KOTOTANGAH (RIAUPOS.CO) –Musim kemarau disertai angin kencang sangat rentan terjadi kebakaran, termasuk kebakaran hutan dan lahan. Seperti terjadi di daerah Sungailareh, Kelurahan Lubukminturun Kecamatan Kototangah, terbakar, Ahad (23/2) sekitar pukul 14.11 WIB.
Beruntung lahan yang berada di kawasan perbukitan tersebut tidak menyebar ke rumah-rumah warga yang hanya berjarak 5 meter dari lahan yang terbakar tersebut.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (RPG), kebakaran lahan itu diduga disebabkan adanya sekam api yang ada di dalam tumpukan kayu. Selain itu, faktor cuaca panas juga menjadi salah satu pemicu terjadinya kebakaran di lahan tersebut.
Salah seorang warga, Rezi (23), mengatakan kebakaran lahan di Bukit Sungailareh terjadi sekitar pukul 14.10. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kebakaran, namun dari kejauhan dirinya melihat kobaran api dari atas bukit dan langsung menuju ke lokasi.
Kebakaran lahan perbukitan tersebut membuat masyarakat yang tinggal berdekatan dengan lahan panik dan berupaya memandamkan api yang mulai mendekat ke area pemukiman.
"Sebelum petugas pemadam kebakaran (damkar) datang, masyarakat sekitar mencoba memadamkan api dengan ember yang berisi air. Jarak antara api dengan rumah warga hanya tinggal 5 meter saja," jelasnya.
Beruntung petugas damkar cepat datang sehingga api bisa dipadamkan dan tidak menjalar ke rumah-rumah warga.
Kabid Operasional Dinas Damkar Kota Padang, Basril mengatakan, pihaknya menerjunkan 5 unit mobil armada damkar ke lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman.
"Kita turunkan personel secara maksimal karena objek yang terbakar merupakan lahan perbukitan yang berdekatan dengan rumah-rumah warga. Jadi untuk mengantisipasi menjalarnya api, kami kerahkan lebih banyak personel," jelasnya.
Basril menambahkan, lahan perbukitan yang terbakar memiliki luas lebih kurang 1,5 hektare, yang didominasi oleh tanaman pakis yang kering akibat cuaca panas yang terjadi beberapa hari terakhir ini.
Saat proses pemadaman, sambung Basril, petugas mengalami kendala karena objek yang terbakar berada di daerah perbukitan yang memiliki kemiringan yang cukup terjal, sehingga petugas harus berhati-hati menuju ke lokasi.
"Dalam proses penyiraman pun kami melakukan tekanan air yang cukup kuat agar bisa menjangkau lokasi yang paling tinggi. Lebih kurang ada 10 selang air yang kita bentangkan untuk proses penyiraman," tukasnya.
Selain itu, angin kencang juga sedikit menyulitkan petugas karena petugas harus berpacu dengan waktu agar api tidak menyebar ke rumah-rumah warga yang berdekatan dengan lahan terbakar.
"Hampir 5 meter lagi jarak antara api dengan rumah warga. Beruntung angin kencang bertiup ke arah Utara. Jika ke arah Barat, maka potensi api menjalar ke rumah warga sangat terbuka," jelasnya.
Untuk kronologi dan penyebab pasti kebakaran lahan di Sungailareh ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Basril menambahkan, selain di lokasi tersebut, kebakaran lahan juga terjadi di 3 lokasi lainnya yakni di Jalan Gajah Mada No. 1 RT 05 RW 02 Kelurahan Kampung Olo, Kecamatan Nanggalo sekitar pukul 12.35. Api menghanguskan lahan milik Tarmizi (60), dengan luas lahan sekitar 1.200 meter persegi.
Selanjutnya di Jalan Cengkeh RT 004 RW 002 Kelurahan Cengkeh, Kecamatan Lubeg dengan pemilik lahan atas nama Maliar (60). Luas lahan yang terbakar yaitu sekitar 100 meter persegi.
Kemudian lokasi terakhir di Jalan A. Yani No. 1 RT 02 RW 08 Kelurahan Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat dimana api menghanguskan lahan seluas 500 meter persegi.
Beruntung dari 4 peristiwa kebakaran lahan di Kota Padang tidak menimbulkan korban jiwa. Sementara untuk kerugian belum bisa diperkirakan.(a/jrr)
Laporan RPG, Sungai Lareh