Minggu, 7 Juli 2024

Menag Tegaskan Tidak Ada Radikalisme di Pesantren

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan tidak ada radikalisme di pesantren. Kata dia, ideologi kekerasan tersebut tidak akan diajarkan di lembaga pendidikan berbasis Islam.

"Tidak ada radikalisme di pesantren, catat itu. Di dalam pesantren tidak ada radikalisme karena di pesantren-pesantren itu pasti diajarkan ilmu-ilmu agama yang sangat moderat," ujar Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/10).

- Advertisement -

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga meminta masyarakat agar bisa mengetahui definisi persantren. Sebab ada lembaga pendidikan yang mengklaim sebagai pesantren.

"Jadi, kalau ada lembaga pendidikan lain yang tidak seperti pesantren definisinya, tapi dia mendefinisikan sebagai pesantren, kemudian radikal, itu berbeda," katanya.

Baca Juga:  Perempuan Harus Berjuang Lawan Kanker Serviks

Oleh sebab itu, Yaqut memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa tidak ada pesantren di Indonesia yang mengajarkan tentang radikalisme. "Saya memberikan jaminan pesantren tidak ada yang mengajarkan radikalisme," ungkapnya.

- Advertisement -

Yaqut menambahkan jika adanya santri yang nakal itu adalah hal yang wajar. Pasalnya di setiap sekolah juga ada murid yang nakal.

"Jadi, apa yang terjadi di satu dua anak itu tidak bisa kemudian digeneralisasi di semua pesantren. Nggak bisa seperti itu," tuturnya.

Bahkan menurut Yaqut, pesantren adalah tempat yang paling aman. Karena di pesantren santri-santri dididik akhlak dan budi pekertinya.

"Sekali lagi di pesantren itu justru tempat yang paling aman melokalisasi anak-anak ini untuk bisa dididik akhlaknya, dididik budi pekertinya, karakternya, justru di pesantren," pungkasnya.

Baca Juga:  Presiden Mongolia Dikarantina 14 Hari

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan tidak ada radikalisme di pesantren. Kata dia, ideologi kekerasan tersebut tidak akan diajarkan di lembaga pendidikan berbasis Islam.

"Tidak ada radikalisme di pesantren, catat itu. Di dalam pesantren tidak ada radikalisme karena di pesantren-pesantren itu pasti diajarkan ilmu-ilmu agama yang sangat moderat," ujar Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/10).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga meminta masyarakat agar bisa mengetahui definisi persantren. Sebab ada lembaga pendidikan yang mengklaim sebagai pesantren.

"Jadi, kalau ada lembaga pendidikan lain yang tidak seperti pesantren definisinya, tapi dia mendefinisikan sebagai pesantren, kemudian radikal, itu berbeda," katanya.

Baca Juga:  Presiden Mongolia Dikarantina 14 Hari

Oleh sebab itu, Yaqut memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa tidak ada pesantren di Indonesia yang mengajarkan tentang radikalisme. "Saya memberikan jaminan pesantren tidak ada yang mengajarkan radikalisme," ungkapnya.

Yaqut menambahkan jika adanya santri yang nakal itu adalah hal yang wajar. Pasalnya di setiap sekolah juga ada murid yang nakal.

"Jadi, apa yang terjadi di satu dua anak itu tidak bisa kemudian digeneralisasi di semua pesantren. Nggak bisa seperti itu," tuturnya.

Bahkan menurut Yaqut, pesantren adalah tempat yang paling aman. Karena di pesantren santri-santri dididik akhlak dan budi pekertinya.

"Sekali lagi di pesantren itu justru tempat yang paling aman melokalisasi anak-anak ini untuk bisa dididik akhlaknya, dididik budi pekertinya, karakternya, justru di pesantren," pungkasnya.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Aman Selama Masa Mudik 2022

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari