Senin, 7 April 2025
spot_img

Simak, Ciri-Ciri Pengguna Medsos yang Sudah Kehilangan Arah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di dunia yang serba teknologi seperti sekarang ini masyarakat nampaknya sudah sangat mudah mengekspresikannya pada dunia maya.

Mulai dari berbagi foto, berbagi kabar dengan teman bahkan bisa juga pamer di sosial media.

Namun semakin banyaknya pengguna, sebakin banyak pula penggunanya yang kehilangan arah. Seperti ke-5 hal ini nih, simak ya.

Kalau sudah menyentuh soal politik, masyarakat kita pasti fanatiknya luar biasa.

Kalianj semua pasti sudah paham dong kondisi politik di Indonesia seperti apa, apalagi kalau sudah ditambah keyakinan agama.

Bahkan posting yang mengungkap tafsir berbeda dari yang selama ini mereka pahami langsung dicaci dan diberi label serta tuduhan macem-macem.

Baca Juga:  Ini Kata Menko Polhukam Soal Omongan Rocky Gerung

Lama kelamaan hal tersebut akan menjadikan orang itu tidak mau membuka ruang diri untuk menyimak pendapat orang lain.

Kemampuan berdiskusi kita rendah sekali. Argumen bukan dibantah dengan argumen.

Masyarakat seolah belum terbiasa untuk berbeda pendapat. Mereka beranggapan jika tujuannya tersebut merupakan tujuan yang paling benar.

Medsos telah membuat kita kehilangan sisi kemanusiaan.

Seperti yang kalian semua ketahui sekarang, orang dengan mudahnya mencacimaki dan menghina di media sosial tanpa memikirkan perasaan orang yang dituju tersebut.

Karena yang mereka hadapi hanya berasalkan dari layar handphone dan komputer saja. Alhasil adab kesopanan pun kini mulai luntur.

Medsos juga membuat orang merasa sejajar.

Strata keilmuan sudah tidak mendapat tempat. Orang awam pun tiba-tiba menjadi ahli dalam semua hal, dan bebas komentar tentang semua persoalan.

Baca Juga:  Kematian Pertama Akibat Virus Korona di Luar Asia Terjadi di Prancis

Baik latar belakang keilmuannya cocok dengan tema yang dibahas atau tidak, pokoknya kalau tidak setuju langsung menyalahkan dan mencaci maki.

Mayoritas yang setuju hanya berdiam diri dengan mengklik like dan share tulisan.

Khawatir kalau ikutan komen mendukung akan dicaci maki juga. Akhirnya memilih jalan aman untuk share di wall masing-masing atau klik like saja.

Walhasil yang muncul dalam kolom komen kebanyakan para haters yang tak tahu diri dan tak tahu malu itu.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Eka G Puta

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di dunia yang serba teknologi seperti sekarang ini masyarakat nampaknya sudah sangat mudah mengekspresikannya pada dunia maya.

Mulai dari berbagi foto, berbagi kabar dengan teman bahkan bisa juga pamer di sosial media.

Namun semakin banyaknya pengguna, sebakin banyak pula penggunanya yang kehilangan arah. Seperti ke-5 hal ini nih, simak ya.

Kalau sudah menyentuh soal politik, masyarakat kita pasti fanatiknya luar biasa.

Kalianj semua pasti sudah paham dong kondisi politik di Indonesia seperti apa, apalagi kalau sudah ditambah keyakinan agama.

Bahkan posting yang mengungkap tafsir berbeda dari yang selama ini mereka pahami langsung dicaci dan diberi label serta tuduhan macem-macem.

Baca Juga:  "The Prison", Penyamaran Seorang Detektif di Sebuah Penjara

Lama kelamaan hal tersebut akan menjadikan orang itu tidak mau membuka ruang diri untuk menyimak pendapat orang lain.

Kemampuan berdiskusi kita rendah sekali. Argumen bukan dibantah dengan argumen.

Masyarakat seolah belum terbiasa untuk berbeda pendapat. Mereka beranggapan jika tujuannya tersebut merupakan tujuan yang paling benar.

Medsos telah membuat kita kehilangan sisi kemanusiaan.

Seperti yang kalian semua ketahui sekarang, orang dengan mudahnya mencacimaki dan menghina di media sosial tanpa memikirkan perasaan orang yang dituju tersebut.

Karena yang mereka hadapi hanya berasalkan dari layar handphone dan komputer saja. Alhasil adab kesopanan pun kini mulai luntur.

Medsos juga membuat orang merasa sejajar.

Strata keilmuan sudah tidak mendapat tempat. Orang awam pun tiba-tiba menjadi ahli dalam semua hal, dan bebas komentar tentang semua persoalan.

Baca Juga:  Tradisi dan Teknologi dalam Satu Frame

Baik latar belakang keilmuannya cocok dengan tema yang dibahas atau tidak, pokoknya kalau tidak setuju langsung menyalahkan dan mencaci maki.

Mayoritas yang setuju hanya berdiam diri dengan mengklik like dan share tulisan.

Khawatir kalau ikutan komen mendukung akan dicaci maki juga. Akhirnya memilih jalan aman untuk share di wall masing-masing atau klik like saja.

Walhasil yang muncul dalam kolom komen kebanyakan para haters yang tak tahu diri dan tak tahu malu itu.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Eka G Puta

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Simak, Ciri-Ciri Pengguna Medsos yang Sudah Kehilangan Arah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di dunia yang serba teknologi seperti sekarang ini masyarakat nampaknya sudah sangat mudah mengekspresikannya pada dunia maya.

Mulai dari berbagi foto, berbagi kabar dengan teman bahkan bisa juga pamer di sosial media.

Namun semakin banyaknya pengguna, sebakin banyak pula penggunanya yang kehilangan arah. Seperti ke-5 hal ini nih, simak ya.

Kalau sudah menyentuh soal politik, masyarakat kita pasti fanatiknya luar biasa.

Kalianj semua pasti sudah paham dong kondisi politik di Indonesia seperti apa, apalagi kalau sudah ditambah keyakinan agama.

Bahkan posting yang mengungkap tafsir berbeda dari yang selama ini mereka pahami langsung dicaci dan diberi label serta tuduhan macem-macem.

Baca Juga:  Kematian Pertama Akibat Virus Korona di Luar Asia Terjadi di Prancis

Lama kelamaan hal tersebut akan menjadikan orang itu tidak mau membuka ruang diri untuk menyimak pendapat orang lain.

Kemampuan berdiskusi kita rendah sekali. Argumen bukan dibantah dengan argumen.

Masyarakat seolah belum terbiasa untuk berbeda pendapat. Mereka beranggapan jika tujuannya tersebut merupakan tujuan yang paling benar.

Medsos telah membuat kita kehilangan sisi kemanusiaan.

Seperti yang kalian semua ketahui sekarang, orang dengan mudahnya mencacimaki dan menghina di media sosial tanpa memikirkan perasaan orang yang dituju tersebut.

Karena yang mereka hadapi hanya berasalkan dari layar handphone dan komputer saja. Alhasil adab kesopanan pun kini mulai luntur.

Medsos juga membuat orang merasa sejajar.

Strata keilmuan sudah tidak mendapat tempat. Orang awam pun tiba-tiba menjadi ahli dalam semua hal, dan bebas komentar tentang semua persoalan.

Baca Juga:  Jerry Lawalata Ditangkap Karena Narkoba, Ini Kata Sahabatnya

Baik latar belakang keilmuannya cocok dengan tema yang dibahas atau tidak, pokoknya kalau tidak setuju langsung menyalahkan dan mencaci maki.

Mayoritas yang setuju hanya berdiam diri dengan mengklik like dan share tulisan.

Khawatir kalau ikutan komen mendukung akan dicaci maki juga. Akhirnya memilih jalan aman untuk share di wall masing-masing atau klik like saja.

Walhasil yang muncul dalam kolom komen kebanyakan para haters yang tak tahu diri dan tak tahu malu itu.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Eka G Puta

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di dunia yang serba teknologi seperti sekarang ini masyarakat nampaknya sudah sangat mudah mengekspresikannya pada dunia maya.

Mulai dari berbagi foto, berbagi kabar dengan teman bahkan bisa juga pamer di sosial media.

Namun semakin banyaknya pengguna, sebakin banyak pula penggunanya yang kehilangan arah. Seperti ke-5 hal ini nih, simak ya.

Kalau sudah menyentuh soal politik, masyarakat kita pasti fanatiknya luar biasa.

Kalianj semua pasti sudah paham dong kondisi politik di Indonesia seperti apa, apalagi kalau sudah ditambah keyakinan agama.

Bahkan posting yang mengungkap tafsir berbeda dari yang selama ini mereka pahami langsung dicaci dan diberi label serta tuduhan macem-macem.

Baca Juga:  Kematian Pertama Akibat Virus Korona di Luar Asia Terjadi di Prancis

Lama kelamaan hal tersebut akan menjadikan orang itu tidak mau membuka ruang diri untuk menyimak pendapat orang lain.

Kemampuan berdiskusi kita rendah sekali. Argumen bukan dibantah dengan argumen.

Masyarakat seolah belum terbiasa untuk berbeda pendapat. Mereka beranggapan jika tujuannya tersebut merupakan tujuan yang paling benar.

Medsos telah membuat kita kehilangan sisi kemanusiaan.

Seperti yang kalian semua ketahui sekarang, orang dengan mudahnya mencacimaki dan menghina di media sosial tanpa memikirkan perasaan orang yang dituju tersebut.

Karena yang mereka hadapi hanya berasalkan dari layar handphone dan komputer saja. Alhasil adab kesopanan pun kini mulai luntur.

Medsos juga membuat orang merasa sejajar.

Strata keilmuan sudah tidak mendapat tempat. Orang awam pun tiba-tiba menjadi ahli dalam semua hal, dan bebas komentar tentang semua persoalan.

Baca Juga:  Ternyata DPR Tidak Dilibatkan Terkait Pembatalan Haji, Legislator Senayan Asal Riau Ini Kesal

Baik latar belakang keilmuannya cocok dengan tema yang dibahas atau tidak, pokoknya kalau tidak setuju langsung menyalahkan dan mencaci maki.

Mayoritas yang setuju hanya berdiam diri dengan mengklik like dan share tulisan.

Khawatir kalau ikutan komen mendukung akan dicaci maki juga. Akhirnya memilih jalan aman untuk share di wall masing-masing atau klik like saja.

Walhasil yang muncul dalam kolom komen kebanyakan para haters yang tak tahu diri dan tak tahu malu itu.

Sumber: Pojoksatu.id

Editor: Eka G Puta

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari