satu instansi pemerintah.

Baca Juga:  Setelah Diperiksa KPK, Hasto Masih Sebut Harun Korban

Data-data yang dijual meliputi nama, Nomor Identitas Kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, alamat email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan data pribadi lainnya. Data yang bocor ini diduga berasal dari institusi pemerintah yakni BPJS Kesehatan. Informasi ini berdasarkan sebuah cuitan dari akun Twitter @ndagels dan @nuicemedia yang diunggah Kamis (20/5).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menganalisa sampel data pribadi yang beredar sejak 20 Mei. Investigasi itu menemukan bahwa akun bernama Kotz menjual data pribadi di Raid Forums.

Akun Kotz sendiri merupakan pembeli dan penjual data pribadi (reseller). Disampaikan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi, Jumat (21/5), data sampel yang ditemukan tidak berjumlah satu juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data

Baca Juga:  Personel Gabungan Siap Amankan Nataru

โ€œKominfo menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan,โ€ ujar Dedy melalui keterangan resminya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari