Selasa, 8 April 2025
spot_img

Giliran Siswa TK sampai SMP Tebingtinggi Dipulangkan

MERANTI (RIAUPOS.CO) – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) makin pekat, seluruh peserta didik TK hingga SMP yang tersebar di Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti dipulangkan, Senin (16/9/19) pagi. 

Pemulangan siswa lebih awal diputuskan setelah pihak sekolah menerima laporan dari Korwil Dikdas Kecamatan Tebingtinggi, Dinas Pendidikan Kepulauan Meranti.

"Kami dapat laporan dari Korwil Tebingtinggi, bahwa kabut asap tadi pagi pekat. Jadi keputusan untuk memulangkan peserta didik harus segera di ambil," ungkapnya. 

Menurutnya keputusan tersebut belum diberlakukan untuk kecamatan lain, karena kualitas udara bervariasi di setiap kecamatan. Di samping itu ia tidak menyangkal jika kualitas udara di kecamatan lain ikut memburuk, maka langkah yang sama akan segera diambil.

Baca Juga:  Kembangkan Sikap Kritis dan Progresif

Keputusan untuk meliburkan peserta didik kusus di wilayah kecamatan Tebingtinggi, sipatnya juga situasional. Menurut Safrizal, keputusan tetap akan melihat kondisi udara.

"Kalau kabut asap masih pekat, Selasa dan Rabu siswa diliburkan. Tapi, kalau cuaca kembali membaik, kami akan informasi ke pihaknsekolah untuk masuk seperti biasanya," ujar Safrizal.

Meski demikian, ia mengimbau siswa tetap giat belajar di rumah. Dan tetap mengurangi aktivitas di luar rumah, dan tetap menggunakan masker ketika keluar dari rumah.

"Imbauan kami, siswa tetap rajin belajar di rumah. Jangan keluar rumah kalau tidak penting. Kemudian, pakai masker untuk mengantisipasi dampak asap," ujar Indrayadi.

Sementara itu, kabut asap karhutla di Meranti tampak pekat pada pagi hari ini, dengan jarak pandang 1,5 kilometer.

Baca Juga:  Bagaimana Mempertahankan Laut Natuna?

Laporan: Wira/Selatpanjang

Editor: Edwir

MERANTI (RIAUPOS.CO) – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) makin pekat, seluruh peserta didik TK hingga SMP yang tersebar di Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti dipulangkan, Senin (16/9/19) pagi. 

Pemulangan siswa lebih awal diputuskan setelah pihak sekolah menerima laporan dari Korwil Dikdas Kecamatan Tebingtinggi, Dinas Pendidikan Kepulauan Meranti.

"Kami dapat laporan dari Korwil Tebingtinggi, bahwa kabut asap tadi pagi pekat. Jadi keputusan untuk memulangkan peserta didik harus segera di ambil," ungkapnya. 

Menurutnya keputusan tersebut belum diberlakukan untuk kecamatan lain, karena kualitas udara bervariasi di setiap kecamatan. Di samping itu ia tidak menyangkal jika kualitas udara di kecamatan lain ikut memburuk, maka langkah yang sama akan segera diambil.

Baca Juga:  Boeing dan Porsche Kerja Sama, Mobil Terbang Tercipta

Keputusan untuk meliburkan peserta didik kusus di wilayah kecamatan Tebingtinggi, sipatnya juga situasional. Menurut Safrizal, keputusan tetap akan melihat kondisi udara.

"Kalau kabut asap masih pekat, Selasa dan Rabu siswa diliburkan. Tapi, kalau cuaca kembali membaik, kami akan informasi ke pihaknsekolah untuk masuk seperti biasanya," ujar Safrizal.

Meski demikian, ia mengimbau siswa tetap giat belajar di rumah. Dan tetap mengurangi aktivitas di luar rumah, dan tetap menggunakan masker ketika keluar dari rumah.

"Imbauan kami, siswa tetap rajin belajar di rumah. Jangan keluar rumah kalau tidak penting. Kemudian, pakai masker untuk mengantisipasi dampak asap," ujar Indrayadi.

Sementara itu, kabut asap karhutla di Meranti tampak pekat pada pagi hari ini, dengan jarak pandang 1,5 kilometer.

Baca Juga:  Kembangkan Sikap Kritis dan Progresif

Laporan: Wira/Selatpanjang

Editor: Edwir

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Giliran Siswa TK sampai SMP Tebingtinggi Dipulangkan

MERANTI (RIAUPOS.CO) – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) makin pekat, seluruh peserta didik TK hingga SMP yang tersebar di Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti dipulangkan, Senin (16/9/19) pagi. 

Pemulangan siswa lebih awal diputuskan setelah pihak sekolah menerima laporan dari Korwil Dikdas Kecamatan Tebingtinggi, Dinas Pendidikan Kepulauan Meranti.

"Kami dapat laporan dari Korwil Tebingtinggi, bahwa kabut asap tadi pagi pekat. Jadi keputusan untuk memulangkan peserta didik harus segera di ambil," ungkapnya. 

Menurutnya keputusan tersebut belum diberlakukan untuk kecamatan lain, karena kualitas udara bervariasi di setiap kecamatan. Di samping itu ia tidak menyangkal jika kualitas udara di kecamatan lain ikut memburuk, maka langkah yang sama akan segera diambil.

Baca Juga:  Kapolri Larang Jajarannya Mudik Saat Pandemi Covid-19

Keputusan untuk meliburkan peserta didik kusus di wilayah kecamatan Tebingtinggi, sipatnya juga situasional. Menurut Safrizal, keputusan tetap akan melihat kondisi udara.

"Kalau kabut asap masih pekat, Selasa dan Rabu siswa diliburkan. Tapi, kalau cuaca kembali membaik, kami akan informasi ke pihaknsekolah untuk masuk seperti biasanya," ujar Safrizal.

Meski demikian, ia mengimbau siswa tetap giat belajar di rumah. Dan tetap mengurangi aktivitas di luar rumah, dan tetap menggunakan masker ketika keluar dari rumah.

"Imbauan kami, siswa tetap rajin belajar di rumah. Jangan keluar rumah kalau tidak penting. Kemudian, pakai masker untuk mengantisipasi dampak asap," ujar Indrayadi.

Sementara itu, kabut asap karhutla di Meranti tampak pekat pada pagi hari ini, dengan jarak pandang 1,5 kilometer.

Baca Juga:  Boeing dan Porsche Kerja Sama, Mobil Terbang Tercipta

Laporan: Wira/Selatpanjang

Editor: Edwir

MERANTI (RIAUPOS.CO) – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) makin pekat, seluruh peserta didik TK hingga SMP yang tersebar di Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti dipulangkan, Senin (16/9/19) pagi. 

Pemulangan siswa lebih awal diputuskan setelah pihak sekolah menerima laporan dari Korwil Dikdas Kecamatan Tebingtinggi, Dinas Pendidikan Kepulauan Meranti.

"Kami dapat laporan dari Korwil Tebingtinggi, bahwa kabut asap tadi pagi pekat. Jadi keputusan untuk memulangkan peserta didik harus segera di ambil," ungkapnya. 

Menurutnya keputusan tersebut belum diberlakukan untuk kecamatan lain, karena kualitas udara bervariasi di setiap kecamatan. Di samping itu ia tidak menyangkal jika kualitas udara di kecamatan lain ikut memburuk, maka langkah yang sama akan segera diambil.

Baca Juga:  Tembok Besar Cina dan Disneyland Ditutup karena Coronavirus

Keputusan untuk meliburkan peserta didik kusus di wilayah kecamatan Tebingtinggi, sipatnya juga situasional. Menurut Safrizal, keputusan tetap akan melihat kondisi udara.

"Kalau kabut asap masih pekat, Selasa dan Rabu siswa diliburkan. Tapi, kalau cuaca kembali membaik, kami akan informasi ke pihaknsekolah untuk masuk seperti biasanya," ujar Safrizal.

Meski demikian, ia mengimbau siswa tetap giat belajar di rumah. Dan tetap mengurangi aktivitas di luar rumah, dan tetap menggunakan masker ketika keluar dari rumah.

"Imbauan kami, siswa tetap rajin belajar di rumah. Jangan keluar rumah kalau tidak penting. Kemudian, pakai masker untuk mengantisipasi dampak asap," ujar Indrayadi.

Sementara itu, kabut asap karhutla di Meranti tampak pekat pada pagi hari ini, dengan jarak pandang 1,5 kilometer.

Baca Juga:  Boeing dan Porsche Kerja Sama, Mobil Terbang Tercipta

Laporan: Wira/Selatpanjang

Editor: Edwir

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari