PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya melakukan percepatan penyediaan air bersih bagi warga Kota Bertuah. Pasalnya, pelayanan air bersih yang baru bisa diberikan hingga kini masih di bawah 10 persen dari total kebutuhan.
"Ini sangat tertinggal jauh dari kebutuhan yang mestinya sesuai target nasional tahun 2015, kita sudah di atas 15 persen. Oleh sebab itu, untuk percepatan penyediaan air bersih ini, kita bagi Pekanbaru menjadi 4 zona," kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, usai menggelar pertemuan dengan PT Potum Mundi Infranusantara (POTUM) selaku investor yang tertarik mengelola air bersih di Pekanbaru, Kamis (22/8/2019).
Zona pertama, kata wali kota, disebut zona eksisting yang akan dikelola secara langsung oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak Pekanbaru."Pengelolaannya nanti dengan sistem kerjasama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan. Yaitu dengan sistem KPBU (kerjasama pemerintah dan badan usaha). Ini telah melalui tahapan panjang dan sekarang sudah siap untuk tender yang juga bekerjasama dengan PT PII dan PT SMI serta Kementerian Keuangan.Kapasitas penyediaan air bersih di zona pertama yang akan kita lelang ini 750 liter per derik," ulasnya.
Kemudian zona kedua disebut Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional Pekanbaru-Kampar. Pada zona dua ini, untuk air beku yang akan diolah menjadi air bersih bersumber dari Sungai Kampar."Sekarang juga persiapan tender. Ini tender prakarsa yang diprakarsai oleh BUMD provinsi dengan perusahaan nasional dengan kapasitas 1.000 liter per detik," ungkap dia.
Wako Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menjelaskan zonasi pengelolaan air bersih di Pekanbaru pada investor
Selanjutnya zona tiga di wilayah Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir. Di zona ini, pengelolaan air bersih akan bekerjasama dengan PT Potum Mundi Infranusantara yang merupakan perusahaan asal Indonesia."Di kota-kota di Indonesia, mereka sudah banyak beroperasi. (PT POTUM) ini juga grup dari perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur lainnya termasuk jalan tol, pelabuhan dan sebagainya," sebut Wako.
Untuk wilayah Rumbai dan Rumbai Pesisir, wali kota menyampaikan bakal menjadi kawasan strategis. Yang mana, di kawasan dua kecamatan itu juga akan menjadi pusat pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata.
"Jadi kepada PT POTUM telah kita sampaikan, selain KEK di Rumbai, nanti juga ada pengembangan kawasan Danau Bandar Khayangan menjadikan Okura sebagai kawasan industri manufaktur. Nah, ini akan memberi pengaruh ekselerasi pembangunan Kota Pekanbaru di Rumbai dan Rumbai Pesisir dengan cepat. Juga dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, tentu kebutuhan air bersih juga akan semakin besar," ucapnya.
Dengan dukungan infrastruktur yang semakin baik, sambung Firdaus, sehingga pertumbuhan untuk bisnis air bersih akan tumbuh. "Nah, mereka tadi sangat berminat. Melalui bisnis to bisnis, PDAM saya harap bisa melakukan tindak lanjut dari rencana bisnis ini dengan metoda bisnis to bisnis tadi," ujarnya.
Selanjutnya kawasan percepatan penyediaan air bersih zona keempat merupakan kawasan Tenayan Raya. Kawasan Tenayan ini akan menjadi pengembangan SPAM tersendiri mengingat Tenayan merupakan juga merupakan kawasan industri di Kota Pekanbaru.
"Mudah-mudahan minat mereka (investor) dapat kita fasilitasi dan kita juga harus menjadi tuan rumah yang baik. Ini kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Pekanbaru," tutupnya. (ADV)