Kamis, 19 September 2024

Wanita Tiga Kali Lipat Beresiko Sakit Kepala

RIAUPOS.CO – Selain mengalami nyeri perut serta mood berantakan, beberapa wanita juga sering mengalami sakit kepala saat haid. Umumnya, tipe sakit kepala yang terjadi saat haid adalah migrain. Sakit kepala jenis ini biasanya dirasakan hanya di satu sisi kepala atau pada area tertentu saja. Kondisi ini juga dikenal sebagai menstrual migraine atau migrain menstruasi.

Tapi sebenarnya apa sih penyebab sakit kepala saat haid ini?

Perubahan hormonal saat menstruasi

Fakta menunjukkan wanita berisiko tiga kali lipat mengalami sakit kepala migrain dibandingkan dengan pria. Sebanyak 60 persen dari sakit kepala ini terjadi menjelang, saat, atau setelah haid.

Salah satu hal yang melatarbelakangi kondisi tersebut adalah perubahan hormonal yang terjadi menjelang dan sepanjang siklus haid berlangsung. Hormon estrogen dan progesteron memiliki peran yang sangat penting dalam kondisi ini.

Baca Juga:  Setelah Insiden Tewasnya Kru, Alec Baldwin Merasa Sangat Hancur

Estrogen dan progesteron adalah hormon pengatur yang memastikan wanita melepaskan sel telur, sehingga kemudian mengalami haid tiap bulannya. Menjelang haid, kadar kedua hormon tersebut melesat tinggi. Namun kemudian turun drastis sesaat sebelum terjadi haid.

- Advertisement -

Perubahan kadar hormon secara drastis inilah yang kemudian mengakibatkan berbagai keluhan pada sebagian wanita, termasuk sakit kepala. Di samping sakit kepala, gangguan yang juga mungkin dialami meliputi mood swing, perubahan nafsu makan, nyeri perut, hingga badan lemas.

Wanita yang menggunakan kontrasepsi pil KB juga bisa mengalami gangguan serupa. Hal ini dikarenakan pada pil KB juga mengandung dua hormon tersebut.

- Advertisement -

Selama tiga minggu tiap bulannya, kadar kedua hormon tersebut di tubuh stabil. Ketika saatnya yang diminum adalah plasebo atau tanpa pil sama sekali selama masa haid, kadar estrogen akan anjlok sehingga mengakibatkan kepala cenut-cenut.

Baca Juga:  Pemkab Terima Penghargaan dari BPS

Jika Anda sering mengalami migrain saat menstruasi, memilih pil KB yang rendah estrogen atau yang hanya mengandung progesteron bisa membantu.

Hormon yang diberikan dengan dosis tertentu ini dapat menekan produksi alaminya di dalam tubuh, sehingga kadarnya akan lebih stabil sepanjang bulan. Namun, tentu saja pelaksanannya harus terlebih dahulu dikonsultasikan dengan dokter.

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina  

    
   

RIAUPOS.CO – Selain mengalami nyeri perut serta mood berantakan, beberapa wanita juga sering mengalami sakit kepala saat haid. Umumnya, tipe sakit kepala yang terjadi saat haid adalah migrain. Sakit kepala jenis ini biasanya dirasakan hanya di satu sisi kepala atau pada area tertentu saja. Kondisi ini juga dikenal sebagai menstrual migraine atau migrain menstruasi.

Tapi sebenarnya apa sih penyebab sakit kepala saat haid ini?

Perubahan hormonal saat menstruasi

Fakta menunjukkan wanita berisiko tiga kali lipat mengalami sakit kepala migrain dibandingkan dengan pria. Sebanyak 60 persen dari sakit kepala ini terjadi menjelang, saat, atau setelah haid.

Salah satu hal yang melatarbelakangi kondisi tersebut adalah perubahan hormonal yang terjadi menjelang dan sepanjang siklus haid berlangsung. Hormon estrogen dan progesteron memiliki peran yang sangat penting dalam kondisi ini.

Baca Juga:  Resmi, Ini Harga dan Spesifikasi Huawei MateBook D16 di Indonesia

Estrogen dan progesteron adalah hormon pengatur yang memastikan wanita melepaskan sel telur, sehingga kemudian mengalami haid tiap bulannya. Menjelang haid, kadar kedua hormon tersebut melesat tinggi. Namun kemudian turun drastis sesaat sebelum terjadi haid.

Perubahan kadar hormon secara drastis inilah yang kemudian mengakibatkan berbagai keluhan pada sebagian wanita, termasuk sakit kepala. Di samping sakit kepala, gangguan yang juga mungkin dialami meliputi mood swing, perubahan nafsu makan, nyeri perut, hingga badan lemas.

Wanita yang menggunakan kontrasepsi pil KB juga bisa mengalami gangguan serupa. Hal ini dikarenakan pada pil KB juga mengandung dua hormon tersebut.

Selama tiga minggu tiap bulannya, kadar kedua hormon tersebut di tubuh stabil. Ketika saatnya yang diminum adalah plasebo atau tanpa pil sama sekali selama masa haid, kadar estrogen akan anjlok sehingga mengakibatkan kepala cenut-cenut.

Baca Juga:  Bupati Kukuhkan Kampung Siaga Bencana

Jika Anda sering mengalami migrain saat menstruasi, memilih pil KB yang rendah estrogen atau yang hanya mengandung progesteron bisa membantu.

Hormon yang diberikan dengan dosis tertentu ini dapat menekan produksi alaminya di dalam tubuh, sehingga kadarnya akan lebih stabil sepanjang bulan. Namun, tentu saja pelaksanannya harus terlebih dahulu dikonsultasikan dengan dokter.

Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina  

    
   

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari