Selasa, 8 April 2025
spot_img

Harga Beras Ditarget Stabil hingga Idulfitri

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketersediaan bahan pokok disebut cukup aman hingga nanti Idulfitri. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai melakukan tinjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan Foodstation. Mendag juga  menjamin harga beras tetap stabil seperti sepanjang bulan Maret 2020 sehingga tidak menimbulkan inflasi.

Menurut Agus, stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Idulfitri saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton. Ditambah lagi dengan memasuki musim panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020. Mendag menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementan dan pelaku usaha perberasan. Dari laporan yang diterima, saat ini di seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi pada mulai bulan Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton. ”Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton/bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan Covid-19, saya optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020,” ujar Agus.

Baca Juga:  Waka MPR: Tes Wawasan Kebangsaan Mestinya Bukan Penentu

Sampai kemarin, secara nasional harga beras medium rata-rata sebesar Rp10.800 per kilogram atau naik 1,89 persen dibandingkan bulan lalu. Agus mengatakan bahwa pihaknya terus mengupayakan langkah memotong mata rantai distribusi beras. Sementara di level konsumen, harga beras akan dijaga agar terjangkau dengan tidak menaikkan harga eceran tertinggi (HET) bagi konsumen akhir, sementara di tingkat petani harga pembelian pemerintah dinaikkan. ”Dengan demikian, di hulu terjadi peningkatan kesejahteraan sedangkan di hilir harga tetap stabil,” ujarnya.

Sementara itu, Mendag juga melakukan pemantauan ke gudang importir bawang putih dan bawang bombay. Diketahui, stok bawang putih sangat besar sehingga harga eceran di pasar mengalami penurunan secara drastis. Akibat penurunan stok tersebut, harga bawang putih sempat melonjak tajam di beberapa daerah hingga menyentuh angka lebih dari Rp50.000 per kilogram.

Baca Juga:  Boleh Tatap Muka, Khusus Daerah Sulit Akses Listrik dan Internet

Namun dengan masuknya tambahan pasokan dari impor yang baru saja dilakukan, saat ini harga bawang putih diklaim Mendag berangsung turun. Dari pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga bawang putih rata-rata ada di harga Rp35.000 per kilogram. ”Saat ini ada sekitar 34 kontainer yang masing-masing berisi 29 ton bawang putih dan bawang bombay sudah berada di Pelabuhan Tanjung Priok dan akan terus masuk dari Cina,” ujar Agus.

Agus mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang terus menjaga pasokan dan harga bapok tetap stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

”Melalui pemantauan pasar yang rutin dilaksanakan Kemendag, diharapkan harga bapok akan terus terkendali khususnya di daerah-daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya.(agf/jrr)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketersediaan bahan pokok disebut cukup aman hingga nanti Idulfitri. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai melakukan tinjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan Foodstation. Mendag juga  menjamin harga beras tetap stabil seperti sepanjang bulan Maret 2020 sehingga tidak menimbulkan inflasi.

Menurut Agus, stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Idulfitri saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton. Ditambah lagi dengan memasuki musim panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020. Mendag menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementan dan pelaku usaha perberasan. Dari laporan yang diterima, saat ini di seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi pada mulai bulan Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton. ”Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton/bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan Covid-19, saya optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020,” ujar Agus.

Baca Juga:  Penentang Kudeta Myanmar Bentuk Pemerintahan Tandingan 

Sampai kemarin, secara nasional harga beras medium rata-rata sebesar Rp10.800 per kilogram atau naik 1,89 persen dibandingkan bulan lalu. Agus mengatakan bahwa pihaknya terus mengupayakan langkah memotong mata rantai distribusi beras. Sementara di level konsumen, harga beras akan dijaga agar terjangkau dengan tidak menaikkan harga eceran tertinggi (HET) bagi konsumen akhir, sementara di tingkat petani harga pembelian pemerintah dinaikkan. ”Dengan demikian, di hulu terjadi peningkatan kesejahteraan sedangkan di hilir harga tetap stabil,” ujarnya.

Sementara itu, Mendag juga melakukan pemantauan ke gudang importir bawang putih dan bawang bombay. Diketahui, stok bawang putih sangat besar sehingga harga eceran di pasar mengalami penurunan secara drastis. Akibat penurunan stok tersebut, harga bawang putih sempat melonjak tajam di beberapa daerah hingga menyentuh angka lebih dari Rp50.000 per kilogram.

Baca Juga:  Pengamat Sebut Lone Wolf Bikinan JAD

Namun dengan masuknya tambahan pasokan dari impor yang baru saja dilakukan, saat ini harga bawang putih diklaim Mendag berangsung turun. Dari pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga bawang putih rata-rata ada di harga Rp35.000 per kilogram. ”Saat ini ada sekitar 34 kontainer yang masing-masing berisi 29 ton bawang putih dan bawang bombay sudah berada di Pelabuhan Tanjung Priok dan akan terus masuk dari Cina,” ujar Agus.

