PADANG (RIAUPOS.CO) – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) H Irwan Prayitno, mendukung penuh Program Inisiasi Pengembangan Program Imbal Jasa Lingkungan (Payment for Environmental Services/PES) Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar. Program ini diinisiasi oleh WWF Indonesia.
Menurut Irwan, program ini akan sangat membantu masyarakat yang tinggal di hulu DAS kampar, juga yang tinggal di sepanjang sungai tersebut yang diharapkan tetap bisa menjaga hutan dan lingkungannya sebagai sumber air utama DAS Kampar.
Pada Selasa (23/7/2019) dilakukan rapat teknis tindak lanjut kegiatan ini yang dilaksanakan di Whiz Prime Hotel, Padang. Rapat ini khusus untuk pemangku das Kampar yang di Sumbar.
“Program ini sangat penting bagi masyarakat di hulu sungai dan yang tinggal di sepanjang sungai. Harus ada dampak ekonomi dalam menjaga lingkungan karena mereka juga perlu hidup yang lebih baik,” ujar Irwan.
Dia juga memuji langkah dan program yang diinisiasi WWF Indonesia ini karena penting bagi masyarakat dalam menjaga dan memperbaiki lingkungan.
“Saya selalu percaya dengan seluruh program yang diinisiasi oleh WWF. Mereka sudah teruji bekerja sungguh-sungguh untuk masyarakat, terutama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” tambah politikus PKS ini.
Beberapa tahap awal telah dilakukan berbagai pendekatan dan rapat koordinasi dengan pihak-pihak pemangku kepentingan, baik di Sumbar maupun di Riau. Terutama dengan daerah-daerah yang masuk dalam DAS Kampar, yakni Kabupaten Pasaman dan 50 Kota di Sumbar, serta Kampar dan Pelalawan di Riau.
Peserta dalam kegiatan ini antara lain dari Pemkab Pasaman, Pemkab 50 Kota, P3ES (UPT Kementerian LHK Sumatra), BPDAS Rokan Indragiri, Fordas Sumbar, dan dari kalangan perguruan tinggi seperti dari Universitas Riau (Unri), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Andalas (Unand), dan Universitas Muhammadiyah Padang (UMP).
Dalam acara ini juga diundang beberapa narasumber dari berbagai bidang yang diharapkan bisa memberikan masukan. Antara lain Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Erik Teguh Primiantono dan Kepala Badan Otorita Waduk Cirata Jawa Barat, Wawan Darmawan.
Direktur Sumatra Wildlife WWF, Suhandri menjelaskan, inti dari kegiatan ini adalah bagaimana memberikan imbal jasa bagi masyarakat yang tinggal di hulu sungai, dalam hal ini DAS Kampar yang berhulu di Pasaman dan 50 Kota untuk menjaga lingkungan dengan salah satunya tidak menebang hutan.
“Tapi karena hal itu, tak bisa memanfaatkan hutan secara ekonomis, akhirnya mereka hidup dalam garis kemiskinan dan kebodohan,” jelas Suhandri.
Laporan: Hary B Koriun (Padang)
Editor: Eko Faizin