Sabtu, 23 November 2024
spot_img

In Sya Allah Aman dengan Mengikuti Prokes Ketat

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia berdampak pada semua sektor. Baik sektor pendidikan, sosial, ekonomi maupun pariwisata.

Laporan: DOFI ISKANDAR (Pekanbaru)

SEJAK wabah virus corona merebak, jumlah kunjungan wisatawan ke Riau, khususnya di Kota Pekanbaru perlahan-lahan anjlok. Secara kumulatif sejak terjadinya pandemi Covid-19 jumlah pengunjung tempat wisata turun drastis dibanding periode tahun lalu.

Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Riau Riyono Gede Trisoko mengatakan, perlu kerja sama dan kepedulian semua pihak. Terutama peran organisasi pariwisata seperti PUTRI, Masyarakat Sadar Wisata (Masata) dan lain-lain. Ini diungkapkannya dalam Riau Pos Focus Group Discussion (FGD) di ruang rapat redaksi Riau Pos Lantai 3 Graha Pena Riau, Selasa (22/12).

Untuk itu selain menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, PUTRI juga terus mengimbau pelaku pariwisata mengikuti program pemerintah dengan menerapkan clean, health, safety & environment (CHSE). Yaitu kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

"CHSE ini adalah program dari Kementerian Pariwisata dan beberapa tempat wisata di Pekanbaru sudah mengikuti protokol itu," ujar Riyono.

Baca Juga:  Elly Wardhani Penuhi Panggilan KPK

Menurut Riyono, iklim usaha tetap harus ada dan jalan, karena indikator sosial. Namun, mungkin tidak bisa seperti tahun sebelumnya, karena kecemasan sosial dan faktor-faktor ekonomi.

"Pelaku usaha pariwisata harus mengikuti prokes dan menyesuaikan dengan aturan-aturan lainnya. Kreativitas lebih kepada atribut-atribut dan narasi yang menggiring wisatawan untuk tetap sehat dan bahagia. PUTRI dan pelaku pariwisata sudah deklarasi siap mengikuti prokes dengan ketat, dan mengikuti program CHSE," terangnya.

Selain itu, Riyono yang juga pengelola taman rekreasi Alam Mayang Pekanbaru juga memberikan tips-tips dan kiat-kiat agar objek wisata bisa bertahan di tengah pendemi Covid-19 saat ini. Selain mengatur wilayah kerja dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci/faktor utama, juga harus memperhatikan produk kepariwisataan.

"Seperti  harus memiliki core strenght yang unik, yang tidak dapat ditiru. Seperti rasa kekeluargaan. Semangat value of change terhadap penikmatan pariwisata seperti gaya berwisata," ungkap Riyono.

Riyono menambahkan, berwisata di Riau, in sya Allah aman dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Ketentuan pemerintah tentang CHSE sudah dilakukan bimbingan teknis (bimtek) kepada pelaku usaha pariwisata, edukasi kepada wisatawan harus dijalankan secara serius.

Baca Juga:  Saat Bagikan Roti ke Warga, Wali Kota Gostomel Tewas Ditembak Rusia

Sementara itu narasumber lain Ketua Masata Riau, Ahmad Fadli mengatakan, tidak hanya tempat wisata saja yang sepi, sejumlah pusat perbelanjaan seperti mal juga mendapat imbas pandemi Covid-19. Untuk itu Ahmad Fadli juga mengajak agar bersama-sama berdoa sambil berikhtiar semoga pandemi Covid-19 ini bisa cepat berlalu. Dia mengungkapkan, berwisata di Riau saat ini aman, asalkan mengikuti protokol kesehatan. Yaitu dengan cara pakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, dan jaga jarak. Dan tempat wisata juga harus mengikuti program CHSE, dan yang paling penting dalam berwisata itu salah satunya adalah memastikan kondisi kesehatan kita betul-betul sehat.***

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia berdampak pada semua sektor. Baik sektor pendidikan, sosial, ekonomi maupun pariwisata.

Laporan: DOFI ISKANDAR (Pekanbaru)

- Advertisement -

SEJAK wabah virus corona merebak, jumlah kunjungan wisatawan ke Riau, khususnya di Kota Pekanbaru perlahan-lahan anjlok. Secara kumulatif sejak terjadinya pandemi Covid-19 jumlah pengunjung tempat wisata turun drastis dibanding periode tahun lalu.

Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Riau Riyono Gede Trisoko mengatakan, perlu kerja sama dan kepedulian semua pihak. Terutama peran organisasi pariwisata seperti PUTRI, Masyarakat Sadar Wisata (Masata) dan lain-lain. Ini diungkapkannya dalam Riau Pos Focus Group Discussion (FGD) di ruang rapat redaksi Riau Pos Lantai 3 Graha Pena Riau, Selasa (22/12).

- Advertisement -

Untuk itu selain menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, PUTRI juga terus mengimbau pelaku pariwisata mengikuti program pemerintah dengan menerapkan clean, health, safety & environment (CHSE). Yaitu kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

"CHSE ini adalah program dari Kementerian Pariwisata dan beberapa tempat wisata di Pekanbaru sudah mengikuti protokol itu," ujar Riyono.

Baca Juga:  Legislator PKS Ini Sependapat dengan Pemerintah Soal Penutupan Akses Cina

Menurut Riyono, iklim usaha tetap harus ada dan jalan, karena indikator sosial. Namun, mungkin tidak bisa seperti tahun sebelumnya, karena kecemasan sosial dan faktor-faktor ekonomi.

"Pelaku usaha pariwisata harus mengikuti prokes dan menyesuaikan dengan aturan-aturan lainnya. Kreativitas lebih kepada atribut-atribut dan narasi yang menggiring wisatawan untuk tetap sehat dan bahagia. PUTRI dan pelaku pariwisata sudah deklarasi siap mengikuti prokes dengan ketat, dan mengikuti program CHSE," terangnya.

Selain itu, Riyono yang juga pengelola taman rekreasi Alam Mayang Pekanbaru juga memberikan tips-tips dan kiat-kiat agar objek wisata bisa bertahan di tengah pendemi Covid-19 saat ini. Selain mengatur wilayah kerja dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci/faktor utama, juga harus memperhatikan produk kepariwisataan.

"Seperti  harus memiliki core strenght yang unik, yang tidak dapat ditiru. Seperti rasa kekeluargaan. Semangat value of change terhadap penikmatan pariwisata seperti gaya berwisata," ungkap Riyono.

Riyono menambahkan, berwisata di Riau, in sya Allah aman dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Ketentuan pemerintah tentang CHSE sudah dilakukan bimbingan teknis (bimtek) kepada pelaku usaha pariwisata, edukasi kepada wisatawan harus dijalankan secara serius.

Baca Juga:  Bupati Ingatkan Datuk Penghulu Kelola Baik Keuangan Kepenghuluan

Sementara itu narasumber lain Ketua Masata Riau, Ahmad Fadli mengatakan, tidak hanya tempat wisata saja yang sepi, sejumlah pusat perbelanjaan seperti mal juga mendapat imbas pandemi Covid-19. Untuk itu Ahmad Fadli juga mengajak agar bersama-sama berdoa sambil berikhtiar semoga pandemi Covid-19 ini bisa cepat berlalu. Dia mengungkapkan, berwisata di Riau saat ini aman, asalkan mengikuti protokol kesehatan. Yaitu dengan cara pakai masker, cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, dan jaga jarak. Dan tempat wisata juga harus mengikuti program CHSE, dan yang paling penting dalam berwisata itu salah satunya adalah memastikan kondisi kesehatan kita betul-betul sehat.***

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari