JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar mengumumkan bahwa rencana perjalanan haji (RPH) 2019 mengalami perubahan.
Penerbangan perdana jamaah calon haji (JCH) yang semula dijadwalkan 7 Juli, dimajukan sehari menjadi 6 Juli.
Informasi terebut disampaikan Nizar saat mengikuti kegiatan rapat koordinasi (rakor) kesiapan penyelenggaraan ibadah haji di Jogjakarta, Sabtu (22/6). Dia menyampaikan bahwa slot time penerbangan baru mendapatkan pesetujuan dari otoritas penerbangan Arab Saudi (General Authority of Civil Aviation/GACA).
’’Karena slot time penerbangan mengalami perubahan, maka pemberangkatan haji maju satu hari menjadi 6 Juli,’’ tutur Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Muhajirin Yanis. Dimajukannya jadwal pemberangkatan JCH ini sudah diantisipasi dengan perubahan jadwal pemberangkatan personel petugas haji.
Perubahan jadwal pemberangkatan petugas dikhususkan untuk personel daerah kerja (daker) Madinah dan bandara. Semula petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) di dua daker tersebut diberangkatkan pada 4 Juli. Tetapi kemudian dimajukan menjadi 2 Juli.
Muhajirin menjelaskan pemberangkatan petugas PPIH dimajukan bertujuan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Menurut dia lebih awal mereka sampai di Arab Saudi, maka persiapannya bisa lebih baik. Penyiapan segala sesuatunya menjadi tidak terburu-buru.
Selain urusan pemberangkatan jamaah, proses pengurusan dokumen haji juga menjadi perhatian serius. Mulai dari proses pengiriman dokumen paspor dari daerah ke kantor Kemenag pusat, hingga pengurusan visa haji. Dia menuturkan bahwa proses pengurusan visa haji berbasis elektronik (e-visa) sudah dimulai Kamis malam (20/6) waktu Indonesia.
Sementara itu Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menyampaikan layanan akomodasi, transportai, dan konsumsi jamaah di Arab Saudi sudah siap. Dia menyampaikan bahwa layanan jamaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina mengalami peningkatan. Yakni adanya AC di tenda haji di Arafah. Selain itu jamaah yang tiba di Arafah pada siang hari mendapatkan makan siang.(wan/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar mengumumkan bahwa rencana perjalanan haji (RPH) 2019 mengalami perubahan.
Penerbangan perdana jamaah calon haji (JCH) yang semula dijadwalkan 7 Juli, dimajukan sehari menjadi 6 Juli.
- Advertisement -
Informasi terebut disampaikan Nizar saat mengikuti kegiatan rapat koordinasi (rakor) kesiapan penyelenggaraan ibadah haji di Jogjakarta, Sabtu (22/6). Dia menyampaikan bahwa slot time penerbangan baru mendapatkan pesetujuan dari otoritas penerbangan Arab Saudi (General Authority of Civil Aviation/GACA).
’’Karena slot time penerbangan mengalami perubahan, maka pemberangkatan haji maju satu hari menjadi 6 Juli,’’ tutur Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Muhajirin Yanis. Dimajukannya jadwal pemberangkatan JCH ini sudah diantisipasi dengan perubahan jadwal pemberangkatan personel petugas haji.
- Advertisement -
Perubahan jadwal pemberangkatan petugas dikhususkan untuk personel daerah kerja (daker) Madinah dan bandara. Semula petugas panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) di dua daker tersebut diberangkatkan pada 4 Juli. Tetapi kemudian dimajukan menjadi 2 Juli.
Muhajirin menjelaskan pemberangkatan petugas PPIH dimajukan bertujuan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Menurut dia lebih awal mereka sampai di Arab Saudi, maka persiapannya bisa lebih baik. Penyiapan segala sesuatunya menjadi tidak terburu-buru.
Selain urusan pemberangkatan jamaah, proses pengurusan dokumen haji juga menjadi perhatian serius. Mulai dari proses pengiriman dokumen paspor dari daerah ke kantor Kemenag pusat, hingga pengurusan visa haji. Dia menuturkan bahwa proses pengurusan visa haji berbasis elektronik (e-visa) sudah dimulai Kamis malam (20/6) waktu Indonesia.
Sementara itu Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menyampaikan layanan akomodasi, transportai, dan konsumsi jamaah di Arab Saudi sudah siap. Dia menyampaikan bahwa layanan jamaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina mengalami peningkatan. Yakni adanya AC di tenda haji di Arafah. Selain itu jamaah yang tiba di Arafah pada siang hari mendapatkan makan siang.(wan/jpg)