Agus mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang terus menjaga pasokan dan harga bapok tetap stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

”Melalui pemantauan pasar yang rutin dilaksanakan Kemendag, diharapkan harga bapok akan terus terkendali khususnya di daerah-daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya.(agf/jrr)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Harga Beras Ditarget Stabil hingga Idulfitri

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketersediaan bahan pokok disebut cukup aman hingga nanti Idulfitri. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai melakukan tinjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan Foodstation. Mendag juga  menjamin harga beras tetap stabil seperti sepanjang bulan Maret 2020 sehingga tidak menimbulkan inflasi.

Menurut Agus, stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Idulfitri saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton. Ditambah lagi dengan memasuki musim panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020. Mendag menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementan dan pelaku usaha perberasan. Dari laporan yang diterima, saat ini di seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi pada mulai bulan Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton. ”Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton/bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan Covid-19, saya optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020,” ujar Agus.

Baca Juga:  Waka MPR: Tes Wawasan Kebangsaan Mestinya Bukan Penentu

Sampai kemarin, secara nasional harga beras medium rata-rata sebesar Rp10.800 per kilogram atau naik 1,89 persen dibandingkan bulan lalu. Agus mengatakan bahwa pihaknya terus mengupayakan langkah memotong mata rantai distribusi beras. Sementara di level konsumen, harga beras akan dijaga agar terjangkau dengan tidak menaikkan harga eceran tertinggi (HET) bagi konsumen akhir, sementara di tingkat petani harga pembelian pemerintah dinaikkan. ”Dengan demikian, di hulu terjadi peningkatan kesejahteraan sedangkan di hilir harga tetap stabil,” ujarnya.

Sementara itu, Mendag juga melakukan pemantauan ke gudang importir bawang putih dan bawang bombay. Diketahui, stok bawang putih sangat besar sehingga harga eceran di pasar mengalami penurunan secara drastis. Akibat penurunan stok tersebut, harga bawang putih sempat melonjak tajam di beberapa daerah hingga menyentuh angka lebih dari Rp50.000 per kilogram.

Baca Juga:  Supercar McLaren Rusak Parah Akibat Kecelakaan di Tol Jagorawi

Namun dengan masuknya tambahan pasokan dari impor yang baru saja dilakukan, saat ini harga bawang putih diklaim Mendag berangsung turun. Dari pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga bawang putih rata-rata ada di harga Rp35.000 per kilogram. ”Saat ini ada sekitar 34 kontainer yang masing-masing berisi 29 ton bawang putih dan bawang bombay sudah berada di Pelabuhan Tanjung Priok dan akan terus masuk dari Cina,” ujar Agus.

Agus mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang terus menjaga pasokan dan harga bapok tetap stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

”Melalui pemantauan pasar yang rutin dilaksanakan Kemendag, diharapkan harga bapok akan terus terkendali khususnya di daerah-daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya.(agf/jrr)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ketersediaan bahan pokok disebut cukup aman hingga nanti Idulfitri. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai melakukan tinjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan Foodstation. Mendag juga  menjamin harga beras tetap stabil seperti sepanjang bulan Maret 2020 sehingga tidak menimbulkan inflasi.

Menurut Agus, stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Idulfitri saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton. Ditambah lagi dengan memasuki musim panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020. Mendag menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kementan dan pelaku usaha perberasan. Dari laporan yang diterima, saat ini di seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi pada mulai bulan Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton. ”Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton/bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan Covid-19, saya optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020,” ujar Agus.

Baca Juga:  Pengamat Sebut Lone Wolf Bikinan JAD

Sampai kemarin, secara nasional harga beras medium rata-rata sebesar Rp10.800 per kilogram atau naik 1,89 persen dibandingkan bulan lalu. Agus mengatakan bahwa pihaknya terus mengupayakan langkah memotong mata rantai distribusi beras. Sementara di level konsumen, harga beras akan dijaga agar terjangkau dengan tidak menaikkan harga eceran tertinggi (HET) bagi konsumen akhir, sementara di tingkat petani harga pembelian pemerintah dinaikkan. ”Dengan demikian, di hulu terjadi peningkatan kesejahteraan sedangkan di hilir harga tetap stabil,” ujarnya.

Sementara itu, Mendag juga melakukan pemantauan ke gudang importir bawang putih dan bawang bombay. Diketahui, stok bawang putih sangat besar sehingga harga eceran di pasar mengalami penurunan secara drastis. Akibat penurunan stok tersebut, harga bawang putih sempat melonjak tajam di beberapa daerah hingga menyentuh angka lebih dari Rp50.000 per kilogram.

Baca Juga:  Tak Paksakan Anak Belajar

Namun dengan masuknya tambahan pasokan dari impor yang baru saja dilakukan, saat ini harga bawang putih diklaim Mendag berangsung turun. Dari pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga bawang putih rata-rata ada di harga Rp35.000 per kilogram. ”Saat ini ada sekitar 34 kontainer yang masing-masing berisi 29 ton bawang putih dan bawang bombay sudah berada di Pelabuhan Tanjung Priok dan akan terus masuk dari Cina,” ujar Agus.

Agus mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang terus menjaga pasokan dan harga bapok tetap stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.

”Melalui pemantauan pasar yang rutin dilaksanakan Kemendag, diharapkan harga bapok akan terus terkendali khususnya di daerah-daerah di seluruh Indonesia,” ujarnya.(agf/jrr)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari